Helicopter milik Jean mendarat tepat di halaman rumah milik mamah Beatrice,setiba disana Jean dan yang lain langsung keluar dan memastikan Oma dan opa Jean aman dalam pengawasan anak buah Jean.
Anak buah Jean langsung memberikan hormat saat mengetahui Jean tiba disana,"selamat datang nonna,lapor musuh masih dalam perjalanan sekitar 50 km dari sini." Ucap salah satu anak buah Jean,lalu Jean menatap teman dan yang lainnya,"persiapkan semua alat-alat yang lain,aku yakin akan ada perang antara aku dan Aiko nanti. Kalian berjaga dulu aku akan masuk memastikan jika Oma dan opa aman."
"Lakuin aja je,kami akan berjaga disini." Ucap Derren,seketika Jean langsung berlari masuk memastikan Oma dan opanya aman ternyata didalam rumah sudah ada Axel dan Alex yang sudah didalam,"nonna sudah sampai?" Jean hanya mengangguk.
Jean memeluk Oma dan opa langsung,"Oma,opa Jean ada disini." Ucap Jean Oma seketika menangis,"sayang mau ada apa ini? Kenapa anak buahmu ada disini semua?" Jean melepas pelukan dan memberikan kode kepada si sibling untuk berjaga didepan.
"Ada Jean semua akan aman." Jean memastikan jika Oma dan opa nya akan aman.
15 menit kemudian Justin masuk kedalam untuk menghampiri Jean,"sayang."
Jean menoleh kearah Justin,"ada apa kak?"
Justin bersalaman dengan Oma dan opa Jean,"Oma,opa saya Justin kekasih Jean."
Oma dan opa menatap ke arah Jean yang tidak mengenalkan kekasih barunya,"Je? Kenapa kamu tidak mengenalkan kekasihmu?"
"Maaf Oma,tapi situasi sangat rumit oma."ucap Jean
Tidak lama kemudian Arsen masuk kedalam memberitahu jika ada pergerakan dari Aiko dari kejauhan,"dia bawa kelompok mafia China? Baiklah kita kerahkan anak buah kita,arsen siapkan semuanya."
Jean menatap Oma dan opa meminta si sibling dan para pekerja lainnya bersembunyi di ruang rahasia yang tidak ada yang mengetahui lokasi tersebut,sedangkan Jean bersiap bersama Justin.
Justin menatap kekasihnya,"apapun kejadian didepan kita hadapi bersama ya." Jean mengangguk,"pasti kak."
Justin menggandeng Jean untuk keluar bersama dengan arsen juga,Jean langsung mengambil pedang dan anak panah yang paling sering ia pakai dengan racun yang sudah Jean simpan di rumah Omanya,Jean mengambil dan memasukkan ke dalam saku miliknya.
"Ini anak panah milikmu?" Jean mengangguk,"aku sering meminta Axel buat ngerendam dengan racun dan aku rasa sekarang sudah saatnya aku gunain ini." Ucap Jean lalu mengambil jarum dan anak panah yang sudah direndamnya dari laboratorium miliknya.
Jean melepas jaket yang ia kenakan,dan menguncir rambut menggunakan karet gelang yang ada di meja ruang keluarga. Justin menelan ludah saat melihat leher putih milik Jean,"sayang, kamu gabisa ya rambutnya digerai aja?" Tanya Justin,Jean menoleh kearah Justin,"aku nanti kegerahan kak,aku jamin bakal mandi darah hari ini."
Haruto menghampiri Jean,"nonna ayo ke depan." Jean mengangguk bersamaan dengan suara tembakan,seketika Jean lari keluar dan menerima pistol dari Gea yang melempar kearah Jean.
"Semua nya siap? Kalian harus ingat,Aiko bagian aku sama haruto. Kalian boleh serang yang lain selain Aiko." Perintah Jean kepada yang lainnya dan mereka mengangguk paham.
Pihak Aiko mulai kelihatan,"Guan Lin?" Ucap Jean saat melihat sosok laki-laki yang sangat ia incar sedari tadi,"Aiko bagianmu haruto,aku akan melawan Guan Lin." Ucap Jean dengan nada semangat ingin menyerang.
Pihak Jean mulai maju kedepan, dan melawan mereka satu persatu. Jean melihat teman-teman nya mulai menyerang,Jean dengan cepat melemparkan anak panah yang sudah ia rendam dengan racun ke pihak lawan untuk segera bisa menyentuh Guang Lin. Justin berusaha selalu ada didekat Jean,namun siapa sangka langkah Jean sangat cepat. Justin melawan orang yang akan menyerang Jean untuk bisa sampai ke Jean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and King Of Mafia
Fanfiction(Selesai) Princess and King of Mafia,menceritakan kisah antara Princess Jeannette Gisella Owais yang merupakan putri mahkota Kerajaan Jerman yang memiliki kerja sampingan yang sangat ia rahasiakan dari kalayak publik yaitu princess mafia atau bisa d...