Bab 102 - Meminta izin

18 8 0
                                    

Setelah selesai urusan dengan kantor polisi,Jean kembali ke rumah sakit bersama dengan Derren Karna tiba-tiba mereka mendapatkan kabar jika ada pasien mendadak untuk segera ditangani.

Setiba dirumah sakit,Jean dan Derren berpisah Karna pasien mereka berbeda. Jean langsung masuk kamar inap Justin Karna kabarnya Justin sudah sadar,Jean segera memencet tombol dilift menuju lantai 8 dimana dilantai 8 hanya ada kamar VIP khusus keluarga dan orang tertentu saja.

Ting

Jean segera keluar lift menuju kamar Justin,didepan kamar Justin sudah banyak orang yang berjaga semua pengawal Justin mengizinkan Jean masuk Karna mereka sudah sangat mengenali Jean.

"Kak Justin?" Justin tersenyum saat tau Jean datang.

Jean berjalan mendekati Justin,"aku periksa dulu ya kak,siapa tau ada kemajuan kondisi kak Justin."

Justin mengangguk,lalu memperhatikan yang Jean lakukan dengan sangat seksama. Sesekali Justin tersenyum,Karna bisa lebih dekat dengan Jean lagi.

"Sudah kak, semuanya aman tinggal kak Justin banyak istirahat. Tadi udah diantar makan?" Tanya Jean dan Jean melirik kearah meja Justin dimana makanannya belum dimakan sama sekali,"kak,kenapa gak dimakan? Ginjalnya gak enak ya? Apa perlu aku gunain selang aja biar kak Justin bisa makan?"

Justin menggelengkan kepalanya,"tidak perlu Jean,aku sangat berterimakasih kepadamu sudah menyelamatkan nyawaku."

Jean tersenyum,"itu sudah menjadi tanggung jawab Jean sebagai dokter disini kak,kalau memang kak Justin sudah gaada keperluan aku mau keruanganku dulu kak."

Justin menahan tangan Jean,"jangan pergi suapin aku dulu." Jean menoleh kearah Justin dengan raut wajah memohon,Jean akhirnya pasrah dan kembali duduk. Kemudian Jean menyuapi Justin dengan sangat telaten,"kak ini udah selesai,jangan lupa minum obat. Aku akan meminta asisten kak Justin untuk memantau kakak,aku pergi dulu."

Jean keluar dari kamar Justin dengan menghela nafasnya panjang lalu Jean masuk kedalam lift,"hah,sepertinya aku harus menjauhi kak Justin jika aku semakin sering berkontak fisik dengannya semakin sulit aku melupakannya."

Ting

"Derren? Udah selesai?" Tanya Jean saat Derren masuk kedalam lift

"Gimana kondisi kak Justin?"

"Semua baik-baik saja,eh Derren perawat yang biasa memeriksa kak Justin namanya siapa?" Tanya Jean mengingat perawat yang memeriksa kak Justin adalah teman Derren.

"Oh namanya Delia,mau aku panggilin dia?"

Jean menggelengkan kepalanya,"aku minta tolong untuk dia sering menemani kak Justin."

Derren menatap tajam Jean,"ada apa denganmu Je?"

Ting

Lift terbuka,mereka akhirnya keluar dan berjalan menuju basement. Sepanjang jalan Jean diam Karna takut ada yang mengetahui pembicaraan mereka, hingga akhirnya mereka masuk kedalam mobil milik Jean.

"Kalau aku sering menemui kak Justin,yang ada aku malah gabisa melupakan dia. Kau harus ingat jika aku akan menikah dengan kakakkmu." Ucap Jean mengingat tidak lama lagi dirinya akan menikah dengan Gavin.

"Emang udah izin ke kak Jayden kalau kalian akan menikah?"ucapan Derren membuat Jean seketika menghentikan mobilnya secara mendadak,"Je,tolonglah aku belum mau mati."

Jean menatap Derren setelah mematikan mesin mobil,"selama ini Gavin cerita sama kau gak?"

Derren berpikir sejenak,"sepertinya enggak deh je,ada apa? Apa ada yang mengganjal dipikiranmu?"

Princess and King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang