Gavin menatap 3 wanita dihadapannya seraya bertanya 'ini siapa?' dengan ikatan batinnya,namun Arum dan Jessica tidak paham maksudnya apa,"Kak Gavin ngapain natap kita bertiga Je?" Tanya Jessica
Jean menatap Gavin seperti melakukan kontak batin kepadanya,"dia nanya siapa yang disebelahnya."
Jessica dan Arum menatap Jean seperti bisa membaca pikiran orang,"kau tau apa yang di lakuin kak Gavin?" Tanya Arum yang masih menatap Gavin
"Entah aku hanya menebak saja." Ucap singkat Jean dan memilih kembali duduk kearah Jean.
Namun siapa sangka,Gavin membawa peralatan nya dan dibawa ke meja dimana Jean dan teman-teman nya berada,"lah kak kok Alexa dianggurin sih." Ucap kesal Alexa lalu menggeser kursi yang diduduki Jean sehingga Jean terjatuh.
Jean menatap tajam Alexa,Arum segera membantu Jean,"non,tahan jangan emosi Alexa,Jessica belum tau non siapa jadi tahan ya non." Ucap Arum membuat Jean menahan amarahnya,Arum hanya takut Jean mematahkan tangan Arum seketika.
Teringat sekilas sebentar lagi adalah pertandingan panahan,yang membuat Jean tidak melakukan perlawanan di publik.
Jean berdiri lalu duduk di kursi yang baru saja diambilkan Jessica,"dah duduk sini aja Je." Ucap Jessica,Jean tetap menatap Alexa tajam namun Jean memilih duduk dan mengerjakan tugasnya bersama Arum.
Sedangkan,Jessica mengerjakan tugasnya sendiri.
"Ah sial ini kenapa codingnya gabisa." Ucap kesal Jessica saat codingnya tidak berhasil.
Jean mengambil laptop Jessica lalu mengotak-atik laptopnya sehingga ada suara berbunyi dari laptop Jessica,"Je? Kok kau bisa sih? Ah thankyou besti,Gilak keren banget kau bisa coding?"
Arum menyenggol lengan Jessica,"gimana gak bisa,orang kak Juan kan juga anak komputer."
Jessica hanya ber oh ria Karna baru ingat kalau kak Juan juga orang komputer jadi gak heran kalau Jean bisa.
Tidak lama kemudian Derren pun hadir,"Hai epribadeh teman - temanku,lah ada kak Gavin juga tumben kak? Lah ada Alexa juga ngapain kau disini?" Alexa hanya menatap kedatangan Derren dengan sinisnya.
Derren duduk diantara Jessica dan Arum,"kenapa kau lama sekali sih." Derren mendapatkan Omelan dari Arum lalu ia menonyor kepala Arum.
"Wah penganiayaan nih." Ucap Arum yang tidak terima perilaku Derren.
"Pangeran kodok,kau darimana saja." Kali ini Jean bersuara,Derren menatap tajam kearah Jean
"Pangeran kodok kata mu,ganteng kek gini disamain kodok." Ucap Derren yang tidak terima jika dirinya disamakan dengan kodok.
Jean melihat minuman yang ia order sudah habis,"Jess minta tolong pesankan lagi dong buat aku."
Jessica menunjukkan wajah malasnya,"iyaudah deh mau apa,mumpung sekalian aku berdiri nih."
"Ice vanila latte sama spaghetti bolognese." Ucap Alexa yang menyela pembicaraan Jessica dan Jean
Jean memutar bola matanya,"aku nitip caramel machiato aja Jess."
"Kau belum makan nasi Je,Jess pesankan Jean makanan yang ada nasinya." Ucap Gavin,sontak membuat Alexa kesal dengan perhatian yang Gavin berikan kepada Jean.
Jessica mengangguk kepalanya setelah teman-teman nya mengatakan apa saja pesanannya,Jessica berjalan kearah pegawainya,"yaudah gais pesanan kalian udah aku pesankan dan aku bayar kecuali si Alexa kau bayar sendiri ya aku pergi dulu."
"Thanks Jes."ucap mereka bertiga kecuali Alexa
Alexa berdecak kesal,"kenapa cuman aku doang yang bayar sendiri?dia siapa emangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and King Of Mafia
Fanfiction(Selesai) Princess and King of Mafia,menceritakan kisah antara Princess Jeannette Gisella Owais yang merupakan putri mahkota Kerajaan Jerman yang memiliki kerja sampingan yang sangat ia rahasiakan dari kalayak publik yaitu princess mafia atau bisa d...