*48* KEEGOISAN ~

208 18 0
                                    

Happy Reading

***

Ketika bel istirahat berbunyi, Ares segera berlari menuju ruang kesehatan Azel untuk mengecek keadaannya kembali. Dia juga ingin melihat apakah Azel sudah makan atau belum, yang jelas rasa cemas dan khawatirnya semenjak jam pelajaran tadi tidak bisa dia cegah.

Dia hanya teringat Azel terus-menerus, membuat dia tidak sabaran ingin istirahat. Ares yang tergesa tidak sengaja menabrak Vanya membuat dia harus terhenti sebentar dan melihat keadaan Vanya yang jatuh.

"Aduh ...." Teriak Vanya memegangi bokongnya yang ngilu.

"Maaf ya Van, gue lagi buru-buru," ucap Ares lalu membantunya berdiri.

"Ihhh ... Ares, lo mau kemana? Bukannya kita ada janji makan siang?" tanya Vanya dengan cemberut di wajahnya setelah berdiri.

"Maaf lain kali aja, gue ada urusan penting banget." Jawab Ares yang sudah geram sendiri.

"Ihhh Ares ... Lo mau kemana?" tarik Vanya kembali menghentikan langkah Ares.

"Van! Gue ada urusan, lepasin gue nggak." Kesal Ares karena diganggu seperti ini.

"Iya, mau kemana dulu?" hentak kaki Vanya dengan memanyunkan bibirnya membuat Ares mendecih kesal melihat sikap manja Vanya.

"Gue mau ke toilet, mau panggilan alam. Lo mau ikut? Ntar bantuin gue cebok ya." Jawab Ares membuat-buat wajah seperti kebelet.

"Ihhh ... Ya udah sana, kenapa nggak bilang dari tadi sih?" kesal Vanya melepaskan genggaman tangannya pada Ares lalu meninggalkan begitu saja.

"Najis gue." Kibas-kibas tangan Ares membersihkan pegangan tangan Vanya tadi, lalu berlari lagi untuk menuju ruang kesehatan.

Sesampai dia didepan ruang kesehatan, dia berjalan pelan untuk membuka pintu. Namun sudah terdengar suara Freya serta Reagan didalam yang tengah bicara dengan Azel. Dia mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam dan memilih menguping pembicaraan mereka.

Dia juga bersyukur kalau Azel sudah siuman, apalagi makanan yang dia bawa sudah dihabiskan oleh Azel. Membuat senyum tipis terukir diwajahnya. Ares yang menguping pembicaraan mereka di dekat jendela UKS, dia berusaha tidak ketahuan. Kan bisa malu, orang seganteng Ares ketahuan nguping.

"Azel! lo kenapa bisa demam sih? Kemarin ngapain? Lo bilang istirahat kok sekarang jadi gini? Jujur ke kita." Marah Freya menatap tajam Azel yang bingung akan jujur atau tidak.

Di sana, Azel tampak terdiam, membuat Ares semakin penasaran dengan apa yang tengah disembunyikan Azel.

"Gue dikurung di ruang bawah tanah kemarin, makanya telepon sama chat kalian nggak ke balas," ucap santai Azel tanpa menatap mereka.

"Azel dikurung di ruang bawah tanah?" tanya Ares dalam hatinya kaget karena itu cukup kejam menurutnya. Dia mendekatkan lagi kupingnya agar mendengar semua percakapan mereka.

"Apa? Lo dikurung di ruang bawah tanah lagi? Kali ini masalah apa?" kaget Reagan menatap serius Azel.

"Jadi Azel sudah biasa dikurung? Kok papanya jahat banget?" tanya Ares kembali.

"Masih biasa, gue yang berdebat sama si setan carmuk terus dia ngadu dan berakhir gue yang disalahkan lalu dimasukkan ke ruang bawah tanah. Karena malam hujan ditambah di sana nggak ada selimut makanya gue jadi demam tinggi." Jelas Azel.

"Zel! Sekarang lo nggak papa kan? Apa yang sakit?" tanya Freya dengan wajah khawatir.

"Santai, gue kan kuat jadi nggak papa kok." Jawab Azel memaksakan senyumannya.

AZALEA [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang