Princess and King Of Mafia

Bab 95 - I really miss you

Jean langsung menghamburkan pelukan nya terhadap Jayden,meskipun Jean belum pernah bertemu Jayden entah ikatan batin mereka sangatlah kuat.

"Kak maafkan Jean yang tidak mencari tau keberadaan kak Jayden,maafkan mamah dan papah tidak menjemput kakak." Jean menangis didalam pelukan Jayden, Jayden melepaskan pelukannya dan menatap adik yang sangat ia rindukan. Jayden menghapus air mata Jean,"hey ini bukan kesalahan kamu atau mamah dan papah ini diluar kendali kalian,sekarang kamu istirahat dulu di mansion kakak yuk. Eh ini pacar kamu Jean?"

Jean menghapus air matanya lalu mengangguk,"kak Jayden,kenalkan ini calon suami Jean namanya...."

"Kaliandra Gavin Stuart,aku sudah tau sejak mencari tau informasi tentang kamu dek." Ucap Jayden

Selama Jayden tinggal di Swiss ia sudah mengirim mata-mata untuk melindungi adiknya yang belum pernah ia temui,Jayden belum bisa menemui Jean jika keluarganya juga belum menemukan keberadaannya dan hari ini Jean khusus menjemput kakak kandungnya.

Jayden mempersilahkan Jean dan Gavin masuk kedalam mobil super mewah milik Jayden,"kak? Jean gasalah pakai mobil super mewah ini?"

Jayden tersenyum melihat tingkah lucu adiknya yang sangat ia dambakan itu,"kenapa sayang? Iya gak salah dong,mulai hari ini kamu harus minta apapun kepada kakak sebagai tebusan selama ini kamu tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kakak kandungmu super tampan ini."

Jean tertawa,"ada apa dek?"

"Enggak,tapi beneran loh kak Jayden lebih tampan dari pada si brandalan Juan itu." Ucap Jean dengan kesal saat menyebutkan nama Juan.

1 jam kemudian mereka tiba di mansion milik Jayden,Jean terdiam melihat mansion milik kakaknya sangat lah mewah dan sejuk disebelah mansion Jayden terdapat rumput-rumput hijau mengingatkan rumah didesa yang ada di Indonesia.

"Jean,Gavin ayo keluar." Ucap Jayden,mereka keluar dari mobil. Gavin langsung membantu Cole untuk mengeluarkan koper milik Jean dan miliknya.

Jean berjalan bersama Jayden,"je? Berarti selama ini kakek dan nenek juga tidak tau kalau selama ini mereka bersama Juan bukan bersama aku?" Jean mengangguk,"seperti nya iya kak,setelah ini kakak harus ke Jakarta buat ketemu kakek dan nenek."

"Ini kamar kamu,nanti Gavin ada di kamar sebelah kamu. Jangan ngelakuin apapun sebelum waktunya." Ucapan Jayden membuat Jean tertawa,"ngelakuin apaan sih kak? Mana ada,udah ah kakak harus istirahat juga Jean masuk ya kak."

Krek

Jean membuka pintu kamarnya,pertama kali yang ia lihat adalah kamar impiannya kamar yang di desain cukup minimalis dan bersih. Jean berlari menuju jendela,ia membuka jendela otomatis terbuka terlihat pemandangan yang sangat sejuk. Namun siapa sangka ia melihat seorang laki-laki misterius di depan sana,"laki-laki ada di 1km dihadapan sana dia di lahan hijau-hijau mau ngapain anjir."

Jean mengamati laki-laki itu dan laki-laki itu tersadar ada yang memperhatikan Jean langsung menunduk kepalanya kebawah agar tidak kelihatan,"Jean? Sayang kamu ngapain?"

Jean menarik Gavin ke bawah agar suaranya tidak terdengar laki-laki itu,"bisa jangan kencang-kencang gak suaranya,itu loh didepan sana ada laki-laki misterius ngapain malam-malam di lahan kosong gituan?"

Gavin mengintip sebentar,"sayang,lihat dia mengubur mayat." Spontan Jean ikut mengintip dan benar juga laki-laki itu sedang mengubur mayat,Jean langsung memencet remot jendela yang otomatis langsung tertutup sebelum laki-laki itu tersadar.

Gavin dan Jean saling bertatapan,"Gavin? Dia siapa? Kenapa mengubur mayat? Bukannya itu bukan tempat pemakaman kan ya."

"Setahu aku memang bukan tempat pemakan sayang." Ucap Gavin,Jean berjalan mengendap-endap agar laki-laki itu tidak tersadar meskipun jendela kamar Jean sudah tertutup dengan rapat. Jean berjalan keluar kamar,saat Jean membuka pintu ia terkejut Jayden sudah ada di depan pintu,"kenapa mengendap-endap?"