Bab 92 - Cowo gila

20 8 0
                                    

"Gavin,Jessica kecelakaan hubungi kak justin,setelah itu kau menyusul lah Kerumah sakit. Derren kau berjaga disini dengan yang lain,kak Daniel ikut aku ke rumah sakit sekarang." Ucap Jean dengan tergesa-gesa,Daniel langsung menjalankan mobilnya saat Jean sudah masuk kedalam.

Selama perjalanan Jean menghubungi pihak rumah sakit meminta keterangan pasien bernama Jessica dan benar Jessica dirawat disana, Jean meminta Daniel mempercepat mengemudinya.

15 menit kemudian mobil yang dikemudikan Daniel masuk ke basement rumah sakit,Jean segera keluar dan berlari menuju lobby rumah sakit,"sus,pasien atas nama Jessica Evelyn Pattisina dimana?"

Suster itu sedang cek lokasi dimana Jessica dirawat,"sebentar ya dok." Jean menunggu suster itu dengan tergesa-gesa untuk memastikan kondisi Jessica,saat Jean menunggu ia seperti melihat sesuatu yang janggal baginya.

"Daniel,kau disini aku mau ngikutin itu orang didepan. Kalau sudah tau dimana kamar Jessica susul aku." Daniel mengangguk,Jean langsung berjalan meninggalkan Daniel mengikuti orang yang ia curigai.

Orang yang Jean ikuti tidak merasa curiga ada orang yang mengikutinya karena suasana dirumah sakit sedang ramai,dan penampilan Jean tidak lah mencolok membuatnya aman mengikuti orang itu.

Orang tersebut berhenti tepat di 3 kamar dihadapan Jean,orang itu sempat menoleh kearah Jean namun kepekaan Jean sangatlah tinggi ia dengan cepat mengeluarkan ponsel seakan-akan menelfon seseorang di dalam kamar yang ada dihadapan Jean. Orang itu langsung masuk kedalam kamar yang ia tuju,Jean berjalan mendekati kamar tersebut langsung memasukkan alat teknologi untuk menyadap apapun yang ada didalamnya.

Jean mendesain alat super kecil untuk menyadap apapun didalam ruangan,alat ini didesain ukurannya mirip seperti semut menjadikan semua orang tidak ada yang menyadari jika ada alat penyadap.

Setelah merasa alat itu sudah tersambung,Jean duduk di kursi pengunjung yang ada di 3 kamar sebelum kamar tersebut untuk menghindari kecurigaan,Jean mendengarkan semua pembicaraan tersebut,dan benar saja didalam kamar itu adalah kamar untuk merawat Jessica sesudah dari ruang operasi.

Jean berdiri lalu mengetuk pintu kamar itu dengan sopan,namun tidak kunjung dibuka. Jean mendobrak pintu, terkejut Jean didalam ada Christina yang sedang mempersiapkan untuk Jessica kehilangan nyawanya.

"Apa yang kau lakukan Christina?"

Bukannya menjawab, Christina malah tersenyum dan berjalan menghampiri Jean,"selamat datang mantan adik iparku,sudah lama kita tidak berjumpa. Kenapa mukamu marah-marah sayang hei?"

Jean menjauhkan tangannya dari Christina,"licik."

Christina memiringkan senyumannya,"bukannya kau licik hah? Kau sudah membunuh kakakku, sekarang aku akan membalas dengan membunuh calon istri dari mantan kekasihku hahaha."

Raut wajah Jean jangan ditanyakan lagi sekarang,sudah berubah menjadi merah seakan menunggu emosinya meledak dengan sendirinya,"kenapa kau tidak membunuhku saja Christina? Kenapa harus kau lampiaskan ke orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan kematian kakakmu."

Terlihat Christina menghela nafasnya,"kenapa aku tidak mengincar mu? Buat apa hah? Kakakku sudah mati justru aku berterima kasih kepadamu Jean,Karna kau sudah membantuku untuk membiarkan aku memilikki Juan. Christopher menolak mentah restu untukku dan Juan,Karna ia mencintai mu sekarang? Dia sudah mati,jadi aku bisa memiliki Juan seenakku."

"Kau gila, Christina."

Christina tertawa keras,"hah,Jean Jean kau tau gadis bernama Jessica adalah penghambat ku sekarang. Lebih baik kau pergi saja Karna kau bukan targetku sekarang,aku tau kau memiliki kekasih jadi bukan menjadi alasan aku merebut Juan lagi."

Tiba-tiba earphone yang digunakan Jean ada yang memanggilnya,Jean segera mengaktifkan panggilan.

"Halo nonna, nonna Jessica kejang-kejang cepat kesini."

Jean menatap Christina,"awas sampai Jessica kenapa-kenapa aku memastikan kau akan mati Christina."

