Akhirnya mereka tiba di markas keluarga Pattisina, Jessica Jean dan Gavin segera keluar dari mobil dan disambut oleh anak buat dari kelompok mafia Pattisina.
"Kalian mau minum apa?"tanya Jessica dan Jean meminta apa saja kemudian Jessica memanggil pelayan rumah untuk menyajikan minuman dan makanan untuk mereka.
Pertama kalinya,Jean datang ke markas kelompok mafia lain nya yang ada di Jerman. Gavin setia duduk disebelah Jean hingga Justin bergabung dengan mereka,"eh kalian sudah datang maaf nunggu lama."
"Gapapa kak santai aja kita juga baru sampai kok." Ucap Jean dengan ramah membuat Gavin sedikit ada cemburu Karna Gavin tau jika Justin menaruh hatinya kepada Jean.
"Kita langsung ke point aja ya,bagaimana jika Gavin menarik perhatian Arum dan membawanya ke markas?" Tanya Justin ke pada Gavin,namun Gavin menolak Karna ia sudah berjanji tidak akan menyakiti Jean apapun itu.
Jean memegang tangan Gavin menyakinkan bahwa dirinya akan baik-baik saja dan akhirnya Gavin mensetujui,rencana akan dimulai besok malam. Setelah selesai Gavin dan Jean berpamitan, sepanjang jalan Gavin menggenggam tangan Jean tanpa melepasnya membuat Jean sangat nyaman namun khawatir terhadap Gavin.
"Tenang aja sayang,aku akan selalu ada bersamamu ini misi untuk kamu dan jessica menghabisi Lily Allen. Aku akan melakukan apapun demi kamu."ucap Gavin lembut sambil menatap lurus ke depan
Setiba dirumah Jean,Gavin mengantar Jean hingga depan rumah dan Gavin berpamitan langung setelah Jean masuk kedalam rumah.
Malam harinya,Jean memiliki janji kepada Derren, Jessica dan Gea berkumpul disebuah cafe untuk belajar bersama. Setiba Jean dan Derren dicafe tersebut mereka pergi ke lantai 2 dimana Jessica dan Gea sudah tiba terlebih dahulu,"akhirnya kalian datang juga aku kira Derren kesulitan mengemudi kesini." Ucap Jessica sambil mengejek Derren.
"Aku yang mengemudi hari ini." Ucap Jean sambil menarik kursi yang ada disebelah Gea dan dia duduk lalu mengeluarkan laptop dan alat tulis untuk belajar bersama hari ini.
Ponsel Jean menyala sebuah pesan masuk dari Gavin.
Kaliandra Gavin Stuart
"Apa kamu udah sampai disana dengan aman sayang? Disana ada siapa aja?"Jean meminta kepada sahabatnya untuk berfoto lalu mengirim kepada Gavin.
Jeannette Gisella Owais
"Tuh aku sama mereka,kau tenang saja Gavin."
Jean meletakkan ponselnya dan fokus kepada tugasnya dan yang lainnya sibuk mengerjakan tugas mereka masing-masing.
Disisi lain,Gavin merasa lega Karna Jean bersama sahabatnya yang Gavin juga bisa mempercayai nya.
"Permisi tuan,mobil sudah siap apa tuan akan menemui nonna Arum?" Tanya asisten pribadi nya,1 jam sebelum nya Arum meminta Gavin untuk bertemu untuk terakhir kalinya dan meminta maaf dengan semua kelakuan dia selama ini. Akhirnya Gavin menyetujuinya tanpa curiga apapun.
Gavin masuk kedalam mobil dan asisten pribadinya melajukan mobil sesuai titik lokasi dimana mereka janjian, setiba di lokasi gavin keluar dan melihat Arum sudah disana. Arum yang menyadari kedatangan Gavin ia langsung berdiri dan memeluk Gavin dengan cepat dan menggandeng tangan Gavin berjalan mencari tempat yang pas untuk mereka bicara, sepanjang jalan Gavin mencoba melepas namun Arum tidak ingin melepas tangannya.
Hingga Gavin menyadari seorang gadis dihadapannya yang sudah mengeluarkan air matanya,Gavin menyadari hal tersebut lalu berlari menyusul Jean. Iya benar,gadis yang menangis dihadapan gavin adalah Jean. Arum menahan Gavin untuk tidak mengejar Jean,"ini pasti rencana gilamu ."
Arum tersenyum licik,"kalau iya kenapa? Biarin Jean menangis dia pantas mendapatkan ini semua,enak aja Gavin itu milikku."
Gavin yang mendengar perkataan dari Arum langsung menepis tangan Arum dan berlari,namun saat akan mendekati Jean,Justin menghadang Gavin,"sudah cukup kau melukai Jean,Gavin. Aku kira kau orang yang bisa aku percaya untuk melindungi Jean,memang aku meminta kau memancing Arum tapi bukan sekarang. Kalau kau memang tidak menyayangi Jean,lepaskan dia. Aku akan membahagiakan Jean."
