*72* PASAR MALAM~

155 11 0
                                    

Happy Reading

***

"Bukannya lo ingin ke sini?" tanya Azel menatap heran Ares yang tiba-tiba ingin pulang.

"Lo kelihatan terpaksa ke sini, mending pulang aja. Gue nggak mau lo ke paksa hanya karena gue." Jawab Ares dengan senyum tipis menatap Azel.

"Enggak kok, gue nggak ke paksa. Gue cuma ke inget besok pulang, itu aja." Jelas Azel berusaha memberi pengertian.

"Serius? Gue nggak masalah kok kalau lo emang milih pulang." Tanya Ares kembali memastikan.

"Iya, serius. Udah, ayo kita naik kora-kora." Angguk Azel cepat, lalu menarik Ares menuju wahana yang dibilangnya tadi.

"Santai Zel! Nggak usah lari pula, nggak bakalan laripun kora-koranya." Teriak Ares yang kesusahan menyamai langkahnya dengan Azel.

"Mana tau nanti dibawa sama Luffy duluan, buat nyari harta karun." Jawab santai Azel semakin cepat menarik Ares.

"Nauzubillah, dia gepenk bego." Decih Ares karena bisa-bisanya Azel mengaitkan hal nyata dengan anime.

"Nggak usah diperjelas, gue bunuh lo ya!" marah Azel ketika Ares mengatakan gepenk.

"Dasar wibu!" sindir Ares tertawa setelahnya.

"Gue cuma nonton bego! Serah lo dah, gue jelasin pun otak lo dangkal. Nggak bakalan nyampe di otak lo." Kesal Azel lalu meninggalkan Ares sendirian.

"Malah ditinggal. Lah kok jadi bahas anime yak? Pantes susah didekatin ternyata cewek wibu. Kok gue baru tau ya?" ucap Ares bicara sendiri seperti orang goblok.

Ares semakin bingung memikirkannya, karena dia baru tau kalau seorang Azel pecinta anime. Dikiranya cuma film horor saja. Lah, kok makin random gini yak dia sama Azel? Pikir Ares yang geleng-geleng karena sangat tidak masuk akal baginya.

"Woi! Cepet! Malah bengong lo." Teriak Azel berbalik menatap jengah Ares.

"Oiya bentar." Teriak balik Ares mengejar Azel.

"Lama amat." Kesal Azel setelah Ares tiba didekatnya.

"Hehehe ... Sejak kapan lo suka anime? Kok gue baru tau?" tanya Ares beruntun.

"Bukan urusan lo." Jawab singkat Azel.

"Kan gue kep ...."

"Bahas anime lagi, beneran pulang gue." Ancam Azel karena tidak suka ketika Ares kepo dengan hobinya itu.

"Iya-iya maaf. Ya udah, ayo naik." Pasrah Ares menarik pelan Azel untuk menaiki kora-kora.

Sedangkan Azel hanya acuh karena masih kesal ketika Ares mengatakan animenya gepenk. Ya memang gepenk sih, tapi tidak usah diperjelas kan bisa. Sangat menyakitkan tau, ketika fakta sudah berpihak. Untuk Azel nggak cengeng, kalau iya kan bisa heboh orang di pasar malam melihat Azel jadi reog.

"Zel!" panggil Ares ketika sudah duduk nyaman di sana.

"Hm."

"Jangan ngambek dong!" bujuk Ares dengan wajah cemberut. Azel yang memutar kepalanya melihat Ares langsung tertawa melihat wajah mengibakan cowok ini.

Bisa-bisanya sikap Ares serandom ini? Azel semakin terpingkal jadinya kan, ketika wajah ganteng berubah kayak orang ngenes gitu.

"Hahahaha ... Santai Res, nggak usah gitu kali muka lo. Ngenes amat, kayak cowok jomblo belasan tahun didekatin cewek terus di prenjonin." Ngakak Azel semakin menjadi.

"Ihhhh ... Gue bener-bener serius. Lo malah ketawa, dasar emang." Kesal Ares melipatkan tangannya semakin cemberut.

"Udah-udah, jangan ngambek plus cemberut. Mulut lo kayak ikan cupang. Astaga ...." Tawa Azel lagi.

"Bukannya dibujuk malah diketawain." Manyun Ares semakin menjadi.

"Serah lo dah Res. Gue mau menikmati wahana ini." Jawab tidak peduli Azel melihat pemandangan yang sangat indah.

Sedangkan Ares hanya diam karena masih sedikit kesal dengan kelakuan Azel tadi. Wahana tadi dimulai, yang awalnya pelan menjadi sangat kencang. Membuat orang-orang disebalah Azel berteriak heboh, memekakkan telinganya.

"Res! Dia kayak lagi ngelihat Taehyung deh hebohnya," ujar Azel sangat random perkataannya.

"Bukan, lagi nengok Levi dia tuh makanya heboh banget." Jawab Ares menggelengkan kepalanya.

"Lah? Hahaha ... Wibu teriak wibu!" tawa Azel kembali dan diikuti Ares tertawa juga.

"Wahahaha ... Gue nonton pas gabut doang kok." Jawab Ares kembali berkilah.

"Masa? Gue yakin waifu lo Hinata kalau di Naruto." Tebak Azel dengan alis naik turun. Bisan-bisanya mereka malah bahas anime, ketika semua orang teriak-teriak karena wahananya sangat kencang.

"Mwehehehehe ... Tempe aja lo Zel." Senyum penuh arti Ares.

"Udah gue duga. Dah ah, nggak usah bahas anime lagi." Jawab Azel kembali fokus dengan permainan. Karena dia lagi malas bahas anime plus dia kesal kalau husbunya tidak nyata.

Selesai dari wahana kora-kora, mereka berputar-putar di pasar malam. Sekalian memikirkan wahana apalagi yang akan mereka naiki. Setelah cukup lama mereka berputar, malah memutuskan untuk pulang ke rumah karena jam sudah menunjukkan pukul 10 lewat.

Lagian juga tidak baik membawa perempuan sampai jam segitu, makanya Ares memilih untuk pulang saja. Azel juga setuju karena cukup lelah tertawa sedari tadi, sebab sikap random Ares. Atau melihat kelakuan orang lain yang membuat mereka ikut tertawa pula.

Mungkin gini ya kalau sefrekuensi, apapun yang dilihat bisa jadi bahan tertawaan. Ares sangat bahagia berada dititik ini, bisa dekat dengan Azel dan mengetahui rahasi Azel selama ini. Bahkan mengetahui hobi yang tidak pernah dia ketahui, apalagi juga sama dengannya yaitu menonton anime.

Lucu juga semesta membuat mereka dekat. Walaupun di awal sempat nyesek karena sikap Azel yang dingin dan sangat sulit untuk didekati.

Sesampai mereka di apartemen Ares, Azel langsung masuk sedangkan Ares langsung pamit pulang. Karena sangat lelah, apalagi besok dia ada latihan MMA bersama Reagan. Jadi, dia akan mengantarkan Azel sepulang dia latihan. Paling agak siangan dikit. 

***

AZALEA [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang