Bab 1 - Jeanette Gisella Owais

991 28 0
                                    

2008 (usia 18 tahun)

Tin,sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di depan bangunan super megah dengan penjagaan super ketat.

Tidak lama kemudian seorang gadis cantik turun dari mobil,"Permisi,apa Nonna Jean sudah tiba disini?"

"Maaf,Nonna Jean akan datang 30 menit lagi. Apa anda sudah membuat janji dengannya?" Ucap Orang dengan pakaian serba hitam

Gadis itu mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi orang diseberang,"saya akan kembali kesini lagi." Gadis itu kembali masuk kedalam mobil

30 menit kemudian,sebuah mobil mewah mengklakson untuk diminta dibukakan pagar.

Dengan cepat seorang penjaga membuka pagar,seorang gadis cantik keluar dari mobil setelah mobilnya terparkir rapi di tempat khusus,"Nonna,tadi ada orang yang mencari anda saya rasa itu teman anda beberapa hari yang lalu."

"Biarkan saja, bagaimana dengan pelaku dibawah?" Tanya Gadis itu sambil melepas kacamata hitam miliknya,"semua aman Nonna,hanya saja ia tidak mau membuka suara sama sekali."

"Benarkah? Akan aku pastikan dia akan mati hari ini." Ucap gadis yang dipanggil Nonna itu,dengan segera ia melangkah menuju ruang bawah tanah untuk menyekap sandraannya itu.

Gadis itu mengambil sarung tangan hitam,"buka pintu nya."

"Jean,gua mohon lepasin gua Jean. Gua akan balikin semua uangmu jangan biarkan Kak David memusnahkanmu."

Yaps gadis itu bernama Jeanette Gisella Owais,Jean melangkah mendekati gadis itu,"apa urusannya dengan sahabatku?"

"Ambilkan aku pisau kecil."

"Lo,mau ngapain Jean? Kita sudah bersahabat lama." Ucap Gadis itu saat melihat Jean menyuruh anak buahnya mengambil pisau untuknya.

"Makasih,gua ngapain? Justru gua tanya Lo ngapain menghinati kakak dan sahabat mu ini Citra?"

Jean mendekatkan pisau kecil milik nya kearah pipi mulus miliknya,"Jean,gua mohon jangan."

"Ambilkan gua panah."

Jean sedari dulu terkenal sebagai Atlet panah,jadi tidak heran jika anak panah alat utama yang ia gunakan.

Syung

"Arkh,kurang ajar Lo Jean. Untung gua gak jadi buat jodohin Lo sama kak David."

Syung

Syung

Sudah 3 anak panah menancap di badan Citra,"ambilkan aku pistol."

Dor

Dor

Dor

Seketika Gendis menghembuskan nafasnya,"banyak omong,urusi mayatnya."

Jean segera membersihkan dirinya sebelum kembali ke rumahnya,Jean mengendarai mobil miliknya. Diperjalanan ia di hadang sebuah mobil berhenti tepat di depan mobilnya,"ah sial siapa lagi itu orang." Umpatan yang Jean lontarkan

Seseorang keluar dari mobil didepan Jean,lalu mendekat kearah Jean toktoktok,"keluar anda Nonna."

Jean menatap orang tersebut sini,namun sebelum ia keluar Jean menyiapkan pisau dan pistol di dalam saku jaket yang ia gunakan.

Hitungan ke tiga Jean menendang pintu mobil hingga terbuka mengakibatkan orang yang di hadapannya terjatuh,"lah mana sih orangnya udha kabur?"

"Arkh sakit bodoh." Ucap orang itu,Jean menatap sinis kearahnya

"Dih gitu doang lemah? Siapa sih Lo." Ucap Jean sambil mengunci mobilnya

"Banyak tanya Lo." Ucap orang itu,lalu ia menghajar Jean namun tendangannya bisa Jean hindari.

"Gitu doang? Giliran aku ya."

Jean menendang bagian perut orang itu dan membantingnya di lantai sampai ada tulang yang berbunyi Korek akibat Jean membanting nya,"yah masak udah patah sih."

Tidak lama kemudian terlihat beberapa orang keluar dari mobil setelah melihat orang yang mereka suruh menarik Jean itu sudah terkapar.

"Berani-beraninya kau melakukan tindakan kekerasan kepada anak buahku." Teriak orang yang ada dihadapannya

Jean menatap sinis dengan senyum yang sangat menyebalkan,"kekerasan katamu? Kalian yang mengganggu perjalananku jadi harus aku basmi,ternyata kau mau melawanku juga."

"Banyak omong kau." Ucap orang itu melemparkan pisau ke arah Jean namun Jean sekali lagi dapat menghindari,hingga akhirnya Jean geram dengan orang tersebut dan melemparkan kembali pisau yang ia miliki. Pisau yang sudah ia beri racun sehingga siapapun orang yang terkena pisau itu akan melemah seketika.

Syung

"Arkh sialan pisaumu kau beri apa kenapa badanku melemah." Ucapan orang tersebut membuat Jean tersenyum

"Siapa kalian? Apa maumu?" Tanya Jean sambil mendekat kearah orang yang terkena pisau racun milik nya.

Orang itu sudah lemah dan sekuat tenaga iya melawan Jean,namun Jean yang sangat peka segera ia injak tangan orang tersebut,"mumpung aku masih baik,jawablah siapa yang menyuruh kalian?"

" Nyo-nya Gen-dhis." Ucapan terbata-bata

Jean berpikir namanya sangat tidak asing baginya,"apa di dalam mobil masih ada orang yang perlu aku basmi?" Tanya Jean kepada dirinya,lalu ia berjalan ke arah mobil. Benar dugaannya ternyata mobil ini untuk menculik perempuan.

"Ah sialan sebenarnya siapa mereka." Jean dengan cepat membuka pintu mobil paksa,semua perempuan didalam lega melihat ada seseorang menolong mereka.

"Keluarlah kalian bebas sekarang." Ucap Jean lalu perempuan tahanan itu keluar satu persatu.

Jean berjalan kearah orang yang sudah tergeletak tak berdaya,"Gendis ya? Aku tebak Gendhis Wiryatama right? Kurang aja apa yang dia inginkan dari ku?"

Jean segera menendang orang yang masih kuat berdiri itu dengan kakinya dibagian dagu hingga orang itu tidak sadarkan dirinya,"aku harus meminta bantuan kepada kak Juan."

Jean melajukan mobilnya menuju kediamannya,pintu gerbang otomatis terbuka Karna mobil Jean sudah terdeteksi. Seketika pelayan pribadinya langsung menghampiri mobil Jean untuk membawakan berkas-berkas yang ada di mobil Jean,"Papah kak Juan ada di rumah?"

"Tuan Juna sedang kerumah granpa Julian sedangkan tuan Juan sudah ada dirumah Nonna." Ucap pelayan Jean yang bernama Listy,dengan cepat Jean masuk kedalam rumah dan terlihat sang kakak sedang makan malam.

"Kak kenapa kau meninggalkan ku makan malam sih." Omel Jean saat melihat kakaknya makan malam sendiri dan meninggalkan Jean.

Jean segera mengambil makanan malam untuknya,"kau kan sudah biasa makan malam sendiri,dan kau terlalu lama aku sudah kelaparan."

Jean hanya menatap sinis kearah kakaknya,"hari ini kenapa terlihat lelah kau Dek?" Tanya Juan Yang sangat khawatir dengan muka Jean yang terlihat lelah.

"Hari ini aku mengeksekusi Citra,dan ada orang yang ingin menculik ku.", Ucap Jean dengan santai nya,namun berbeda dengan sang kakak yang sangat khawatir.

"Kau ada masalah apa sama Citra dek hingga kau habisi dia?"tanya Juan

Jean menikmati makan malamnya lalu menatap Juan,"dia meminjam uangku untuk melunasi pinjaman onlinenya tapi ternyata dia bohong dia melakukan itu untuk berjudi dan bermain dengan laki-laki hidung belang."

Juan mendengarkan setiap cerita yang Jean lontarkan,"berapa yang dia pinjam Je,aku yakin uangmu gak akan habis."

Jean seketika berubah menatap Jean menjadi tatapan ingin menerkamnya,"gak habis? Dia meminjamku 100 juta dollar,kau gila? Nomer yang ia pakai untuk melunasi utangnya adalah nomer ku dan aku diteror banyak nomer yang tidak aku kenali."

"Jadi alasan itu kau menghabisi dia?" Jean mengangguk

"Kau sangat jenius dek, sekarang kau sangat psikopat ya." Sambung Juan

Akhirnya mereka melanjutkan makan malam bersama.

Princess and King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang