Gading sangat frustasi dengan tindakan ceroboh sang adik,ia sudah sangat frustasi bagaimana caranya meminta Jean untuk tidak mengeksekusi sang adik.
Toktok
"Tuan, permisi Nonna Jean mencari anda." Ucap Gilang, seketika Gading merapikan pakaiannya. Gilang mempersilahkan Jean untuk masuk keruangannya.
"selamat datang Nonna Jean,ada yang bisa saya bantu." Ucap Gading dengan senyum hangatnya
Jean menatap Gading dengan dingin,"aku akan mengajukan beberapa syarat yang harus kau tandatangani untuk aku membebaskan adik resemu itu."
Gading yang mendengarkan ucapannya sangat bersemangat,"apa saja akan saya kabulkan Nonna."
Jean tersenyum miring,"batalkan kontrak kerjasama perusahaan mu dengan kakekku." Seketika Gading terkejut seperti disambar petir.
"Apa maksudnya Nonna."
Jean melepaskan kacamata hitam yang sedari tadi ia gunakan,"apa kau tidak tau maksud tujuan ku? Batalkan kontrak kerjasama nya,aku akan membebaskan adikmu dengan cuma-cuma."
Gading sangat bimbang,jika ia membatalkan kontrak kerjanya sama saja ia tidak bisa mengibarkan sayap perusahaan nya di Eropa. Tapi jika dia tidak membatalkan nyawa adiknya yang akan hilang,"bagaimana Tuan Wiryatama?"
"Beri saya waktu Nonna."
Jean memainkan kuku yang baru saja ia nail,"kenapa harus berpikir tuan? Apakah tidak dengan mudah memilih,apa kau takut jika perusahaan mu tidak bisa lebih sukses di Eropa? Ah benar dugaanku ternyata."
Gading menggenggam tangannya sendiri dengan erat ia bingung dengan apa yang ia putuskan,namun nyawa sang adik sangat berharga Karna ia sudah berjanji dengan kedua orang tuanya harus menjaganya. Sementara keluarganya ada di Swiss,"baiklah Nonna,saya akan segera putuskan kontrak kerjasamanya. Saya mohon kali ini lepaskan adik saya."
Jean tersenyum,"baik tunggu sebentar."
Jean mengambil ponselnya untuk menelfon anak buahnya yang sedang di markas,"bawa gendis ke kantor nya Gading sekarang."
"Tenang aja aku akan tetap disini sampai Gendis tiba jadi aku akan terbukti tidak berbohong melepaskan nya." Ucap Jean setelah menutup telfonnya
30 menit kemudian anak buahnya tiba,dan membawa Gendis masuk kedalam ruangannya,"Astaga Dikta,kenapa gak dilepas rantainya itu." Ucap Jean dengan nada sedikit tinggi
"Lah, Non kenapa dilepas dia kan mengganggu mu."
Jean menggelengkan kepalanya,"lepasin dia,sekarang hubungi perusahaan kakek untuk batalin kontrak dengan perusahaan Wiryatama Sekarang." Ucapnya kepada Dikta
Dikta kemudian melepaskan rantai yang mengikat kedua tangan Gendis,gendis langsung berlari memeluk Gading.
"Kak maafin gendis udah bikin kakak khawatir,maaf jika gendis ceroboh. gendis janji tidak akan bikin masalah lagi." Ucap gendis sedikit manis,namun ia masih punya rencana lain.
"Oke,urusan saya disini udah selesai. Adikmu udah kembali,kontrakmu udah berakhir. Saya mau pamit,dan kau jangan cari masalah." Ucap Jean sambil menunjuk kearah Gendis
Jean keluar dari ruangan Gading,namun disisi ruangan Gading. Gendis terkejut Karna pembatalan kontrak dengan perusahaan besar yang ada di Eropa,"kak,kenapa dia bilang pembatalan kontrak? Kak bakalan rugi kakak udah dapet kontrak sama perusahaan owais sekarang dia batalin seenaknya aja? Kurang aja di psikopat,cari mati dia."
Gading menonyor kepala gendis,"kau yang harusnya jangan banyak tingkah,ini kakak lakuin biar nyawamu tidak hilang. Malah sekarang kau bilang kita rugi,iya emang tapi demi nyawamu. Ah sudahlah aku mau kerja kalau kau gaada kerjaan pulang saja ganggu Mulu hidup nya,masih baik Jean tidak menghabisimu."
"Tapi kak,lihat dia sudah melakukan apa padaku." Gendis menunjukkan luka yang ada diseluruh badannya,Gading hanya menatapnya lalu fokus pada pekerjaan nya.
"Itu Karna tingkahmu juga kan? Masih baik Jean mau diajak negosiasi,udah sana mau kerja dulu aku."
Gendis keluar dari ruangan Gading akan pulang ke rumahnya,namun saat akan pulang ia melihat Jean dan anak buahnya tidak jauh dari kantor sang kakak.
"Ngapain dia? Dikira aku bakal tinggal diam saja? Aku sudah memutuskan kontrak perusahaan kakakku dengan perusahaan kakekmu? Keterlaluan kau Jean akan aku perhitungan nanti." Ucap Gendis lalu ia pergi
Disisi lain
"Non,kenapa kamu lepasin dia sih." Ucap Dikta dengan kesalnya terhadap Jean yang melepaskan mangsanya.
"Biarin ajalah lagi good mood jangan nyari masalah kau Dikta." Ucap Jean sambil menatap alat Panahannya itu.
"Non,kau suka dengan Gading?"
Jean seketika menoleh kearah Dikta dan memberikan tatapan tajam kepadanya,"apa maksudmu?"
"Iya,ini bukan seperti non Jean yang aku kenal. Baru kali ini kamu melepaskan korbanmu." Ucap Dikta,membuat Jean berpikir sejenak.
"Udah biarin aja,lagi males cari ribut sama anak sore itu. Dah yuk ke markas." Ucap Jean setelah selesai merapikan anak panahan,mereka melajukan mobilnya menuju markas.
Namun disisi Gendis sepertinya ia sedang menelfon seseorang,"culik Jean,kalau bisa kau habisi dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and King Of Mafia
Fanfiction(Selesai) Princess and King of Mafia,menceritakan kisah antara Princess Jeannette Gisella Owais yang merupakan putri mahkota Kerajaan Jerman yang memiliki kerja sampingan yang sangat ia rahasiakan dari kalayak publik yaitu princess mafia atau bisa d...