Happy Reading
***
Jam istirahat berbunyi, semua murid langsung berhamburan untuk segera menuju kantin. Ingin mengisi tenaga dan menghentikan sejenak jalanannya pikiran, mengenai buku dan rumus-rumus aneh.
Ares beserta sahabatnya yang lain langsung bergegas pula ke kantin, duduk di kursi kebesaran mereka. Di mana lagi kalau bukan dipojok kantin yang sudah mereka klaim sebagai hak milik sampai mereka tamat.
"Keenan! Kali ini lo yang pesenin kami makanan." Teriak Nevan langsung saja ketika baru sampai di kantin. Karena dia yang tidak mau kena lagi, disuruh-suruh untuk memesan dan melayani mereka bagaikan raja. Amit-amit dah, pikir Nevan yang sudah kapok.
"Lah kok gue? Nggak bisa, bokong gue udah lengket sama nih kursi, jadi Farrel aja karena masih berdiri." Tolak cepat Keenan mencari alasan, karena dia yang juga tengah malas memesan dan lebih tepatnya mengantri sih.
"Eehh! Malah gue pula, nggak ada-nggak ada. Kaki gue nggak bisa berdiri lama-lama." Geleng cepat Farrel menolaknya.
"Astaga! Cuma mesen aja pake acara ribut dulu, udah sana Gavin, lo yang mesen." Lelah Reagan melihat sahabatnya yang tolak-menolak untuk memesan.
"Kok gue? Nggak bisa gitu dong, kemarin kan udah. Yang lain dong, masa gue terus." Kesal Gavin menatap Reagan yang seenaknya menyuruhnya lagi.
"Kalo gitu Nevan! Lo belum, terakhir udah dua minggu yang lewat." Teriak Keenan bersemangat untuk kembali menistakan Nevan.
"Bangsat! Gue lagi, lo belum pernah ya setan! Masa gue terus, nggak bisa-nggak bisa. Gue dengan tidak hormat tidak menerimanya." Jawab kesal Nevan yang melihat Keenan tertawa karena bahagia membuat dia kesal.
"Jadi siapa yang mesen? Masa ribut terus sih, yang ada habis nih jam istirahat!" kesal Reagan karena sahabatnya yang malah benar-benar tidak mau sama sekali.
"Lo lah! Lo kan tukang nyuruh terus, sekali-kali lo kek." Teriak Gavin dan Farrel bersamaan.
"Nggak bisa, gue mau telpon bebeb gue biar ke sini. Jadi, nggak bisa." geleng Reagan juga.
"Nggak ada, lo yang mesen!"
"Lo ya!"
"Nggak mau! Lo aja!"
"Lo ah! Malah ribut, astaga!"
Mereka pun heboh sendiri saling tolak-menolak hanya karena disuruh memesan. Biasanya tidak seribet ini, tapi sekarang malah perang dulu baru bisa aman. Astaga-astaga.
Braakkk!!
"Kalian bisa diam nggak sih! Cuma masalah mesen aja, ribut di sini. Kalau nggak mau mesen nggak usah makan, ribet amat!" teriak Ares dengan aura yang membuat sahabatnya langsung menelan ludah kasar.
Mereka juga bingung kenapa nih manusia satu bisa seemosi ini. Biasanya kalau mereka ribut kayak gini, yang ada Ares bakalan jadi penengah. Tidak seperti ini dan juga satu lagi, kenapa nih bocah dari pagi asem amat mukanya? Ada masalah apa sih nih curut? Heran sahabatnya menatap Ares.
Apalagi tatapannya bisa dikatakan tidak bersahabat kali ini, membuat semuanya langsung terdiam sampai seluruh murid yang tengah sibuk dengan temannya, ikut terdiam karena kaget dengan kelakuan Ares.
"Cih! Bocah lo pada!" tambah Ares kembali menggebrak meja, lalu berdiri sembari mendorong dengan kasar kursi yang dia duduki tadi. Sehingga kursi itupun jatuh mencium lantai di bawahnya.
Keadaan kantin menjadi semakin hening, apalagi aura membunuh yang dibuat Ares. Membuat siapa saja tidak ada yang mau bersuara atau mengganggu dewa yang tengah marah itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
AZALEA [Completed]
Jugendliteratur⚠️Follow dulu sebelum membaca⚠️ Ini bukan kisah seorang cewek yang berkonflik dengan cowok bad boy, bukan juga kisah cewek yang humble ke semua orang dan berakhir disukai cowok idaman satu sekolah dan bukan juga kisah cewek yang dikejar seorang cowo...