Gavin mengepal tangannya langsung memukul Justin,Gavin melihat Jean berlari kearahnya,"bisa berhenti gak?"
Mata Gavin tidak bisa berbohong,"Jean kenapa kamu menghentikan aku? Kamu membela dia?"
Jean juga sangat kesal dengan Gavin,"kau juga gavin,aku sangat bodoh mencintai seseorang aku kira kau akan berubah Gavin ternyata tidak. Terima kasih waktu singkat nya Gavin, hubungan kita sampai disini dan jangan pernah temui aku lagi. Kak Justin ayo kita pergi."
Saat Jean akan melangkah pergi Gavin memeluk Jean dari belakang,"jangan tinggalkan aku Jean,aku tidak bisa hidup tanpamu."
"Kau bisa hidup dengan arum,dia sangat mencintaimu daripada aku. Lepaskan aku Gavin." Ucap Jean sambil mencoba melepas dari pelukan Gavin dan berhasil,Jean lalu melangkah bersama Justin meninggalkan Gavin yang memanggil namanya.
Gavin sangat menyesali pertemuan nya dengan Arum hari ini,Gavin menoleh kebelakang melihat senyuman yang Arum keluarkan membuatnya sangat membenci wanita ini. Gavin berjalan kearah Arum dan memegang leher Arum dengan kuat,"lihat? Kau senang bukan? Sekarang aku selesai hubunganku dengan Jean ,ini kan rencanamu? Dan jangan berharap kau akan bisa memilikiku."
Gavin melepaskan tangannya dan menghempaskan Arum dilantai,Gavin berjalan masuk kemobil dan meninggalkan tempat itu menuju rumah Jean. Namun setiba dirumah Jean, Ternyata hari ini Jean meminta menginap di istana untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu.
Gavin sangat menyesal,namun tiba-tiba anak buahnya datang menghampiri nya,"maaf tuan,ini ada sebuah foto yang dikirimkan seseorang kepada nonna muda Owais."
Gavin menerima ponsel asisten nya dan melihat foto yang dikirimkan tersebut,Gavin sangat frustasi dia sangat bingung bagaimana mengatasi Jean sekarang. Gavin menghubungi Jean berkali-kali namun tidak ada jawaban sama sekali,"pesankan aku tiket ke Indonesia aku ingin menenangkan diriku disana sampai Jean bisa memaafkan ku."
"Baik tuan."
3 hari kemudian Gavin tiba di Indonesia,selama 3 hari Jean tidak dapat dihubungin. Gavin menitip pesan kepada Derren jika Jean sudah bisa dihubungi maka Gavin meminta Jean mengubungi Gavin.
Tidak terasa sudah 1 bulan Gavin dibuat frustasi oleh Jean,tidak ada kabar tentang Jean yang Derren kirimkan hanya aktivitas Jean selama di kampus. Selama 1 bulan itu aktivitas Jean hanya kuliah dan pulang ke istana tidak ada yang lain seperti sebelumnya,Derren meminta Gavin untuk bersabar karna sangat susah mencairkan Jean kembali.
"Ah kenapa kau membuatku frustasi Jean,apa sebegitu bencinya kamu denganku. Maafkan aku Jean." Ucap Gavin frustasi
Toktoktok
"Masuk."
Mario,anak buah Gavin masuk ke ruang kerja Gavin. Pertama kalinya,ia melihat ruang kerja Gavin sangat berantakan,semuanya sudah tau apa yang terjadi dengan bos nya akhir-akhir ini hingga Gavin berubah menjadi orang yang paling kejam dengan orang lain. Bahkan di dunia bawah,Gavin sekarang dijuluki orang yang tidak kenal kasihan Karna Gavin akan menghabisi lawannya tanpa ampun.
"Maaf tuan,hari ini ada meeting dengan klain." Ucap Mario, sebenarnya semenjak sebulan kemarin Gavin sangat enggan untuk meeting apapun itu.
"Aku tidak ingin hadir,kau wakilkan saja." Ucap Gavin kepada Mario, kemudian Mario keluar dan bertemu dengan Tino asisten pribadi Juan kakak dari Jean.
"Tino,apa kau tau kabar dari nonna Jean? Aku rasa yang bisa menghentikan kegilaan ini adalah nonna Jean Saja." Ucap Mario yang melaporkan ke frustasi an seorang Gavin
Tino juga merasa jika Gavin semakin brutal mengeksekusi lawannya tidak seperti biasanya,"aku sama sekali tidak tau kabar dari mereka Mario,aku akan memberitahumu jika aku mendapatkan informasi."
"Terima kasih Tino."
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and King Of Mafia
Fanfic(Selesai) Princess and King of Mafia,menceritakan kisah antara Princess Jeannette Gisella Owais yang merupakan putri mahkota Kerajaan Jerman yang memiliki kerja sampingan yang sangat ia rahasiakan dari kalayak publik yaitu princess mafia atau bisa d...