Malam hari begitu indah ditengah kota jakarta,banyak sekali kendaraan yang berlalu lalang sejak pagi tadi. Seorang perempuan yang sedang mengandung anak keduanya,sedang bersantai menikmati malam kota jakarta di balkon kamar miliknya dengan secangkir coklat hangat di sebelahnya.
Namun, tidak berlangsung lama. Perempuan itu merasakan ada yang janggal dengan pikirannya,sontak perempuan yang sering dipanggil Jean langsung berjalan mencari asistennya yang sedang berkumpul diruang tamu.
"Haruto." Ucap perempuan itu membuat yang memiliki nama langsung berdiri,"ada yang bisa saya bantu non?"
"Cek cctv Yusuf sekarang,aku merasakan ada sesuatu yang mengganjal." Seketika itu haruto berjalan menuju ruang kerja milik Jean,dimana disana banyak komputer canggih yang Jean miliki. Bukan hanya haruto yang mengotak-atik komputer,melainkan Jean juga ikut di komputer lainnya.
Access complete
Suara dari komputer Jean,sontak haruto menggeser kursi menuju meja Jean untuk melihat progresnya.
"Yusuf sudah tiba dijakarta nonna,kemungkinan dia akan menyerang markas J&J yang ada di Jakarta." Ucap haruto
Jean menatap haruto,"memangnya kita ada markas disini? Sejak kapan?"
"Lah,bukannya markas yang dekat sama rumah tuan Gavin bukan markasnya nonna?" Jean menepuk dahinya,"itu hanya dijadikan alibi kalau ada orang yang akan menyerang J&J kita gunakan disana,tapi disana gak ada orang kita haruto."
Jean menghela nafasnya,"kita akan berperang melawan Yusuf,haruto."
Seketika haruto terkejut dengan pernyataan Jean,"jangan nonna, ingatlah nonna sedang mengandung. Aku tidak mau sampai tuan Gavin maupun tuan Jayden memenggal kepalaku."
"Mereka tidak akan memenggal kepala kalian jika kalian menuruti permintaan aku,lagian masih kecil juga kok." Ucap Jean
"Justru masih kecil sangat rentan keguguran nonna." Jean berdecak kesal,disaat genting seperti ini dirinya justru tidak bisa ikut berperang.
Dret dret dret.
"Nonna saya izin akan telfon dahulu." Jean mengangguk,setelah itu haruto keluar meninggalkan Jean didalam ruangan sendiri.
"Karna,kalian jelas tidak memperbolehkan ku ikut perang. Setidaknya aku akan membantu kalian meretas sistem mereka agar tidak bisa mencuri data kita." Ucap Jean monolog sambil memperlihatkan senyum miringnya.
Disisi lain,ternyata Gavin dan Jayden sudah mengetahui tentang penyerangan Yusuf mengakibatkan mereka sekarang sudah berada di bandara menuju ke Jakarta. Bukan hanya Gavin dan Jayden saja, disana ada Gerald, Derren,Gea dan anak buah mereka yang masih ada di Berlin.
Sedari tadi Gerald tidur di gendongan Jayden,"kak biar Gerald aku gendong saja." Pinta Gavin kepada Jayden,agar dirinya menggendong anak sulungnya.
"Tidak usah Gavin,lebih baik kau urus dulu semua. Kalau sudah di dalam pesawat aku akan serahkan Gerald kepadamu." Ucap Jayden,Gavin mengangguk saja.
Setelah dirasa selesai, mereka menunggu di lounge bandara. Gerald yang sedari tadi minta turun dari gendongan paman Jayden,dengan pelan Jayden menurunkan keponakan kesayangan itu.
"Gerald jangan lari-lari ya." Ucap Jayden lalu gerald berlari menuju papinya,Gavin yang mengetahui hal tersebut lalu merentangkan kedua tangannya. Gerald menghamburkan ke pelukan papinya,"Api,akak tidak sabal ketemu Ami."
Gavin tersenyum melihat Gerald sangat banyak sekali mengeluarkan kosa kata baru,"sebentar lagi kita ketemu mami okey?"
Gerald mengangguk bersamaan dengan itu,panggilan untuk penerbangan ke Jakarta sudah di umumkan. Dengan segera, Gavin menggendong Gerald dan berjalan mendekati gate.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and King Of Mafia
Fanfiction(Selesai) Princess and King of Mafia,menceritakan kisah antara Princess Jeannette Gisella Owais yang merupakan putri mahkota Kerajaan Jerman yang memiliki kerja sampingan yang sangat ia rahasiakan dari kalayak publik yaitu princess mafia atau bisa d...