Bab 88 - Penobatan

23 9 0
                                    

"Jes,malu aku please ya aku lepas."

Jessica menahan Jean yang hendak melepas gaun sebelum itu Jessica memotret Jean yang sedang mengenakan dress tersebut,"udah sana ganti."

Saat Jean masuk keruang ganti,ponselnya berdering ia sempat menerima panggilan tersebut sebelum keluar ruangan.

"Jes,ayo kita ke istana. Papah baru saja telfon Jean." Jean dan Jessica bergegas kembali ke istana setelah menyelesaikan urusan gaun pernikahan Jessica,Jean mengemudi mobil menuju istana hanya menempuh 30 menit mereka sudah tiba.

"Selamat datang nonna muda dan nonna Jessica,anda sudah ditunggu raja Juna didalam." Jean dan Jessica melangkah mengikuti pelayan istana menuju ruangan papah Juna,ternyata didalam sana sudah ada Juan dan mamah Beatrice. Juan menghampiri Jessica terlebih dahulu,"tunggu di ruang keluarga dulu ya." Jessica mengangguk jika ini adalah urusan keluarga kekasihnya itu.

Pintu di tutup,Jean menatap keluarganya dengan tegang namun Jean mencoba menenangkan nya.

"Putriku Jean, papah dan mamah akan sepakat untuk menjadikan kamu penerus tahta resmi untuk menggantikan papah nantinya." Ucapan papah Juna membuat Jean terkejut langsung menatap Juan,"kenapa gak kak Juan saja?"

"Kakak sudah banyak menghilangkan kebahagiaan kamu Jean,untuk penerus tahta kak Juan setuju agar kamu saja yang maju menjadi penerus tahta." Ucap Juan

"Bukannya pewaris atau penerus tahta adalah anak pertama? Jean kan anak terakhir kak." Ucap Jean membela dirinya.

Papah Juna mengangguk,"benar,tapi tidak berlaku di kerajaan kita sayang. Di kerajaan ini sistem pergantian pewaris tahta adalah anak yang memiliki prestasi paling banyak diantara anak-anak raja,dan kamu yang memiliki prestasi paling banyak sayang."

"Jean,tidak mau pah. Biarkan kak Juan yang menjadi putra mahkota da pewaris tahta yang sah,Karna kak Juan yang sudah membantu papah sedangkan Jean? Jarang sekali menengok kalian di istana."

Mamah Beatrice memegang tangan Jean,"sayang,kakakmu ingin sekali membahagiakan kamu dengan cara memberikan hak pewaris tahta nya untuk kamu."

Jean tersenyum kepada sang mamah,"cara membahagiakan Jean banyak cara mah,tapi bukan cara ini yang membuat Jean bahagia. Jean akan menerima sistem kerajaan menggunakan prestasi saat anak-anak kak Juan dan Jean lahir Karna pasti akan banyak anak yang berlomba memiliki prestasi,untuk saat ini biarkan kak Juan yang menjadi pewaris tahta yang sah mamah."

"Apa kamu yakin sayang?" Tanya papah Juna dan Jean menganggukkan kepalanya,"yasudah Karna Jean sudah setuju untuk Juan menjadi putra mahkota,baiklah penobatan akan dimulai besok Karna kita tidak bisa menunggu waktu Karna Juan juga akan menikah nantinya."

Setelah acara mengobrol dengan kedua orang tuanya,Juan memeluk Jean,"dek,katakan kepada kakak. Kamu terpaksa melakukan ini kan? Kamu ingin kakak selalu berasa bersalah terus kan?" Jean melepaskan pelukannya,"lihat kedua mata Jean kak,apa ada kebohongan disana? Gak kan? Jean punya cara membahagiakan diri Jean sendiri kak,sekarang waktunya kak Juan bahagia. Bahagia dengan kerja keras kak Juan membangun kerajaan Jerman menjadi lebih unggul dari kerajaan yang lainnya,Jean akan membantu kak Juan dibelakang kak Juan."

"Makasih dek."

H-4 jam sebelum penobatan Juan menjadi pangeran mahkota,Jean sedang bersiap memulai dengan mandi lalu dilanjut dengan makan siang. Lalu dilanjutkan dengan ia dirias oleh Mua terkenal di Jerman,"selamat siang nonna,perkenalkan saya Gabriela saya ditugaskan untuk merias anda nonna muda." Jean mengangguk lalu mempersilahkan Gabriela untuk merias mukanya.

Disela-sela Jean di rias, mamah Beatrice masuk ke kamar Jean untuk melihat hasil riasan Gabriela,"sayang,ini kamu? Cantik sekali." Gabriela memberikan penghormatan untuk ratu Jerman yang memasuki kamar yang ia gunakan untuk merias Jean,"silahkan dilanjutkan saya akan menunggu diluar saja."

Princess and King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang