"Je? Selamat sumpah aku seneng banget akhirnya Gerald jadi kakak." Ucap Alice yang begitu bahagia melihat sahabatnya hamil.
"Anak kamu kemana Alice?"tanya Jean saat mengetahui Alice tidak membawa putranya.
Funfact,Alice sudah menikah 3 tahun lebih dulu dari Jean dan sudah memiliki anak laki-laki bernama Kenneth Cole Austen yang usianya hampir sama dengan Gerald.
"Ken,sama Oma nya dirumah je aku kesini juga terburu-buru saat tuan Gavin memberitahu jika kamu mual-mual."ucap Alice
"Semoga menyusul." Ucap Jean sambil memegang perut Alice agar segera tertular.
"Sayang,gimana kamu masuk angin?" Tanya Gavin tiba-tiba saat merasa kedua perempuan itu tidak kunjung keluar,Jean dan Alice saling bertukar pandangan dan Jean membawa Gavin untuk pergi ke kamar.
"Coba kamu tutup mata dulu." Seketika Gavin menurut dengan permintaan sang istri lalu Jean mengambil tangan gavin untuk diletakkan sesuatu ditangannya,"bukalah sayang."
"Sayang? Kamu beneran? Gerald mau jadi kakak?" Jean mengangguk,lalu Gavin memeluk Jean dan menangis dipelukan istrinya. Setelah selesai,Gavin memberitahukan kepada orang terdekatnya jika Gerald akan menjadi kakak.
"Eh sayang,Gerald kemana?"tanya Gavin yang menyadari entah kemana anak pertamanya,"sama arsen kamu tenang aja,sekarang kamu makan dulu gih udah aku masakin."
Gavin tersenyum lalu mencium perut istrinya,"selamat datang di perut mami sayang,semoga kamu dan mami saling menguatkan ya." Tanpa Jean sadari air matanya terjatuh,Gavin yang melihat langsung menghapus air mata Jean.
"Kenapa kamu menangis sayang?" Jean langsung menghapus air mata itu,"gatau sayang kenapa rasanya sensitif banget,hamil Gerald gak sensitif ini."
Gavin tersenyum melihat istrinya menjelaskan perbedaan hamil pertama dan kedua,"setiba di Jerman kita bikin janji sama Jihan ya biar anak kita sehat seperti kak Gerald."
Toktoktok
"Nonna, ini tuan Gerald mau sama papinya." Ucap arsen sambil memberikan Gerald kepada Gavin.
"Kalau begitu saya izin kedepan nonna tuan."sambung arsen
"Aduduh anak papi kenapa sayang,kangen nih sama papi?ucap Gavin sambil mencium anak berumur 2 tahun itu.
"Kamu ajak Gerald jalan-jalan aja sayang tapi setelah makan ngerti?" Gavin menurut,dan memberikan Gerald kembali ke maminya.
Jean bermain dengan Gerald, ternyata Gavin sudah selesai sedari tadi dan melihat kegiatan istri dan anaknya,"terima kasih Jean,kamu sudah mau menjadi ibu yang hebat untuk anak-anak ku. Aku berjanji akan membuatmu selalu bahagia." Batin Gavin
Gavin masuk ke dalam kamar dan menghampiri kedua belahan hatinya tersebut,"sayang,aku ada hadiah untukmu?"
Jean langsung mengubah posisinya menjadi duduk bersamaan dengan Gerald yang semakin hari semakin besar,"apa ini?"
Jean membuka sebuah kotak ternyata berisikan tiket Jerman yang berjumlah 7,"sayang? Kita kembali ke Jerman ?" Gavin mengangguk,seketika itu Jean mencium pipi Gavin dan disaksikan oleh Gerald yang cemburu melihat maminya mencium papinya.
"Ami kok ium api rald gak di tium?" Gavin dan Jean tersenyum melihat Gerald yang sedang belajar berbicara, seketika itu Gavin dan Jean mencium kedua pipi Gerald.
Hari berganti hari,hari ini adalah jadwal mereka kembali ke Jerman. Bukan hanya keluarga Cemara yang bahagia saja namun,para asisten Jean juga ikut bahagia Karna bisa kembali pulang ke Jerman.
"Sayang,kalau capek biar Gerald bersamaku. Ingat kamu lagi hamil." Ucap Gavin yang langsung menggendong Gerald Karna takut istrinya keberatan.
"Biar saya yang memasukkannya non." Ucap Daniel membatu Jean memasukkan koper kedalam mobil,sedangkan Jean berpamitan dengan Alice dan juga Cole.
