Bab 79 - Haruto?

16 8 0
                                    

4 tahun kemudian

"Mario,untuk kerja sama dengan Jean sudah diterima dokumen perusahaan kita?"

Mario mengangguk,"sudah tuan,namun belum ada jawaban dari pihak nonna Jean."

Gavin kebingungan bagaimana caranya untuk bisa bertemu dengan Jean kembali,"tanyakan kepada Viora atau Olla asisten pribadi Jean kapan jadwal kosong Jean? Jika ada yang kosong kita akan menemui Jean secara langsung."

"Tapi tuan,maaf itu sama aja kalau perjanjian dengan tuan Juan gagal Karna nonna Jean tidak mendengar secara langsung kesuksesan anda dan tidak meminta secara langsung ke tuan masalah kerja samanya. "Ucapan Mario ada benarnya,jika Gavin menemui Jean sama aja perjuangannya untuk membangun perusahaan ini sia-sia.

"Kita tunggu kabar baiknya saja,semoga Jean meminta kerja sama kepada kita." Ucap Gavin dan Mario mengangguk

Disatu sisi

Jean sedang meminum kopi sambil menatap foto dirinya bersama Gavin,"apa kamu sudah melupakanku Gavin? Tidak terasa sudah 4 tahun kita sendiri-sendiri,apa kamu bahagia bersama Aiko Gavin? Meskipun aku sudah bersama kak Justin tapi hatiku tetap ada di kamu Gavin."

Dibalik pintu ruang kerja Jean ada seseorang yang mendengar pembicaraan monolog Jean,"apa akan selamanya aku tidak ada ruang dihatimu Jean? Aku sangat menyayangimu."

Krek

"Kak Justin?" Jean seketika menghapus air matanya,lalu berdiri dan berlari menuju kekasihnya.

"Sedang menungguku?" Jean mengangguk dan mengajak Justin untuk duduk di sofa yang ada di ruangan miliknya,"eh kak aku tadi sempat masakin bekal untuk kak Justin loh."

"Oh ya? Mumpung aku belum makan siang nih." Ucap Justin,Jean dengan senang ia segera mengambil kotak bekal didalam tas tenteng miliknya lalu memberikan kotak bekal tersebut kepada Justin.

Justin membuka kotak bekal tersebut,"maaf kak Jean hari ini kepengen nasi goreng jadinya Jean sekalian masakin buat kak Justin aja.

Justin menatap Jean dengan penuh kasih sayang lalu mengacak rambut Jean,"iya gapapa kok,makasih banyak sayang Kamu sudah menyempatkan waktu kamu untuk membuat bekal untuk aku. Kamu sudah makan?"

Jean mengangguk,"kak Justin makan aja ya aku mau mengerjakan pekerjaan sebentar."

Justin menahan Jean untuk tidak pergi kemana-mana,Jean menurut dan menemani Justin untuk makan siang. Jean sejujurnya merasa senang Karna Justin sangat memperlakukan Jean selayaknya ratu seperti Dikta yang juga memperlakukan Jean selayaknya ratu,air mata Jean seketika terjatuh. Justin yang menyadari langsung menghapus,"kamu ada masalah sayang?

Jean langsung menggeleng dengan cepat,"aku senang sekali kak Justin menerima masakanku,ada yang kurang kak?"

"Kurang banyak." Seketika Jean tersenyum senang akhirnya ada yang menerima masakan yang ia buat.

Setelah Justin menyelesaikan makan siangnya,Justin membantu Jean mengurus perusahaan hingga Jean tertidur di meja kerjanya. Justin merapikan rambut yang menutupi wajah cantik Jean,"kamu sangat sempurna Jean,rasa cinta ku tidak ada habisnya denganmu Jean. Izinkan aku untuk selalu bersamamu Jean,sejujurnya aku mendengar ucapanmu tadi soal Gavin. Aku sudah berjanji,jika kamu ingin kembali kepada Gavin aku akan melepaskanmu Jean,namun semakin lama rasa cintaku kepadamu semakin besar,semakin besar rasa tidak ingin melepaskanmu Jean."

Justin kemudian berdiri dan menidurkan tubuhnya di sofa lalu terlelap menemani Jean yang sedang pura-pura tertidur,Jean terbangun lalu menatap Justin ada rasa bersalah di hati Jean. Sudah 4 tahun Jean menunggu Gavin namun tidak kunjung kembali,membuat Jean berpikir jika pertemuan terakhir mereka itu adalah moment perpisahan hingga akhirnya 2 tahun yang lalu Jean memutuskan menerima Justin yang selalu ada untuknya dan selalu ada cara untuk membuat senyuman Jean selalu ada.

"Maafkan aku kak Justin,aku sangat menyayangimu tapi rasa sayang Jean kepada Gavin lebih besar. Maafkan aku." Batin Jean

Jean berdiri dari tempat duduknya menuju sebuah lemari untuk mengambil sebuah selimut lalu diletakkan diatas tubuh Justin untuk menyelimuti nya,"makasih kak sudah menyayangi Jean dengan cara kak Justin sendiri,izinkan Jean belajar untuk membalas perasaan kak Justin."

