Bab 19 - Penyusup di pesawat

51 12 0
                                    

Semua anggota rumah kediaman keluarga owais yang ada di Indonesia sudah bersiap menuju ke bandara untuk melakukan penerbangan ke Jerman hari ini sesuai dengan permintaan sang kakek tuan Julian owais.

Jean dan Juan memakai atasan oversize putih dan celana jeans hitam tak lupa sepasang snikers yang membuat mereka sangat casual ditambah rambut Jean yang dikuncir kuda membuat kesan menjadi sangat cantik.

Jean dan keluarga duduk di lounge khusus seat bisnis,Jean fokus dengan laptopnya mengerjakan beberapa kerjaan kerajaan. Dikta melihat Jean sibuk membawakan kopi Starbucks kesukaan Jean,"jangan terus bekerja je ingat kesehatan juga mumpung di lounge makanlah."

Jean menatap Dikta yang membawa kopi favorit nya caramel machiato,"kak itu buat aku?"

Dikta mengangguk,"iya,tapi makanlah bersama Tuan dan nyonya."

"Tapi kak,aku mau itu." Ucap Jean dengan nada seperti anak kecil yang meminta balon kepada orang tuanya,"makan ya Je." Ucap Dikta,lalu ia meletakkan kopi di meja yang ada di depan Jean lalu mengusap kepala sang gadis itu,"kebiasaan megang kepala." Ucap Jean sambil tersenyum malu

"Udah sana makan,mau barengan?" Tanya Dikta dan dijawab anggukan oleh Jean lalu mereka berdua berjalan menuju louge bagian makanan.

"Akhirnya kamu mau makan juga nak,apa harus nak Dikta yang mengajakmu hmm sepertinya adik jean sedang jatuh cinta ini." Goda papah Juna kepada anak bungsunya itu,"apaan sih pah,orang Jean juga lagi ngerjain tugas kerajaan pah."

"Alasan aja kamu dek."ucap Juan namun Jean tidak memperhatikan dan memilih untuk ikut Dikta makan,setelah mengambil makanan mereka berjalan menuju tempat yang kosong dan mereka makan bersama tanpa keluarganya.

20 menit kemudian panggilan untuk penerbangan ke Jerman pun sudah berbunyi, rombongan Jean akan segera memasuki pesawat. Kali ini kakek Julian memesankan 1 pesawat bisnis untuk keluarga dan anak buahnya Karna anak buahnya ikut dari Jerman ke Indonesia dan sekarang saatnya mereka kembali ke Jerman.

Jean,Dikta dan juga Juan duduk bersebelahan sedangkan kedua orang tuanya duduk di sebelahnya berdua. Mereka melakukan penerbangan waktu siang hari kemungkinan sampai Jerman malam hari atau bahkan besok pagi baru sampai.

Seorang pramugari menghampiri mereka dan membawakan makanan untuk mereka,"Sis, may I have a vegetable salad?"

Pramugari itu melihat ke arah Jean tidak suka,"face is ugly, style really ask for vegetable salad." Umpatan pramugari itu namun didengar oleh Jean namun Jean ditahan oleh Dikta untuk tidak melakukan tindakan yang membahayakan.

Tidak lama kemudian pramugari itu datang membawakan salad sayurnya kepada Jean,namun saat pramugari itu akan pergi ia ditahan oleh Juan,"you, just insulted my sister? you will deal with the mafia."

Seketika raut muka mafia itu berubah saat ia tahu yang ada di dalam pesawat kali ini adalah kelompok mafia dari Jerman yaitu J&J,"I'm sorry Miss, I didn't mean to insult you. I'm sorry, forgive me." Ucap pramugari itu,namun Jean hanya diam tidak menghiraukan apa yang diucapkan oleh pramugari tersebut.

Kemudian Jean memakan salad sayurnya dengan tetap mengerjakan tugasnya,namun Dikta menyuruh Jean untuk menyelesaikan makan terlebih dahulu setelah itu menyelesaikan pekerjaannya. Dan Jean menurutinya,"kak,kau gak makan?"

"Aku sudah kenyang,aku lihat kamu makan udah kenyang juga je." Ucap Dikta dan kemudian Dikta juga mengerjakan kerjaan perusahaan miliknya yang dipegang oleh Gavin saat ini,"kak,kau kan punya perusahaan terus yang megang siapa? Gavin?" Dikta menganggukan kepalanya.

"Tidurlah je,masih lama kita sampai Jerman." Ucap dikta,Jean sengaja menidurkan kepalanya ke pinggiran tempat duduk,Dikta yang melihat Jean menaruh kepalanya seperti itu membuat ia berdiri lalu membenarkan tidur milik Jean. Dikta mengambil selimut lalu menutupi seluruh badan Jean kecuali kepalanya,"selamat tidur princess." Dikta kembali ke tempat duduknya.

Princess and King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang