Brak
"Dek,aku ditelfon Derren ada pasien yang harus kamu tangani." Ucap Jayden,namun ia tidak melihat adiknya ada didalam kamar. Jayden masuk ke dalam kamar Jean dengan panik karna memang situasi sedang genting,"Jean ayoklah jangan main-main dulu sama kakak dong ini Derren telfon suruh bangunin kamu."
"Kak?"ucap Jean sambil menoel pipi Jayden dari samping, seketika Jayden melompat,"astaga Jean,kamu dari mana saja."
Bukannya takut kakaknya marah,justru Jean tertawa,"Jean dari tadi di luar kamar kak,ini mau masuk lagi ternyata ponsel Jean ketinggalan."
Seketika Jayden menutup muka,"kenapa ditutup begitu mukanya?" Tanya Jean sambil mengambil barang yang ketinggalan di meja kamarnya.
"Iya malu,masa pemimpin mafia bisa panik dan teriak-teriak." Jean menggelengkan kepalanya,lalu berjalan mendekati Jayden,"Jean pergi dulu kak,jangan lupa makan dan katakan kepada Oma opa dan mamah kalau Jean kerumah sakit.
"Aku antar aja ya." Jean menggelengkan kepalanya,"telat, Gavin yang akan menemani ku kak. Bye kak."
Jean langsung keluar mansion dan masuk kedalam mobil dimana Gavin sudah menunggunya,"sudah siap ratuku?" Jean tersenyum dan mengangguk,"kita ke rumah sakit dulu Gavin."
Gavin melakukan mobilnya menuju rumah sakit yang Jean miliki,sepanjang perjalanan Jean dan Gavin saling mengobrol untuk saling bertukar cerita hingga akhirnya mereka tiba di depan rumah sakit,"terima kasih sudah mengantarku sayang."
Blush
Gavin seketika memegang kedua pipinya,aksi itu disaksikan oleh Jean secara langsung membuat Jean tertawa,"lucu banget kamu bisa bisanya blushing aku bekerja dulu,jangan lupa makan pagi sayang bye bye." Jean keluar mobil sambil melambaikan tangan kearah Gavin.
Setelah itu Jean segera masuk rumah sakit,"selamat pagi ratu Jean,mari saya antar anda sudah ditunggu pasien diruang operasi." Jean mengangguk lalu berjalan mengikuti perawat tersebut. Sebelum pergi ke ruang operasi,Jean masuk ke ruangannya terlebih dahulu untuk memakai jas kerja lalu keluar berjalan menuju ruang operasi.
Setiba didalam ruangan, Jean mendekati pasien dan merasa tidak asing dengan pasien tersebut,"Kak Justin? Suster apa yang terjadi dengan pasien?"
"Pasien mengalami overdosis obat dan mengalami gagal ginjal." Jean terkejut bukan main-main,dengan segera ia melakukan operasi untuk menyelamatkan nyawa Justin.
"Kak,aku mohon bertahanlah kali ini demi aku." Batin Jean
Jean mengupayakan segala cara agar justin terselamatkan,sudah 4 jam akhirnya Jean dan yang lain berhasil menyelamatkan nyawa Justin,"sus, bawa pasien keruang VIP untuk administrasi biar saya yang mengurus. Saya ke ruangan dulu."
Jean membuang sarung tangan yang ia gunakan,Jean menoleh ke sebelah melihat ada gadis yang sangat ia kenali sedang menangis membuat Jean menghampirinya. Jean menepuk pundak gadis itu dengan perlahan,"Jessica?"
Gadis itu menoleh kearah Jean dan langsung memeluknya,"Jean,kak Justin selamat kan?" Jean mengelus punggung Jessica,"dia selamat Jes, tenang aja kak Justin akan dibawa ke ruang VIP."
Jessica melepas pelukan Jean dan menatapnya,"Je? Aku gabisa membayar jika kamu merawat kak Justin di VIP."
Jean mengambil dan menggenggam tangan Jessica,"Jes,kamu dan kak Justin adalah keluargaku aku akan siap membantu kalian jadi jangan pikirkan biayanya ya penting kak Justin sehat."
Jessica mengangguk,"terima kasih Jean."
Jean mengangguk juga,"kak Justin kenapa sampai gagal ginjal Jes?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and King Of Mafia
Fanfic(Selesai) Princess and King of Mafia,menceritakan kisah antara Princess Jeannette Gisella Owais yang merupakan putri mahkota Kerajaan Jerman yang memiliki kerja sampingan yang sangat ia rahasiakan dari kalayak publik yaitu princess mafia atau bisa d...