"Alice cole,saya berterimakasih kepada kalian sudah menemani saya disini 2 tahun. Kalian main-main lah ke Jerman bareng Ken akan aku tunggu kedatangan kalian disana." Ucap Jean
Alice sudah menangis saat berpisah dengan sahabat nya,Jean memeluk Alice,"aku juga akan merindukanmu nonna Austen,Cole jaga sahabatku ya."
"Sudah tanggung jawab saya nonna."
Jean tersenyum lalu melambaikan tangan kepada sepasang suami istri itu dan masuk kedalam mobil,ternyata saat Jean masuk dan duduk Gerald mengamati maminya yang sedang menangis.
"Ami,okey?" Jean menoleh ke arah Gerald dan mencium pipi nya,"mami baik-baik saja sayang."
Cole melajukan mobilnya untuk pergi ke bandara,setiba dibandara. Para laki-laki membantu mengeluarkan koper-koper milik Jean yang sebenarnya tinggal sisanya saja,Karna setiap bulan saat Gavin masih harus kembali ke Jerman sudah mulai di cicil dibawa ke Jerman.
Tidak lama kemudian panggilan penerbangan ke Jerman pun dipanggil,Jean setia memegang Gerald yang berjalan berdampingan dengannya dan juga Gavin untuk masuk ke pesawat.
Ternyata di bandara Jerman,keluarga dan juga sahabat sudah menunggu kedatangan Jean dan keluarga terutama Jayden yang sudah menanti kehadiran keponakannya.
"JEAN? Kak Jayden itu Jean." Ucap gea yang pertama kali melihat Jean dari kejauhan dengan anak kecil di sebelahnya berjalan berdampingan.
Jayden tidak percaya keponakannya sudah besar,Jayden menghampiri Jean dan memeluk adik satu-satunya,"welcome home adikku."
Saat Jayden memeluk Jean ia merasakan kakinya dipukul seseorang,Jayden melihat kearah bawah dan mensetarakan dengan anak kecil itu.
"Ada apa boy?" Tanya Gavin yang sudah duduk lebih dulu.
Ternyata Gerald tidak suka maminya dipeluk orang asing yang Gerald tidak kenal,"sayang,ini paman kamu yang selalu membawakan baju baru untuk kamu." Ucap Jean yang mensetarakan dengan anak pertamanya.
"Aman ayden?" Jean mengangguk
Jayden terharu anak kecil itu mengenal dirinya,saat hendak Jayden menggendong Gerald dihentikan oleh Jean dan mengambilkan tisu basah untuk Jayden membersihkan tangannya dan lalu bisa menggendong Gerald.
"Higenis banget anda ya dek." Ucap Jayden
"Takut ada kuman kak."
Jean lalu mencium tangan sang mamah memeluknya mencium pipi kanan dan kirinya,"sehat kamu sayang?" Jean mengangguk,"mamah gimana kabarnya?"
"Mamah juga sehat sayang,katanya Gerald mau punya adik ya?" Jean mengangguk,"dijaga ya kandungannya jangan banyak kegiatan dulu kasihan nanti."
Bergantian dengan Jean,Gavin juga menyalimi mamah mertuanya. Sedangkan Jean memeluk kedua sahabatnya,"gila, balik-balik dari Swiss makin cantik aja kau Jean hm. Disana udaranya bikin orang makin cantik apa gimana ya?"
Tuk
"Aw sakit Derren,kan bener semenjak Jean di Swiss balik-balik makin cantik aja."ucap Gea yang tidak terima kepalanya dipukul Derren"Long time no see pangeran kodokku." Ucap Jean dan Derren memeluk Jean,"masih ingat aja julukan itu."
"Ya udah ayok pulang ke mansion,kasihan Gerald kelelahan tuh ketiduran di gendongan Jayden." Ucap mamah Beatrice.
Gea membantu Jean untuk masuk kedalam mobil, Nathan yang tinggal di Jerman hari ini menjadi sopir mereka. Para laki-laki kembali membantu memasukkan koper dan Nathan melajukan mobilnya setelah selesai semua memasukkan barang mereka,"kak Jayden,biar Gerald bersamaku kak.",
"Jangan,kamu lagi hamil Jean biar Gerald bersamaku saja."ucap Gerald
Gea saling bertukar tatapan dengan Derren ,"sepertinya akan ada perebutan kedudukan nih buat dapetin Gerald."
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and King Of Mafia
Fanfiction(Selesai) Princess and King of Mafia,menceritakan kisah antara Princess Jeannette Gisella Owais yang merupakan putri mahkota Kerajaan Jerman yang memiliki kerja sampingan yang sangat ia rahasiakan dari kalayak publik yaitu princess mafia atau bisa d...