Jean kemudian kembali ke meja untuk mengambil barang miliknya sebelum meninggalkan ruangannya,"Kak Daniel dimana Viora?" Tanya jean saat menemui Viora diluar ruangan miliknya.

"Ada dibawah nonna,mau saya panggilkan?"tanya Viora

"Katakan padanya untuk naik ke ruangan ku,kak Justin tidur di dalam aku harus mengurusi urusanku yang lainnya. Jika kak Justin bertanya aku ke mana katakan aku ke rumah sakit sebentar."

"Baik nonna." Ucap Viora

Kemudian Jean masuk ke lift menekan angka 1 menuju lobby utama perusahaan miliknya,lalu pergi ke basement untuk mencari mobilnya. Jean menekan tombol sehingga Jean dengan mudah menemukan mobil miliknya, kemudian Jean melajukan mobilnya menuju markas Karna hari ini Jean memiliki janji kepada Jessica dan kak Juan untuk menyelidiki kasus Aiko yang sangat rapi sehingga sudah untuk mereka lacak hingga 4 tahun lamanya.

Tidak lupa,Jean mampir ke cafe shop untuk membelikan kopi Jessica dan juga kak Juan,setelah itu ia kembali melajukan mobilnya menuju markas utama J&J. Setiba Jean di markas,anak buah yang berjaga disana langsung melaporkan kedatangan Jean kepada Jessica dan Juan yang berada di dalam markas,tidak lama kemudian mereka berdua keluar untuk menghampiri Jean.

"Selamat datang sahabatku." Ucap Jessica namun Jean terdiam,"salah,diralat dulu harusnya selamat datang adik iparku." Ucap Jean sambil menggoda Jessica yang seketika pipinya langsung memerah.

"Sibuk banget Bu dokter." Ucap Juan,Jean hanya tersenyum kepada sang kakak.

"Yaudah ayok masuk,ada beberapa hal yang harus kita bahas soal aiko." Lanjut Juan,dan mereka akhirnya berjalan menuju ruang meeting. Setiba didalam ruang meeting,Jean langsung disuguhkan beberapa slide kasus Aiko di layar yang Juan tayangkan.

"Kau lihat Je? Dia sangat rapi menutupi semua sebuah kesalahan."ucap Juan,Jean melihat kertas - kertas di atas meja yang sudah Juan susun. Jean mengakui,jika Aiko adalah lawan paling seimbang dengannya sampai-sampai Jean menghentikan pencarian kasusnya Aiko,"kenapa aku bodoh sekali tidak curiga dia di kasus pengeboman di daerah Tokyo beberapa taun lalu." Ucap Jean saat melihat selebar surat kabar yang berisi tentang pengeboman yang terjadi di Tokyo 2 tahun lalu.

"Aiko sekarang tinggal di Jakarta,apa kau tau kabar Gavin?" Tanya Juan tiba-tiba membuat Jean langsung menoleh,"buat apa aku penasaran kabar dia kak?"

"Sebenarnya dia sangat terpaksa memilih Aiko,Gavin diancam oleh Aiko Jean dan hanya kamu yang bisa menyelamatkan Gavin dari Aiko." Ucap Juan

"Kenapa harus aku? Dia pemimpin mafia besar di Asia kak Juan, pasti dia punya power lebih besar untuk area asia dan bisa menangkap Aiko dengan bukti sejelas ini." Ucap Jean yang membuat Juan menyadari jika Jean sudah tidak memiliki perasaan apapun terhadap Gavin.

"Lalu,kenapa kamu masih mengurusi kasus Aiko jika kamu tidak memiliki perasaan apapun terhadap Gavin Jean?"tanya Juan

"Aku sudah masuk ke masalah dia kak,aku tidak terima Karna haruto harus turun tangan membantuku saat dijepang kemarin." Ucap Jean

"Bukannya haruto cucu yakuza yang sebenarnya ya je?" Ucap Jessica secara tiba - tiba

"Maksudnya?"

"Aku akan menceritakan sesuatu kepadamu setelah kepulangan mu dari Jepang kemarin,aku dan derren dan dibantu kak Juan dari Jerman mencari tau identitas haruto Karna aku sendiri baru tau kau memiliki anak buah di jepang Karna saking penasaranku terhadap haruto aku mencari identitas dia dan benar sesuai dugaan ku jika sebenarnya haruto adalah cucu satu-satunya pemimpin Yakuza sekarang Jean,jadi kita bisa menangkap Aiko bersama haruto."ucap Jessica

"Kau benar Jes,aku tidak kepikiran soal haruto. Aku akan segera hubungi haruto dan meminta dia terbang ke Jerman secepat nya." Ucap Jean

Princess and King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang