bab 30 - Kejar-kejaran

36 12 0
                                    

Tidak terasa waktu Jean berlatih sudah 2 Minggu terlewati dengan aman,kali ini Jean mempersiapkan yang harus ia bawa saat di lokasi pertandingan. Tidak lupa,hari ini mamah dan papahnya akan datang untuk mendukungnya, sedangkan kak Juan juga akan selalu menemani Jean disetiap pertandingan nya.

Jean keluar dari kamar setelah mengambil perlengkapannya dan bergabung dengan Juan,Dikta,Gavin,Derren dan Arum yang akan ikut menemani Jean dipertandingan kali ini.

"Cepat sekali kalian datang kerumah." Ucap Jean sambil mendekat kearah sang kakak lalu ia memeluk kakaknya,"morning kak." Ucap Jean setelah itu melepaskan pelukannya dan memilih duduk disebelah Arum.

"Urusan makanan Derren paling cepat Nonna." Ucap Arum membuat Derren menyentil jidat Arum membuat sang punya berteriak kesakitan,"sakit bodoh."

Jean hanya tersenyum menatap keduanya,"Je, apa kamu akan membawa alat perangmu juga?" Tanya Juan mengingat kejadian brutal pertandingan lalu.

Jean mengangguk,"kali ini aku pengen kalian ber pencar jangan mengerombol." Ucapan Jean kali ini membuat Derren dan Arum menatap tajam kearah Jean.

"Kenapa begitu Je? Kau tidak mau kita dukung?" Tanya Derren,kali ini Jean lah yang menyentil dahi Derren

"Kemarin aku menemukan sesuatu jika dugaanku dan kak Dikta kali ini sama." Ucap Jean lalu mengambil tab yang sedari tadi ia bawa dan menunjukkan video dalam CCTV dimana terlihat Leo mengintai pergerakan mereka.

"Aku yakin kali ini Leo akan mengincarku lagi,aku ingin Derren dan Arum jadi 1 dan kak Dikta kamu duduklah di depan dekat juri kak Juan temani papah dan mamah dan untuk kak Gavin kau tau apa yang harus kau lakukan." Ucap Jean membuat Gavin bertanya-tanya

"Aku ngapain? Kan gatau siapa Leo itu."

"Leo adalah adik dari Laura dan juga Leona." Kali ini Derren bersuara membuat semua orang menatap derren

"Kau tau dari mana?"

"Kan kau selalu membahas hal itu Je jelas aku tau." Ucap Derren dengan tidak merasa bersalah

"Lanjutkan makannya dulu, nanti kita akan berpisah mobil juga." Ucap Juan tiba - tiba namun mereka setuju untuk keselamatan Jean

Setelah selesai mereka menggunakan 3 mobil berbeda,Juan akan menjemput kedua orang tuanya terlebih dahulu ke istana. Sedangkan,Dikta dan Jean akan 1 mobil dan Derren Arum dan Gavin akan 1 mobil dan mereka berangkat juga ada jedanya agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Didalam mobil,Jean tetap fokus pada laptop miliknya,lalu ia melihat mobil dibelakangnya yang mengikuti mobilnya,"kak arah jarum jam 3 ada mobil dibelakang mobil Gavin mengikuti kita sedari tadi."

Jean melirik mobil itu dari spion mobil,"sialan dia pakai mobil awalan 0." Dikta terkejut melihat kekasihnya mengumpat

"Apa yang kau temukan babe?" Tanya Dikta saat melihat kekasihnya sibuk dengan tab miliknya namun dirinya tetap fokus dengan jalanan.

"Dia memakai mobil yang dilindungi diplomatik." Ucap Jean tetap dalam waspada melihat ke belakang

Disisi Gavin sudah menyadari ada seseorang mengikutinya dari belakang,dirinya menyuruh Derren untuk melajukan mobilnya dibelakang mobil tersebut dan benar dugaannya mobil itu mengincar mobil yang di kendarai Dikta dan Jean

"Ah shit,siapa yang mengejar kak Dikta dan Jean." Umpat Derren saat menyadari mobil tersebut mengikuti mobil yang dikendarai sepupu dan sahabatnya itu.

"Derren tetap fokus aku akan menembakkan ke ban sisi kiri." Ucap Gavin lalu ia mengambil pistol yang ada di jaket yang ia kenakan.

Dor

Gavin segera melakukan aksinya,dan aksinya terlihat oleh mobil yang mengikuti Jean. Gavin melemparkan sebuah pistol kepada Derren maupun Arum,"Arum kau ambil kendali mobil,biarkan Derren dan aku mengacaukan mobil itu." Arum mengangguk lalu seketika menukar tempatnya dengan Derren tanpa menghentikan mobil tersebut,dengan cepat Derren menembakkan peluru itu kearah mobil belakang membuat mobil itu hilang kendali.

Princess and King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang