*91* BERTEMU LAGI~

129 6 0
                                    

Happy Reading

***

"Oi Res!" panggil Reagan mendekati Ares yang sibuk sendiri memainkan ponselnya di kursinya, tidak ikut berkumpul dengan sahabatnya yang lain. Membuat Reagan agak sedikit aneh dengan sikap sahabatnya ini.

"Hm." Dehem pelan Ares tanpa memutar kepalanya menatap Reagan.

"Lo akhir-akhir ini aneh Res, ada apa? Lo lagi ada masalah?" tanya Reagan duduk di kursi Nevan yang berada di sebelah Ares.

"Bukan urusan lo, jadi nggak usah ikut campur." Jawab ketus Ares tak mempedulikan Reagan yang tampak kaget.

"Astaga! Gue nanya baik-baik juga, sensi lo!" jawab kesal Reagan yang didiamkan saja oleh Ares.

"Lo kenapa sih Res? Gue lihat hubungan lo sama Azel juga makin renggang? Atau emang ada hubungannya sama Azel?" tanya Reagan mendesak Ares untuk berbicara dengan sendikit nada tinggi. Membuat sahabatnya yang lain mengalihkan pandangan mendengar suara Reagan.

"Gue bilang bukan urusan lo ya! Mau gue nggak dekat sama Azel, mau dekat itu nggak ada urusannya sama lo. Jadi, nggak usah ikut campur!" balas Ares ikutan emosi, lalu berjalan keluar kelas dengan aura yang tidak mengenakkan.

"Astaga!" geleng Reagan melihat tingkah Ares yang semakin hari semakin berubah.

"Dia kenapa sih? Tiba-tiba emosi kayak gitu? Aneh dia menurut gue." Heran Keenan berjalan dan berdiri didekat Reagan menatap punggung yang semakin menjauh.

"Gue juga ngerasa dia akhir-akhir ini suka emosian, kayak kemarin aja sampe marah-marah pas kita kalah tanding. Biasanya juga dia biasa aja." Angguk Nevan ikut heran.

"Kayak ada yang disembunyiin dari kita, setiap dia habis lihat ponsel dia selalu emosi kayak gitu." Tambah Farrel mengingat waktu habis pertandingan.

"Nah bener, kayak ada yang dia sembunyiin menurut gue. Makanya dia gitu." Setuju Gavin yang sibuk memakan chiki yang dia beli tadi.

"Kayaknya ada yang nggak beres." Gumam Reagan dalam hatinya, dengan sahabatnya yang lain sibuk memikirkan mengenai Ares.

***

Jam istirahat tiba, Azel tidak bernafsu untuk makan siang dan memilih untuk duduk di rooftop sendirian. Dia ingin di sana tanpa ada yang menganggu, berharap bisa menenangkan pikirannya untuk sementara waktu.

Dia menidurkan tubuhnya di lantai rooftop, sembari melihat langit yang dihiasi awan saat ini. Sedikit membuat dia tenang, karena masalahnya sedikit berkurang ketika melihat pemandangan langit seperti ini.

Ketika dia masih sibuk berkelana dengan pikirannya sendiri, terdengar pintu rooftop terbuka menandakan ada yang naik. Azel bangkit dari tidurnya melihat siapa yang datang dan ternyata di sana dua sejoli berpasangan, dengan senyum menghiasi wajahnya menghampiri Azel.

"Hei! Lo kenapa nggak makan? Tau kan lo ada asam lambung?" tanya Reagan duduk didekat Azel sembari mengusap kepalanya penuh sayang.

Maklum dia yang menganggap Azel seakan adiknya sendiri, maka dari itu Freya tidak akan cemburu. Apalagi Azel adalah sahabat yang sangat baik padanya, mana mungkin dia akan menikung Freya.

"Nggak laper Gan, males juga ke kantin." Jawab Azel menatap Reagan sebentar, lalu kembali memutar kepalanya untuk menatap pemandangan kota didepannya.

"Huh! Lo pasti kepikiran soal Ares ya?" tanya Freya setelah menghela napas yang duduk disisi sebelahnya.

"Mau gimanapun Ares ke lo Zel, yang namanya makan jangan sampe tinggal. Ini kita bawain roti, dimakan! Nggak ada penolakan." Nasehat Reagan menatap Azel dari samping sembari memberikan beberapa roti dan air mineral.

AZALEA [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang