Bab 55 - Semakin melunjak

20 9 0
                                    

Toktoktok

"Dek,ini kak Juan boleh masuk?"tanya Juan,tidak lama kemudian Jean membukakan pintu kamarnya untuk Juan masuk kedalam.

"Kalian berdua berantem?" Tanya Juan langsung,Jean duduk di kursi yang ada di rooftop kamar miliknya.

Jean menikmati udara malam hari,namun sesaat ia melihat Gavin yang baru saja tiba di rooftop dan melihat kearahnya membuat nya langsung masuk kedalam kamar lalu menutup pintu rooftop lalu berjalan ke arah dimana Juan duduk.

"Kami tidak berantem kok kak,eh kak Juan kenal Lily gak?" Tanya Jean langsung kepoint pembicaraannya, sebenarnya sejak tadi Jean ingin sekali menanyakan apakah Juan mengenal sosok Lily Allen tersebut.

"Hm,Lily siapa? Jangan bilang Lily Allen?" Ucapan Juan membuat Jean terkejut.

"Kak jelaskan siapa Lily Allen itu." Ucap Jean,dan dia langsung duduk di sebelah Juan.

"Lily Allen itu anak dari Piter Allen yang dimana dia adalah musuh dari keluarga Pattisina atau bisa dibilang mereka mengincar Justin dan Jessica, Piter Allen ingin menguasai Amerika namun Justin berhasil merebut kekuasaan Amerika." Pernyataan Juan sangat mengejutkan Jean.

"Jangan bilang kamu ketemu dia?",

Jean menatap Juan,"kak,si Arum itu ternyata Lily Allen dan dia kembali menyamar menjadi Arum Salsabila adik dari kak Alvin yang sudah meninggal di Thailand,dan dia menyamar bertujuan merebut kalian semua. Dan tadi,dia bertemu dengan Gavin padahal Gavin bilangnya tidak bisa menjemput ku ternyata bertemu dengan dia." Ucap Jean dengan lesu saat menjelaskan apa yang terjadi dengan dirinya dan Gavin

Juan tersenyum lalu menepuk bahu Jean,"tenangkan dirimu dulu dek,besok bicarakan bersama Gavin ya. Aku tau Gavin sangat mencintaimu dia rela menunggumu saat kamu bersama Dikta,aku juga ngerasa jika Gavin cocok mengganti kan Dikta di hatimu tapi aku tau pasti ada ruang di hatimu untuk Dikta. Bicarakan dengan kepala dingin ya,aku akan bicara dengan Justin dan alvin mengenai Arum palsu besok pagi,yasudah sekarang kamu istirahat." Ucap juan lalu ia keluar dari kamar Jean.

Kebesokan harinya,saat Jean sedang sarapan pagi seperti biasa bersama Juan. Mereka kedatangan tamu siapa lagi kalau bukan Gavin yang datang untuk mengantar Jean ke kampus,"Eh Gavin ayo gabung."

Gavin menatap Jean,namun Jean lebih memilih fokus dengan sarapan miliknya,"ikut lah makan, bi tolong siapkan sarapan untuk Gavin."

Tidak lama kemudian pelayan rumah memberikan sarapan untuk Gavin,"hari ini mau jemput Jean buat pergi ke kampus bareng? Pas banget,hari ini setelah kampus dia juga mau latihan panahan sama Jessica katanya sekalian ya aku nanti ada kerjaan di istana katanya papah lagi minta bantuan sama aku. Bisa kan Gavin? Tanya Juan kepada Gavin,cara ini agar Jean dan Gavin mampu menyelesaikan masalah mereka sendiri.

"Tenang aja,aku akan menemani tuan putriku kak." Ucap gavin sambil mengedipkan mata kearah Jean namun Jean memutar bola matanya yang sangat malas mendengar ucapan Gavin.

Jean selesai dengan sarapannya,"bi aku udah selesai,"Kak Petter bawakan aku kunci mobil milikku." Teriak Jean meminta kepada asisten pribadinya untuk membawakan kunci mobil miliknya,namun Gavin segera berdiri menghampiri Jean,"Sayang kamu kan berangkat sama aku kenapa minta kak petter ambilin kunci mobil milikmu sayang."

Jean menatap Gavin,"urusi kekasihmu Arum,hari ini aku berangkat menggunakan mobil sendiri. Kak Juan aku berangkat dulu,thanks kak petter." Jean melangkah pergi setelah menerima kunci mobilnya dan berpamitan kepada Juan.

"Susul dia Gavin." Ucap Juan,Gavin segera menyusul mobil Jean yang sudah melaju menuju kampus. Namun di tengah jalan,Jean berhenti ke sebuah cafe shop untuk membelikan teman-teman nya kopi.

Princess and King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang