Bab 104 - Ada harapan?

28 9 0
                                    

Kring kring

Alarm Jean berbunyi,ia bergegas untuk mematikan ponselnya dan mencoba melepaskan pelukan dari sang suami.

Eung

Jean akhirnya berhasil melepaskan diri namun saat hendak akan bangun,tangannya ditarik kembali ke pelukan sang suami,"pagi sayang." Ucap Gavin sambil membuka matanya perlahan

"Pagi sayang,aku membangunkan mu?"tanya Jean

Gavin menggelengkan kepalanya,"hari ini kamu mau kemana kok sudah bangun? Masih jam berapa ini? Sayang,ini masih jam 3 pagi loh."

Jean menatap Gavin,"maafkan aku sayang,hari ini aku harus segera ke rumah sakit ada pasienku yang akan operasi pagi nanti. Sekarang bisa lepaskan aku?"

Gavin masih enggan melepaskan sang istri,kemarin mereka baru saja melepaskan masa lajang bersama. Dan seharusnya hari ini mereka ada penerbangan ke Indonesia namun tertunda Karna Jean ada jadwal operasi pasiennya hari ini sampai 7 hari mendatang.

Jean mengelus rambut Gavin dengan lembut,"sayang,aku mau mandi sekarang bisa lepas dulu gak?"

Gavin menggelengkan kepalanya,"kamu gamau berduaan sama aku? Kamu udah gak sayang sama aku?"

Jean menghela nafasnya,"kalau aku gak sayang kamu mana ada aku mau menikah denganmu,udah ya nanti bisa dilanjutin aku mau mandi dulu."

Cup

Jean mencium pipi suaminya lalu ia bergegas pergi ke kamar mandi,sedangkan Gavin masih mengantuk ia memutuskan untuk tidur sebentar sebelum pergi ke kantor milik Jean hari ini.

15 menit kemudian,Jean sudah selesai mandi dan ia bergegas ke meja rias untuk mengeringkan rambutnya yang basah akibat melakukan yang seharusnya dilakukan pasangan suami istri.

"Sayang,aku berangkat dulu ya. Kemarin aku udah menyiapkan makanan untuk kamu,tinggal panasin saja ya. Kalau butuh apa-apa kabarin aku." Ucap Jean disebelah Gavin yang masih tertidur lalu ia mencium kening suaminya dan keluar kamar.

Saat keluar kamar jean bertemu dengan opa yang baru selesai mandi juga,"loh Jean kamu mau masuk hari ini?" Jean mengangguk,"iya opa,ini Uda mau berangkat. Jean berangkat dulu."

"Hati-hati sayang."

Jean keluar rumah untuk menuju mobil yang sudah dipanasi oleh Daniel,"okey kita berangkat ke rumah sakit sekarang."

Setiba dirumah sakit,Jean bergegas ke ruangannya untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian kerja nya. Setelah selesai,ia bergegas ke ugd untuk mengecek jika ada bantuan yang dibutuhkan,"hey Claire ada yang bisa dibantu?"

Claire tersenyum dan memberikan hormat kepada Jean yang merupakan seniornya dirumah sakit sekaligus pemilik rumah sakit,"tidak ada nonna semua berjalan dengan aman,hari ini nonna akan mengoperasi pasien bernama Lintang kan? Sebenarnya keluarganya kekurangan biaya nonna sampai sekarang belum dioperasi,keluarganya menitipkan sebuah surat untuk nonna sebagai tanda terima kasih mau menerima lintang dan membantu membiayai lintang hingga operasinya."

"Katakan suratnya sudah aku terima." Ucap Jean sambil menerima surat yang diberikan kepada Claire.

Lintang adalah pasien yang hari ini harus Jean operasi Karna mengalami penggumpalan darah di kepala dan menyebabkan kanker otak,hanya rumah sakit di Jerman yang mampu menanganinya dan hanya Jean yang bisa dan terkenal mampu menyembuhkan nya. Lintang adalah pasien kurang mampu, menjadi kan nya banyak rumah sakit yang menolak. Namun saat Jean melihat gadis bernama lintang, hatinya tertegun untuk membantu biaya perawatan hingga recovery lintang nantinya.

"Lintang operasi jam berapa?"tanya Jean

Claire mengecek jadwal operasi pasiennya ugd,"jam 6 nonna."

"Okey,aku mau sarapan sekalian istirahat sebentar." Ucap Jean

Princess and King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang