Bab 51 - Kembali ke Jerman

33 9 0
                                    

3 hari setelah kematian Dikta, semua orang sudah mulai melakukan aktivitas nya seperti Gavin yang mulai kembali ke kantor,kak Juan dan kak justin mulai mengurus kerja sama di kantor Indonesia. Sedangkan Arum,Gea dan kak Alvin harus kembali ke Jerman terlebih dahulu untuk mengurusi urusan disana.

Jean masih ada di kamarnya sejak 3 hari yang lalu,ia selalu merasakan ketakutan kembali ke dunia luar tanpa Dikta. Jessica,selalu setia bersama Jean namun senyuman cantik Jean sudah tidak terlihat lagi. Justru sekarang seperti kita melihat wajah baru Jean yang dingin dan menakutkan.

Jean sudah sedari tadi bangun lebih dahulu dari pada Jessica dan dia memilih untuk pergi ke rooftop untuk mencari suasana baru,Jean menarik nafasnya lalu menghembuskan. Sejak 3 hari juga Jean enggan melihat ponselnya Karna terlalu banyak kenangan nya bersama Dikta,"kak hari ini jakarta sejuk banget apa Karna Jean bangun kepagian? Kak Dikta tau aku bangun kepagian pasti marah - marah Karna Jean tidak memakai jaket." Jean pagi ini memang hanya memakai baju tidurnya saja.

Jean lalu duduk di bawah seperti berjongkok lalu menangis mengingat bagaimana Dikta melakukan apapun kepada Jean bagaikan seorang ratu,Jean terus merasa bersalah Karna dirinya belum bisa memberikan yang terbaik untuk Dikta.

Namun,Jean menatap kedepan dan berdiri lagi dia ingat kepada kak Dikta jika dia akan terus melanjutkan hidupnya. Jean memilih mandi terlebih dahulu sebelum sarapan bersama,Oma dan opa Jean sangat khawatir dengan cucu kesayangan tersebut. Kehilangan orang tersayang 2x kalinya dan pertama kali mereka melihat Jean seberantakan ini membuat semua khawatir kondisi Jean.

Jean selesai mandi ia terkejut dihadapannya sudah ada Jessica,"kok kau udah mandi jam segini? Je ini baru jam 4 pagi loh,kau mau kemana?"

Iya benar Jean bangun jam 3 pagi Karna ia merasa sudah capek untuk tiduran saja,"hehehe maaf Jes,aku gabisa tidur habisnya jadi yaudah aku mandi aja."

Jessica merasa kesal namun ia memaklumi bagaimana menjadi Jean yang harus mencoba menahan kesedihannya kepada orang lain,"yaudah gapapa deh asal kamu seneng,sekarang kamu tidur lagi aja yuk pasti sarapannya masih nanti jam 7.

Jessica mengajak Jean kembali ke tempat tidur,entah Jean akan melakukan hal apa itu tidak masalah yang terpenting bukan hal yang membahayakan.

Pukul 07.00 mereka berdua sudah siap untuk sarapan pagi, di ruang makan sudah berkumpul semua orang termasuk kak Justin Derren dan Gavin yang ikut sarapan pagi disana.

Jean duduk disebelah kakaknya dan para pelayan mulai mengambilkan makanan untuk dirinya,"terima kasih."

Semua menikmati sarapan paginya tanpa ada yang berbicara,Derren merasakan jika sarapan pagi ini sangatlah berbeda. Biasanya setiap Derren ikut sarapan pagi bersama keluarga Owais pasti Jean lah yang paling berisik namun kali ini ia melihat sahabatnya itu hanya menikmati sarapan pagi tanpa membuat keributan.

Setelah acara sarapan pagi,papah Juna memberikan kabar jika Jean akan kembali ke Jerman untuk sementara waktu atau bahkan selamanya untuk menjaga kesehatan nya agar tidak berlarut kesedihan nya. Derren,Jessica juga kembali ke Jerman karna harus melanjutkan kuliah nya. Sedangkan Juan akan menyusul secepatnya.

Kebesokan harinya sebelum penerbangan,Jean meminta kak Juan untuk menemani ke makam Dikta. Sebelum pergi ke makam ia membelikan beberapa bunga tabur untuk Dikta lalu lanjut perjalanan menuju pemakaman.

Setiba di pemakaman,Jean keluar dari mobil dan berjalan menuju tempat peristirahatan terakhir Dikta. Jean menaburkan bunga itu sehingga makam Dikta terlihat paling cantik diantara yang lainnya,"hai kak,Jean datang lagi setelah 3 hari Jean gak kesini maaf ya ya. Kak Dikta disana apa kabar? Apa disana sangatlah indah kak? Oh iya kak,malam ini Jean akan kembali ke Jerman bersama mamah dan papah. Jean minta doanya semoga Jean selalu diberikan keselamatan,Jean selalu menunggu kapan kak Dikta mampir ke mimpi Jean mungkin masih belum ya kak? Gapapa kok,Jean ngerti. Kak Jean pamit ya,Jean sayang kak Dikta selalu." Ucap Jean lalu berdiri.

Princess and King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang