{WN} Leave Me Alone, Heroines! Part 1

Chapter 143 - Evernight: Kota Dosa Yang Indah (Part 5)

Acht menatap sekeliling secara diam-diam saat dia berjalan menjauh dari mesin slot. Dia mencari kamera di dalam kasino yang mengawasi orang-orang bermain dan memastikan tidak ada yang curang atau menggunakan metode ilegal untuk memenangkan uang.

Orang-orang seperti itulah yang membuat kasino kehilangan banyak uang sehingga mereka memastikan untuk mengawasi semua orang dan Acht yakin bahwa jika dia tinggal lama di mesin slot itu, dia akan menjadi target. Untungnya, dia mengenakan topi yang dia miliki di cincin spasialnya yang menutupi wajahnya dan mengurangi masalah yang akan dia hadapi jika ada yang melihat wajahnya yang tampan dan menyebalkan.

Dia kemudian pergi ke meja yang sedang bermain roulette. Tampaknya sedikit kosong karena hanya ada 2 orang yang bermain di sana.

Acht mampir dan melihat pekerja yang bertanggung jawab untuk mengatur permainan. Acht bahkan tidak perlu menatapnya selama lebih dari beberapa detik untuk mengetahui bahwa dia sedang melakukan sesuatu.

Matanya yang tajam bisa melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh banyak manusia normal atau bahkan orang yang lebih lemah. Jadi, dia bisa melihat bagaimana pria berbaju hitam itu curang dan sengaja membuat para pemain kalah.

'Tempat ini memang dicurangi seperti yang kupikirkan.' Pikirnya sambil berniat pergi.

Namun, dia tiba-tiba berhenti dan berbalik untuk berjalan kembali ke permainan.

"Bolehkah aku bergabung?" Tanya Acht.

Pekerja itu menatapnya dengan tatapan dinginnya dan kemudian menganggukkan kepalanya dengan hormat.

"Silakan lakukan." Dia menjawab.

Dalam kasus normal, anak-anak tidak boleh diterima di kasino karena itu adalah hiburan khusus orang dewasa sehingga dia seharusnya dikeluarkan dari kasino saat dia masuk. Namun, kota ini adalah Evernight, kota dosa.

Setiap manusia yang datang ke sini berhak melakukan apa saja yang diinginkannya asalkan tidak melanggar hukum. Jadi, anak-anak diterima di tempat-tempat seperti itu dan bahkan di rumah bordil. Sial, Acht bisa melihat banyak remaja dan anak-anak yang bermain di dalam kasino seolah-olah bukan apa-apa.

Itu aneh tapi dia tidak peduli karena itu membuatnya mudah berbaur.

Jadi, dia duduk di sebelah dua pria gugup yang kehilangan banyak uang dan mulai bermain. Dia memilih nomor acak dan dua lainnya juga memilih nomor acak karena tidak mungkin mereka memiliki strategi untuk mengetahui di mana bola akan mendarat.

Pekerja itu mulai memutar roulette dan Acht melempar bola bersama dengan dua pria lainnya.

Bola bergerak melintasi roulette dengan kecepatan tinggi. Keempat orang itu mengamati permainan saat itu semakin dekat dan semakin dekat ke akhir.

Kemudian, itu berhenti dan kedua pria itu menelan air liur mereka dengan susah payah. Bola milik Acht telah mendarat tepat di nomor yang dipilihnya, membuatnya memenangkan ronde tersebut.

Dia mendengar pemberitahuan di teleponnya dan dia melihat bahwa dia memenangkan 700 poin dalam waktu kurang dari 30 detik mendorong skornya menjadi 1300 poin.

"Sialan! Bahkan seorang anak mengalahkan kita, Dave!" Salah satu dari mereka mengutuk sambil menatap temannya.

"Pukul aku! Keberuntunganmu yang membawa sial bagi kita berdua. Bagaimana aku akan memberi tahu istriku bahwa aku kehilangan hampir 100 koin emas bermain roulette?!" Yang lain menjawab.

"Satu-satunya pilihan kita adalah terus bermain dan mencoba mendapatkan kembali semua uang yang hilang. Aku tahu dewi keberuntungan akan cukup baik untuk memberi kita satu kemenangan." Yang lain menanggapi dengan tatapan hampir gila.

"Aku kira kau benar." Pria bernama Dave menanggapi setelah beberapa pemikiran.

Acht menyaksikan interaksi ini dan hanya bisa menghela nafas dalam hati. Mereka jelas kecanduan judi mengingat fakta bahwa logika yang cacat seperti itu adalah sesuatu yang mereka anggap normal.

'Mereka mungkin akan kehilangan uang bahkan jika aku tidak datang ke sini. Huh, kota seperti itu memang kutukan.' Pikirnya.

Evernight memang neraka bagi orang-orang, tempat yang akan menarik siapa pun ke dalam lubang kecanduan dan nafsu yang tidak akan pernah memuntahkannya. Itu adalah kota yang penuh dosa yang dipenuhi dengan segala macam hal buruk tetapi itulah yang membuatnya indah. Itu hanyalah surga neraka.

Permainan berlanjut dan Acht kembali melempar bola setelah memilih. Dia bahkan tidak berpikir dua kali tentang nomor yang akan dia pilih karena itu tidak masalah sama sekali, dia akan tetap menang.

Dan memang, putaran berikutnya adalah kemenangan lain baginya.

Ia pernah menang 5 kali berturut-turut dalam dua pertandingan berbeda bahkan tanpa mengeluarkan uang sebanyak 15 koin emas. Pendapatannya, jika dia ingin menukarnya dengan koin emas, akan menjadi 80 koin emas yang hampir 700% dari pendapatan.

Wajah kedua pria itu semakin pucat bersama dengan pekerja yang tampaknya semakin curiga pada Acht. Dia yakin Acht sedang melakukan sesuatu tetapi dia tidak bisa menutupinya.

Jadi, dengan pandangan sekilas, dia memberi isyarat ke salah satu kamera untuk berkonsentrasi pada Acht. Itu sudah menjadi hal yang dia menangkan dua kali sehingga mereka harus menemukan triknya sebelum dia menang lagi.

Acht sadar akan hal itu dan dia bahkan tahu apa yang dipikirkan pekerja itu tetapi dia punya rencana dalam pikirannya untuk tidak membuat dirinya menghadapi masalah apa pun.

'Lagi pula mereka tidak akan bisa tahu apa yang kulakukan. Mari kita habiskan uang sebanyak yang kubisa sebelum aku mengambil busur.' Pikirnya.

Pertandingan berlanjut dengan ronde ketiga dan keempat menjadi dua kemenangan lagi bagi Acht.

"250 k-koin! Kita kehilangan 250 koin emas!" Dave berteriak gila.

Dia tidak percaya berapa banyak uang yang hilang. Itu adalah kekayaan yang dia dan istrinya hasilkan selama bertahun-tahun bekerja dan dia membuang uang itu seolah-olah itu bukan apa-apa.

"Kau bajingan!! Kau membuatku bermain lagi dan kehilangan lebih banyak uang! Dewi keberuntungan pantatku. Dia bisa mengisap penisku." Pria itu berteriak pada temannya saat dia mencengkeram kerahnya dan meninju wajahnya dengan keras.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku harap kalian menikmati bab ini. Jangan lupa dukung buku ini. Aku akan sangat senang jika kalian mengulas buku ini dan memberikan pendapat kalian tentangnya. Terima kasih dan semoga harimu menyenangkan