"kak Justin." Ucap Jean yang terkejut dibelakang ada Justin,"jangan lakukan apapun sendirian Jean aku akan membantumu."
Jean masuk ke kamar Aiko dan segera mencari dokumen yang dia butuhkan,"aku bukan tidak ingin kau bantu kak,tapi kau sangat lelet dalam hal begini."
Justin sadar ternyata keahlian dia menemukan musuh,membunuh musuh atau apapun yang terjadi di dunia gelap masih kalah cepat dengan Jean yang merupakan seorang perempuan,"tapi kamu gabisa sendirian Jean,kakakmu menitipkan mu denganku."
"Udahlah kak,aku lagi gak ingin memperdebatkan masalah Gavin yang tiba-tiba di jakarta lah yang kedatangan Aiko dan aku rasa Gavin dan Aiko ada hubungannya." Ucap Jean sambil sibuk membuka setiap laci kamar Aiko. Justin langsung membantu Jean hingga Jean menemukan suatu dokumen,Jean ambil dan dibaca sambil duduk diatas kasur milik Aiko.
Jean membuka dokumen tersebut lalu ia baca,dan betapa terkejutnya ternyata Aiko dan Gavin memiliki hubungan dimasa lalu. Dan Aiko sempat berselingkuh dengan Dikta lalu akhirnya Dikta memutuskan Aiko dan itu juga membuat Aiko ingin mengakhiri hidupnya jika bukan Gavin atau Dikta menjadi miliknya,Aiko mulai terobsesi dengan pria saat dirinya mengetahui jika Gavin dan Dikta dulu memiliki hubungan yang tidak baik menjadikan kesempatan untuk Aiko merusak hubungan mereka hingga Dikta bahkan Gavin mengetahui hal tersebut.
Selain obsesi memiliki kedua pria kakak adik tersebut,Aiko mengetahui jika Dikta berpacaran dengan seorang putri kerajaan dan Aiko berniat merebut Dikta kembali dan akan menghancurkan Jean menggunakan Dikta dan lebih parahnya lagi Aiko berkata jujur jika dirinya hamil tapi bukan dari kedua pria yang pernah mengisi hati Jean melainkan pria lain dan pria tersebut sangat tidak menyukai jika Aiko mengincar Gavin bahkan Dikta. Setelah Aiko tau Dikta meninggal,Aiko lebih obsesi lagi dengan Gavin Aiko berencana mendekat kan dirinya dengan Gavin dengan cara apapun. Aiko berusaha memisahkan Gavin dan Jean dengan cara ia akan menyewa bodyguard untuk mencelakai Gavin Karna Aiko tau Jean tidak mudah dikalahkan dengan sendiri atau bahkan dengan anak buahnya,menjadikan Gavin sekarang sasaran empuk Aiko.
Jean menatap Justin,"Kak,tolong hubungi siapapun yang ada di Indonesia, Mario atau siapa buruan kak." Jean mengambil ponselnya yang memang sengaja ia sambungan dengan GPS yang ada di tas Aiko yang sering ia bawa, masih ingat waktu kejadian di toilet pesawat? Jean sengaja memasang cip agar mempermudah Jean mengetahui kemanapun Aiko pergi,dan sekarang lokasi Aiko adalah di bandara dan terlihat di layar ponsel Jean jika Aiko melakukan penerbangan ke Indonesia.
Jean menghubungi Axel,"Axel,Gavin ada bersamamu?"
"Tidak,kenapa nonna?"
Jean menepuk dahinya,"bodoh,ikuti dia aku sudah menemukan dokumen penting milik Aiko eh bukan dokumen lebih ke diary. Aiko melakukan perjalanan ke Indonesia dan akan mencelakai Gavin tolong temani dia kemanapun."
"Baik nonna."
Jean menghela nafasnya,lalu keluar dari kamar Aiko sambil membawa diary tersebut,saat Jean dan justin keluar terlihat Jessica dan derren menghajar anak buah Aiko. Dengan cepat Jean memasukkan diary tersebut ke dalam tas yang sengaja ia bawa,lalu mengeluarkan pisau miliknya dan melemparkan telat di leher orang yang akan menyerang Jessica. Jessica terkejut langsung menoleh ke belakang,"Jean? Kau sudah selesai?" Jean mengangguk lalu membantu Derren menyerang mereka secara brutal,Justin juga membantu namun tidak kalah banyak dengan Jean yang menghabisi mereka dengan sekali lemparan pisau langsung menghabisi lawannya.
15 menit mereka menyerang anak buah Aiko akhirnya selesai,Jean menghubungi haruto untuk membereskan kediaman Aiko Karna penuh dengan mayat dan darah. Setelah selesai Jean,Derren,Jessica dan Justin pergi dari rumah Aiko menuju tempat penginapan mereka.
Sepanjang jalan Jean hanya menatap jalanan tanpa melihat ponselnya sama sekali hingga Jean tidak menyadari jika Axel memberi kabar jika Gavin kecelakaan dan mengalami amnesia cukup parah,Jessica merasakan ponselnya bergetar dengan cepat Jessica mengangkatnya dan ternyata telfon dari Axel meminta Jessica memberitahu keadaan Gavin kepada Jean.
"Je bisa minggir dulu gak?" Tanya Jessica Karna ia tahu Jean akan sangat terkejut jika mendengarkan berita ini,Jean menatap Jessica melalui kaca yang ada diatasnya,"ada apa Jes?"
"Minggir dulu baru aku kasih tau." Ucap Jessica,Jean menghela nafasnya dan meminggirkan mobil nya.
"Buka ponselmu Je." Jessica meminta Jean membuka ponselnya lalu dengan cepat Jean menelfon Axel setelah mengetahui kabar keadaan Gavin,"sialan Aiko sudah melakukan aksinya."
"Ada apa?" Tanya Justin
"Gavin kecelakaan dan mengalami amnesia,aku harus ke Jakarta hari ini." Ucap Jean
"Jangan gegabah,kita pulang kita pikirkan dengan kepala dingin." Ucap Justin memberi saran kepada Jean untuk mengambil tindakan dengan kepala dingin,Jean menurut akhirnya Jean melajukan mobilnya kembali menuju tempat penginapan mereka. Setiba di villa,Jessica membuka pintu vila setelah keluar dari mobil dan disusul dengan yang lainnya.
Gea segera membawakan minuman untuk mereka ber 5 dan dibawanya ke ruang tamu, terlihat Jean sangat khawatir dengan keadaan Gavin menunggu kabar lagi dari Axel. Di jakarta Gavin dijaga ketat oleh anak buah Jean dan anak buah Gavin sendiri,Jean hanya diam menunduk dan menyesali baru mengetahui isi diary Aiko.
Tidak lama kemudian haruto tiba di penginapan mereka,haruto memberikan sebuah dokumen kepada Jean,"Nonna ini tiket untuk kepulangan anda." Jean menerimanya lalu mengangguk kepada haruto,"apa kau akan pergi sendirian Je?" Tanya Jessica,lalu haruto mengangguk,"iya nonna terpaksa pulang sendiri nonna Jessica."
Jean menoleh kearah Jessica,"Maaf acara liburanmu dengan kita aku hancurkan Jes,lain kali aku akan mengganti dengan mengajak kalian ke sebuah tempat. Kali ini izinkan aku untuk pulang sendiri,Gavin dalam berbahaya Jes." Sangat terlihat jika Jessica tidak mengizinkan sahabat pergi sendirian,namun haruto seperti mengeluarkan sesuatu dari dalam tas yang ia bawa,"kalau Ko Justin ikut apa nonna Jessica mengizinkan?"
Jessica mengelap air matanya lalu menerima sebuah tiket yang dimana ada nama Justin tertera disana,"Nah kalau sama kak Justin kau boleh pergi Je." Jean tersenyum lalu memeluk Jessica dan di lanjutkan memeluk Derren dan juga Gea,"aku akan menyelesaikan urusan Aiko dan kembali ke Jerman lalu mengajak kalian jalan-jalan lagi sebagai permintaan maaf aku ke kalian, 2 jam lagi aku berangkat jadi aku harus bersiap-siap sekarang." Ucap Jean namun Gea menahan Jean,"izinkan aku dan Jessica membantumu bersiap-siap Jean."
"Terima kasih."
Kemudian Jessica dan Gea masuk kedalam kamar Jean untuk merapikan semua pakaian milik Jean kedalam koper miliknya setelah selesai jessica membawakan koper milik Jean keluar,"ini udah selesai Je gaada yang tertinggal satu pun." Jean menerima koper tersebut lalu tersenyum ke arah ketiga sahabatnya,"terima kasih kalian,haruto jaga mereka selama disini jangan sampai anak buah Aiko mengincar mereka."
"Baik nonna."
Setelah selesai berpamitan Jean dan Justin masuk ke sebuah mobil milik justin dimana mereka akan diantar oleh anak buah Justin menuju bandara,terlihat Jean sangat khawatir dengan Gavin. Justin menghela nafasnya,"mau sampai kapan aku mencintaimu Jean?"
Setiba di bandara mereka segera checkin lalu meletakkan koper kedalam bagasi pesawat,sambil menunggu take off Justin sempat membelikan Jean kopi untuk menemaninya,"makasih kak Justin." Setelah memberikan kopi tersebut,untuk penerbangan ke Jakarta sudah diberitakan. Jean dan Justin langsung bergegas berjalan menuju pesawat untuk melakukan take off,Justin diam-diam memotret Jean saat akan masuk ke dalam pesawat.
@Justinimmanuell
"Si bocil yang tiba-tiba pengen ke Jakarta."Setelah itu mereka take-off dan Jean memutuskan untuk tidur di sepanjang perjalanan menuju Jakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and King Of Mafia
Fiksi Penggemar(Selesai) Princess and King of Mafia,menceritakan kisah antara Princess Jeannette Gisella Owais yang merupakan putri mahkota Kerajaan Jerman yang memiliki kerja sampingan yang sangat ia rahasiakan dari kalayak publik yaitu princess mafia atau bisa d...