Juan,Dikta, Gavin, Derren dan juga Arum memulai masuk ke arena pertandingan. Terlihat banyak pendukung dari berbagai negara,Karna ajang olahraga kali ini adalah ajang dimana senior mereka akan ikut bertanding. Kabar yang beredar jika Jean mampu melewati final ia akan melawan seniornya tidak salah lagi kalau bukan David Lois.
Terlihat semua peserta berjalan menuju tengah lapangan untuk upacara dan pembukaan acara dimulai,Jean terlihat tersenyum dan memberikan energi ke teman-teman nya dan mengatakan bahwa ia akan baik-baik saja. Jean kembali berkumpul dengan coachnya,"JEAN." Seseorang memanggil namanya,Jean langsung memeluk orang tersebut siapa lagi kalau bukan Jessica.
"Gimana? Kau akan bertanding di kelompok mana?" Tanya Jean kepada sahabatnya itu,fakta bahwa Jean dan Jessica memang sama-sama atlet panahan hanya berbeda team saja. Jean sudah termasuk di team senior sedangkan Jessica masih middle senior, mengakibatkan Jean dan Jessica tidak bisa bertanding bersama.
"Kau lihat kak David? Keren sekali dia saat pembukaan acara tadi." Ucap Jessica kepada Jean,ia menceritakan bagaimana penampilan David waktu pembukaan acara olahraga tersebut.
"Semangat bertanding Je." Sambung Jessica lalu ia meninggalkan Jean yang harus bersama kelompoknya.
Jean duduk dikursi tunggu bersama teman lainnya dan coach yang menemaninya,"Je,kali ini coach minta kau jangan membuat kerusuhan." Jean menatap sini coach tersebut,dan lebih baik mendiamkan Karna memang bukan dia pelaku nya.
"Coach,kejadian kemarin bukan kesalahan Jean,justru Jean dan keluarganya yang menolong kita." Sambung teman se team Jean yang membela Jean
Coach tersebut terlihat tidak terima jika seseorang membela Jean,"kali ini jangan bikin kerusuhan,Laura mati karnamu Jean."
Disisi lain,Dikta Juan Derren Gavin dan Arum mendengarkan semua percakapan Jean dan coach tersebut. Terlihat jelas Juan sangat marah Karna sang adik dituduh atas kejadian mengenaskan pertandingan sebelumnya,"aku pastikan coach yang bersama Jean tidak akan lepas dariku." Ucap Juan saat adiknya dipojokan
Kembali ke sisi Jean,"udah biarin aja Ge,lagian coach hanya ingin kita tidak salah melakukan kesalahan saat pertandingan saja." Gea iya itu nama teman Jean yang membelanya tadi
"Aku tidak terima jika kau disalahkan Je,justru kemarin keluargamu menyelamatkan kita. Aku malah curiga sama coach Lucky." Ucap Gea sambil menarik nafasnya
Tidak lama kemudian teman mereka bernama Liam datang sambil membawakan mereka sarapan,"Habis ini Ge kau tanding,semangat bawa pulang piala ngerti?" Gea mengangguk
"Aku pergi dulu,tenang aja aku ada di pihakmu Je." Ucap Gea kepada Jean,lalu ia pergi Karna saatnya akan bertanding
Liam duduk disebelah Jean,"gausah didengerin coach Lucky Je,mungkin orangnya lagi pms."
"Dih dikira dia cewe pms." Ucap Jean kepada Liam
Disisi berbeda,seseorang memakai serba hitam memasukki area pertandingan ia mencari seseorang dan akhirnya ia duduk di belakang orang yang mereka incar.
Kita kembali ke sisi Gavin,Gavin merasakan ada seseorang dibelakangnya. Ia melihat sekitar namun tidak langsung memutar badannya,"Shit,dia kan Kaliandra Gavin Stuart. Sedang apa dia di Jerman?" Umpatan itu terdengar oleh Gavin dan ia tersenyum sini kearah orang tersebut.
"Ada orang mencurigakan dibelakang kita." Ucap Gavin kepada teman-temannya.
Derren membalik badan seperti sedang mencari seseorang,"apa akan ada kericuhan berdarah lagi?" Tanya nya saat mengetahui orang yang dimaksud Gavin.
Tidak lama kemudian Jean memasuki arena pertandingan, teman-teman Jean berdiam tidak meneriaki namanya Karna takut memancing keributan lebih dulu.
Terlihat Jean melepaskan anak panahnya,"10 Skor." Ucap wasit itu saat panah Jean tepat di tengah yang berwarna kuning itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and King Of Mafia
Fanfiction(Selesai) Princess and King of Mafia,menceritakan kisah antara Princess Jeannette Gisella Owais yang merupakan putri mahkota Kerajaan Jerman yang memiliki kerja sampingan yang sangat ia rahasiakan dari kalayak publik yaitu princess mafia atau bisa d...