"Gavin."
Justin langsung terbangun dari tidurnya saat Jean mulai sadar,"sayang kamu sudah sadar?"
"Gavin."
Justin seketika merasakan sakit hati saat nama pertama yang keluar bukan namanya melainkan gavin,Justin tetap sabar dan tersenyum saat Jean membuka matanya perlahan.
"Kak Justin?" Justin memegang tangan Jean dengan erat,"ada yang sakit sayang?" Jean tersenyum pelan,"sudah berapa hari aku disini?"
"5 hari kamu koma sayang."
"Maafkan aku kak Justin." Ucap Jean,lalu Jean mencoba berdiri namun Justin menahannya agar Jean beristirahat terlebih dahulu,"kamu istirahat dulu,aku panggilkan dokter dulu."
Justin keluar kamar,"maafkan aku kak,aku sadar aku masih mencintai Gavin tapi aku tulus sama kamu kak."
Tidak lama kemudian dokter dan suster masuk ke ruang inap Jean dan mulai melakukan mengecek,"nonna Jean sudah mulai stabil,biarkan nonna Jean beristirahat terlebih dahulu jangan dibikin banyak gerak dulu." Jean mengangguk apa yang dokter bicarakan,tidak lama kemudian suster membawakan makan siang untuk Jean,"makasih sus."
"Saya tinggal dulu tuan."
Justin membawa piring berisi makan siang Jean untuk Jean makan,"aku suapin ya." Ucap Justin dengan telaten ia menyuapi Jean dengan sabar.
Jean tersenyum senang Karna Justin selalu ada untuknya,"Jean akan membalas perasaan kak Justin mulai dari sekarang." Batin Jean
"Lahap juga kamu makan,laper apa doyan?" Goda Justin,Jean mencubit pinggang Justin,"aw sayang sakit tau."
"Astaga cuman nyubit pelan loh." Ucap Jean
Justin menyuapi Jean kembali hingga akhirnya makan siang Jean habis,"akhirnya kamu bisa makan dengan habis sayang,good girl mau hadiah?" Jean mengangguk kuat Karna Jean sangat menyukai hadiah,Justin berjalan ke arah meja yang ada diruang inap Jean dan meletakkan piring diatas sana lalu mengambil sesuatu dari tas yang ia bawa dan dikeluarkan sebuah benda yang terbungkus sebuah kertas kado.
Justin membawanya ke Jean dan memberikannya,"kak? Ini besar loh,apa ini?"
Jean membukanya dan terkejut dengan hadiah yang diberikan Justin,"kak Justin terima kasih."
"Sama sama sayang."
Jean masih menahan air matanya,Justin yah menyadari air mata Jean jatuh dengan cepat ia menghapus air mata itu,"jangan menangis sayang."
"Aku menangis bahagia sayang."
Justin membulatkan matanya terkejut dengan apa yang Jean katakan barusan,"kamu memanggilku sayang?"
Jean mengambil,"iya sayang."
Justin memeluk Jean,"terima kasih kamu sudah menerimaku sayang."
Selama 7 hari Jean dirawat di rumah sakit, penjagaan Jean sangat diperketat oleh Justin bahkan dengan Juan yang mendengarkan ulah Gavin. Saat itu juga Juan memanggil Gavin untuk mempertanyakan pertanggungjawaban apa yang sudah ia lakukan kepada adik kandungnya.
Gavin sangat menyesali dan ia mengaku pengaruh obat,dan benar saja sebelum peperangan dimulai Aiko memberikan obat kepada minuman Gavin yang sudah ia racik sendiri dan sudah terbukti setelah melakukan chek laboratorium kemarin.
Hari ini,Jean diperbolehkan untuk pulang. Dihari ini juga Jean kembali ke Jerman bersama teman dan rombongan yang ikut Jean dari Jerman ke Indonesia,sebelum meninggalkan Indonesia ia berkunjung kerumah Oma dan opa untuk berpamitan dan akan kembali berkunjung mereka saat liburan musim dingin. Setelah berpamitan mereka pergi ke halaman helikopter yang ada dimarkas Jean,namun saat sebelum penerbangan Gavin meminta izin untuk bertemu dengan Jean dan mendapatkan izin oleh Justin dengan syarat ditemani oleh Justin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and King Of Mafia
Fanfiction(Selesai) Princess and King of Mafia,menceritakan kisah antara Princess Jeannette Gisella Owais yang merupakan putri mahkota Kerajaan Jerman yang memiliki kerja sampingan yang sangat ia rahasiakan dari kalayak publik yaitu princess mafia atau bisa d...