Jean berbalik badan dan keluar ruangan tersebut untuk segera ke kamar yang Jessica tempati sekarang,Daniel meminta rumah sakit untuk memindah ruang perawatan untuk Jessica agar Christina tidak mengincarnya kembali.

"Apa yang terjadi Daniel?" Tanya Jean saat tiba dikamar Jessica

Jean langsung mengecek kondisi Jessica,"kabari kak Juan,Jessica membutuhkannya."

Daniel segera menghubungi Juan yang ternyata sudah sampai didepan rumah sakit,tidak lama kemudian Juan masuk ke kamar yang digunakan untuk merawat Jessica,"ada apa dengan Jessica Jean?"

Juan melangkah mendekati Jessica,"rasa trauma Jessica kambuh kak, dan akibat kecelakaan Jessica mengalami benturan cukup hebat untungnya Jessica tidak mengalami gagar otak."

Juan menghela nafasnya,"siapa pelakunya?"

"Christina, dia ada disini kak. Dia yang sudah merencanakan kecelakaan Jessica." Ucap Jean,namun Juan tidak percaya jika perempuan yang pernah ia cintai melukai calon istri nya itu,"tidak mungkin Christina dek."

"Tapi memang benar tuan,nonna Christina yang menyiapkan kecelakaan nonna Jessica." Kali ini Daniel membela Jean

Juan terlihat marah,"jangan mentang-mentang kau asisten Jean sampai kau bela dia."

Jean benar-benar tidak habis pikir dengan kakaknya,"mau kak Juan percaya apa tidak,memang Christina pelakunya. Sampai kapanpun Christina akan melakukan hal licik sama semua perempuan yang dekat denganmu kak."

Jean benar-benar marah sama Juan Karna lebih memilih membela Christina daripada dirinya,"okey kalau kak Juan gamau selamatin Jessica,aku bakal habisin Christina sebagai pembalasan dia mencelakai sahabatku."

Jean kali ini benar-benar dibuat marah dengan tingkah Juan,saat Jean akan keluar Juan menghentikan langkahnya,"kalau kamu keluar dan akan mencelakai Christina aku gatau nanti waktu kamu balik bisa lihat Jessica atau tidak." Seketika Jean menoleh menatap Juan,"aku gak habis pikir dengan jalan pikirmu kak,kalau kau mencintai Christina lepasin sahabatku kak. Kau pikir dengan meninggalkan Christina dan memilih Jessica apa Christina akan diam saja? Gak bakal,buka jalan pikiranmu kak."

Juan menatap Jean dengan tatapan tajam,"aku mencintai Christina tapi aku juga mencintai Jessica."

"Orang gila,sadarlah dirimu kak." Teriak Jean

Tidak lama kemudian Justin membuka pintu,ternyata sedari tadi Justin sudah mendengarkan apa yang mereka ributkan,"kau memilih adikku hanya pelampiasan semata Juan? Kau gila? Adikku tergila-gila sama kau,sedangkan kau belum selesai dengan masa lalumu? Ikhlasin Jessica,aku akan bawa Jessica kembali ke Amerika. Kembalilah dengan mantanmu Juan."

Juan menatap Justin,"aku tidak akan melepaskan Jessica dan membiarkanmu pergi membawanya Justin."

"Kau cowo gila yang pernah aku temui Juan,adikku sangat menyayangi mu. Adikmu juga sangat menyayangimu tapi kau benar-benar gila." Ucap Justin menjelekkan Juan yang tidak terima Jessica diperlakukan dengan demikian

"Kak,aku akan berdiri untuk membela Jessica meskipun dengan resiko aku akan membunuhmu juga." Ucap Jean

Juan terkejut saat mendengar ucapan Jean yang akan menyelamatkan Jessica daripada dirinya,"kamu memilih Jessica daripada kakakmu sendiri Jean?"

"Kau bukan kakakku lagi Juan,kau cowo paling gila yang pernah aku temui. Katakan dengan jujur,kau kan yang mengundang Christopher kesini? Dan kau juga kan yang menghancurkan penobatan mu? Rencana ini sudah kau susun dengan Christina sedemikian rupa agar kalian bisa kembali dengan cara Christopher tewas ditangan ku? Kalian benar-benar gila." Ucap Jean

Juan tertawa,"kamu pintar sekali adikku,benar semua rencanaku. Aku mengundang keluarga Columbus untuk mengacaukan acara penobatan ku,dan aku juga meminta Christina untuk memanasi Christopher agar menyerangmu dan sekarang terbukti,aku bisa kembali kepada Christina tanpa restu dari Christopher."

Brak

"Siapa bilang,aku tewas? Justru aku dan adikmu hanya berpura-pura saling menyerang Karna aku sadar kalian orang tergila yang pernah aku temui,sampai kapanpun aku tidak akan membiarkan adikku menikah dengan orang gila sepertimu Juan."

"Christopher?"

Princess and King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang