bab 26 - play the game 2

44 12 0
                                    

Sepulang kampus,Jean dan Dikta segera pergi ke markas bersama mengendarai mobil milik Jean menyusul sang kakak yang sudah terlebih dahulu pergi ke markas.

Tidak lama kemudian mobil Jean memasukki halaman markas miliknya,Jean segera keluar dari mobil meninggalkan Dikta yang masih di dalam mobil membawakan tas miliknya. Jean sudah tidak sabar dengan mereka yang sudah berusaha menghabisi nyawanya,Juan yang melihat kedatangan sang adik menyuruhnya untuk berganti pakaian yang ada di kamar Jean disini.

Jean selesai berganti pakaian ia keluar melihat Dikta baru masuk,"hehe berat ya kak? Sorry sini aku bantuin,kamu bersih bersih dulu aja." Dikta tersenyum melihat Jean yang sudah berganti pakaian serba hitam menandakan Jean kembali ke setelan awal,"mau bersenang-senang?"

Jean mengangguk,"ikutlah kak."

"Baik tunggu aku sebentar babe." Ucap Dikta dan ia masuk kedalam kamar untuk mengganti pakaian yang senada dengan Jean.

Jean terdiam menatap Dikta,entah apa yang Jean rasakan saat ini,"babe? Kenapa diam?"

Jean tersadar,"ah gak ada kak,kenapa kau semakin hari semakin tampan saja. Padahal aku melihatmu setiap hari." Dikta tertawa mendengar kepolosan Jean,lalu menggandeng Jean menuju bawah tanah dan bertemu Juan yang sudah ada dibawah. Terlihat 3 wanita yang hari ini membuat masalah dengan Jean sedang menikmati tidur siangnya.

"Lama sekali sih kalian?" Protes Juan membuat Jean gemas dengan sang kakak dan di pukul lah lengannya,"aw sakit Je,Dikta kau masih mau sama adikku yang kasar ini?"

Dikta sekali lagi tertawa melihat tingkah adik kakak itu,"kenapa tuan sama seperti Derren tadi pagi ya,jawaban saya tetap sama. Jean milik saya tuan."

"Ambilkan air dingin,guyur ke mereka." Ucap Jean mode psikopat,menyuruh anak buahnya mengambil se ember air dingin lalu di guyur ke mereka bertiga. Seketika mereka terbangun,dan yang dilihat mereka adalah adanya Dikta dan Juan .

"Ah,Dikta sayangku Juan sayangku tolonglah aku perempuan ini yang pasti mengunciku di sel kan? Lepasin aku jalang." Teriakan angel namun Jean hanya tersenyum licik kepada angel

"Lepasin kami Dikta,Juan." Ucap kedua sahabat angel lainnya namun siapa sangka justru mereka bertiga menikmati teriakan mereka sebelum Jean duluan yang bermain-main.

Karna tradisi di markas J&J adalah yang memulai eksekusi adalah yang pertama kali mendapatkan serangan lawan,jadi mereka bertiga ini yang memulai cari masalah dengan Jean jadi jeanlah yang harus memulai permainan/eksekusi. Nantinya Juan dan Dikta akan melanjutkan jika Jean sudah bosan.

"Ambilkan aku panahan dan juga pisau." Ucap Jean kepada anak buahnya,Jean berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju sel mereka bertiga.

Jean mendudukkan badannya setara dengan mereka," hahaha kalian meminta bantuan kakakku dan kekasihku? Yang benar saja,yang jelas mereka tidak akan menolong kalian tanpa perintahku."

"Hey,kenapa mereka harus menunggu perintahmu. Kau bahkan jalang rendahan yang tidak pantas tadi apa yang kau katakan? Dikta kekasihmu? Bangun hey jalang." Teriak angel namun Jean hanya tertawa

"Jika aku jalang kau apa?"

Terlihat jelas dibelakang Jean,Juan dan Dikta sudah berubah mode saat perempuan yang mereka sayang dihina rendahan namun Jean memberi kode jangan memulai apapun sebelum dirinya.

"Jangan berharap kau bisa masuk ke dalam keluarga Kaliandra bahkan Owais." Sambung Jean lalu ia berdiri,

"buka selnya." Anak buahnya membuka kan sel tahanan lalu Jean masuk,"tutup kembali."

"Je,apa yang kau lakukan?" Suara Derren tiba-tiba terdengar dengan cepat Dikta menyuruh sepupunya itu untuk diam dan duduk menyaksikan Jean yang sedang ingin menghabisi mereka bertiga.

Princess and King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang