Bab 42 - kerja sama?

30 9 0
                                    

Setiba di Indonesia,Jean segera menghubungi asisten pribadinya yaitu Axel yang memang di tugaskan untuk di Indonesia. 15 menit kemudian Axel tiba dan langsung membantu Jean dan Gavin memasukkan koper ke dalam bagasi mobil mewah milik Jean yang ada di Indonesia.

Setelah selesai,Axel segera melajukan mobilnya menuju kediaman Jean yang ada di Jakarta. Namun,sebelum pulang mereka mengantar Gavin terlebih dahulu Karna Gavin juga memiliki rumah di jakarta.

"Sampai rumah segeralah istirahat jangan lupa kabari orang yang ada di Jerman,besok aku jemput untuk bahas kerja sama." Ucap Gavin sebelum mobil Jean meninggalkan rumah Gavin.

Selama diperjalanan,Jean segera mengirim pesan untuk keluarga dan sahabatnya dan tidak lupa untuk Dikta. Sepanjang jalan Jean mampir ke Starbucks untuk membeli kopi Karna ia akan mulai mencari gendis hari ini dan besok bisa mulai penjemputan,kabar terbaru Gading sudah kembali ke Jakarta setelah mendapatkan kabar jika gendis berulah lagi.

Sesampai dirumah,Jean langsung disambut pegawai rumah yang menjaga rumah mamahnya di jakarta. Terlihat 2 orang paruh baya menyambut Jean siapa lagi kalau bukan Oma dan opa Jean,Jean segera berlari dan memeluk mereka dengan sangat hangat.

"Akhirnya cucu kesayangan ku pulang,Oma turut berdukacita ya kamu harus kuat granpa Julian pasti sayang banget sama kamu." Ucap Oma saat melihat Jean kembali setelah hampir 1 tahun tidak bertemu.

Oma dan opa mengajak Jean masuk kedalam,rumah tidak ada yang berubah sama sekali setelah Jean dan keluarga memutuskan kembali ke Jerman Karna urusan kerajaan jadi rumah ini ditempati oleh Oma dan opa dari mamah Beatrice.

"Sayang,kak Juan tidak ikut denganmu?" Tanya opa melihat cucunya datang seorang diri dengan Axel yang selalu ada untuk Jean, Axel meletakkan koper milik Jean didalam kamar milik gadis itu. Kamar Jean masih sama tidak ada yang berani mengubah nya Karna kalau ada yang menyentuh kamar Jean bisa habis di hari itu juga.

"Kak Juan ya opa, dia gak ikut kan mau di Lantik jadi pangeran mahkota opa jadi hanya Jean yang pulang ke Jakarta. Pasti kak Juan sama papah mamah akan pulang kalau urusan mereka selesai tenang saja." Ucap Jean menjelaskan secara pelan Karna takut jika membuat oma dan opa terkejut

"Kamu disini pasti ada tujuan kan? Apa ini bersangkutan dengan perusahaan kamu sayang?" Tanya Oma yang ada di depan pintu kamar Jean

Jean langsung menghampiri Oma dan opa mengajaknya duduk di kasur besar milik Jean,"Oma dan opa tidak perlu khawatir,Jean bisa menyelesaikan dengan baik percaya lah." Ucap Jean sembari memberikan senyuman

"Oma yakin kamu bisa sayang,kalau Oma gak yakin gak mungkin dong kelompok mafia kalian sebesar ini sekarang." Ucap Oma

Oma dan opa Jean tidak terkejut jika keluarga Juna adalah seorang pemimpin mafia yang sekarang diteruskan oleh Juan dan Jean,namun bukan orang tua jika tidak mengkhawatirkan cucu kesayangannya itu terlebih lagi Jean hampir saja meninggalkan mereka semuanya.

"Kamu disini sama siapa sayang? Kabarnya kamu kekasihmu asisten pribadinya kak Juan ya?" Tanya opa sambil menggoda cucu kesayangan itu

"Jean kesini sama Gavin opa,dia adik dari kak Dikta kekasih Jean." Ucap Jean dengan malu saat menyebut nama Dikta sebagai kekasihnya.

"Oh Dikta kekasihmu sayang? Berarti kekasihmu termasuk keluarga mafia juga dong,astaga sayang kenapa kamu malah seperti papah dan mamahmu." Ucap Oma yang sangat terlihat ketakutan,Jean segera memeluk Oma nya

"Oma lupa kalau Jean pemimpin mafia? Semua aman ditangan Jean Oma." Jean menyakinkan jika dirinya akan aman saja.

"Baiklah Oma percaya sama kamu,sekarang kamu mandi makan dulu ya Oma udah nyiapin makanan untuk kamu." Ucap Oma dan dibalas dengan senyuman oleh Jean.

Princess and King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang