Bab 118 - Mengakhiri semuanya

28 7 0
                                    

Tidak terasa waktu cepat berlalu,mereka semua akhirnya sudah tiba di bandara Frankfurt Jerman. Setelah keluar dari pesawat,mereka membagi tugasnya. Untuk para asisten Jean semua kebagian mengambil koper di bagasi,sedangkan Jayden mengurusi imigrasi bersama Jean. Sedangkan Gavin mengurus Gerald yang sedari tadi tidak mau lepas dengan Gavin.

Jean dan Jayden berjalan menuju imigrasi untuk melaporkan kedatangan mereka. Sesampai disana,mereka langsung disambut baik oleh petugas imigrasi.

Semua petugas imigrasi langsung berdiri saat salah satu dari mereka membukakan pintu untuk Jean dan juga Jayden,"Willkommen und willkommen zurück in Deutschland Königin und Prinz, wie können wir Ihnen helfen?." Ucap petugas imigrasi
(Selamat datang dan selamat datang kembali di Ratu dan Pangeran Jerman, ada yang bisa kami bantu?)

Jean tersenyum lalu memberikan paspor mereka berjumlah 15 orang untuk mereka periksa,"OK, bitte warten Sie, Eure Majestät die Königin." (Oke, mohon tunggu, Yang Mulia Ratu)

Jean dan Jayden dipersilahkan menunggu disebuah ruangan untuk khusus tamu kerajaan disana,sambil menunggu mereka disajikan beberapa Snack dan minuman agar mereka tidak bosan,"Während Sie warten, genießen Sie bitte unsere Gerichte, Eure Majestät die Königin."
(Selagi Anda menunggu, silakan nikmati hidangan kami, Yang Mulia Ratu)

Tidak lama kemudian petugas imigrasi tersebut meninggalkan Jean dan juga Jayden berdua diruangan tersebut,membuat Jean ada waktu untuk berbicara berdua dengan sang kakak.

"Kak?"

"Hmm ada apa dek?"tanya Jayden sambil mengambil teh yang disiapkan oleh petugas imigrasi.

"Jean sempat kepikiran, bagaimana kita selesaikan musuh kita sampai sebelum Jean lahiran. Karna setelah Jean lahiran,Jean ingin bersantai dirumah tidak mau ada musuh dan sebagainya kak." Ucapan Jean membuat Jayden meletakkan cangkirnya dan menatap teduh kepada Jean.

"Dek, dengarkan kakak sekali lagi. Hidup kita memang bukan kita yang pilih. Kita terlahir dikeluarga paling dihormati di Jerman,bahkan kamu dihormati diseluruh dunia. Apa kamu yakin akan berhenti?"ucap Jayden

"Aku bukan berhenti menjadi pemimpin mereka kak,aku hanya berhenti untuk menjadi pemimpin J&J saja."ucap Jean

"Dek,aku tau gimana rasanya betapa hancurnya kamu baru saja hampir kehilangan Gerald. Kamu kehilangan papi disaat kamu tidak ada disampingnya,itu resiko kita Jean. Tapi kakak berjanji selama kamu masih mengandung dan setelah anak kamu berusia 2 tahun,kakak gak akan meninggalkan mu sendirian dek. Untuk J&J hanya kamu yang berhak memimpinnya dek,dan hanya keturunan mu saja yang berhak,bukan kakak."

Lagi-lagi Jean tertunduk,Karna ia sadar jika Jayden tidak akan bisa memimpin kelompok mafia miliknya. Dan Jayden akan mempertahankan Kingdom Mafia miliknya itu,"kamu jangan khawatir,pikirkan kondisi anakmu dulu Jean dan juga kesehatan Gerald kami siap membantu J&J kapanpun." 

Tidak lama kemudian petugas imigrasi tersebut kembali dan memberikan paspor yang tadi Jean sudah serahkan kepada mereka,"Ich habe alle überprüft, Ihre Majestät die Königin, Sie und andere können zu Ihren gewohnten Aktivitäten zurückkehren. Und willkommen zurück in Berlin, Deutschland." (saya sudah memeriksa semua yang mulia ratu, anda dan yang lain bisa kembali menjalankan aktivitas anda seperti sedia kala. Dan selamat datang kembali di Berlin, Jerman)

Jean tersenyum dan memasukkan paspor yang berjumlah 15 tersebut ke dalam tas ransel yang ia bawa sedari tadi,"Danke, wenn du meine Hilfe brauchst. Triff mich im Königreich und ich werde dir helfen, danke und glückliche Arbeit" (terima kasih, jika anda membutuhkan bantuan saya. Temui saya di kerajaan dan saya akan membantu anda, terima kasih dan selamat bekerja.) ucap Jean dan dirinya keluar dari ruang imigrasi bersama Jayden dan kembali berkumpul dengan rombongannya.

Ternyata mereka semua sudah selesai, dan bersiap masuk kedalam mobil jemputan dan langsung dijemput oleh Mario dan juga Tino. Kali ini, Jean menggendong Gerald, sedangkan Gavin ,membantu memasukkan koper dan tas miliknya. Sesaat Jean mengamati Gerald yang sedang tertidur pulas didalam gendongannya,"masuklah dek, biarkan Gerald bersamaku, kamu tidak boleh membawa yang berat- berat."

Jean hanya menghela nafas saat melihat sang kakak sedang mode posesif kepada dirinya, lalu Jean masuk kedalam mobil dan disusul oleh lainnya. Dirasa sudah masuk semua, Mario maupun Tino yang berbeda mobil, segera melajukan mobilnya untuk pergi ke mansion milik Jean. Sepanjang perjalanan, Jean tertidur di pundak Gavin dan Gavin begitu menyukainya.

Setiba di mansion, Gavin menggendong Jean dengan membopongnya dan meletakkan diatas kasur yang ada di kamar mereka. Gavin sesaat melihat sang istri yang kecapean, Gavin mendekat lalu mencium kening Jean,"terima kasih sudah bertahan demi aku, Kakak Gerald dan adik sayang." ucap Gavin sebelum akhirnya ia keluar dari kamar untuk melihat Gerald yang sedari tadi tidur di gendongan Jayden,"Jean sudah tidur?

Gavin menggangguk."biar aku bawa Gerald masuk kak."

"Gavin, ada yang mau aku bicarakan denganmu. Tentang Jean dan juga keluarga kalian."ucap Jayden

Gavin tersenyum,"katakan setelah aku menidurkan Gerald dulu kak."

sekitar 20 menit kemudian,Gavin keluar kamar lalu menemui Jayden yang sudah selesai mandi rupanya,"apa yang ingin kak Jayden katakan."

Jayden menoleh saat mendengar suara Gavin,"duduklah dulu Gavin"

Gavin duduk dihadapan Jayden, posisi mereka hanya dipisah oleh meja yang terletak diruang keluarga,"Jean memintaku untuk keluarga kalian hidup seperti biasa, tidak ada musuh dimana-mana, namun siapa yang tidak mengenal Jean, Gavin?"

"sebentar kak? Jean ingin hidup menjalani kehidupan manusia biasa seperti begitu?"tanya Gavin

Jayden menganggukkan kepalanya,"Posisinya dia sekarang  bukan hanya pemimpin kelompok mafia terkenal saja, dia juga seorang atlet, seorang ratu. Posisinya akan serba salah Gavin, aku meminta Jean untuk bersabar dan tidak bisa dipungkiri jika kau dan Jean tidak bisa menjadi manusia biasa."

Gavin menunduk, ia sangat paham jika sang istri tidak ingin anak- anaknya dalam bahaya. Namun, diingat kembali. Apapun cara mereka menyembunyikan identitas Kemafiaan anak-anak mereka juga akan mengetahui dengan sendirinya,"aku akan bicara dengan Jean nanti kak, aku akan menyerahkan semuanya kepada anak - anakku kelak."

Jayden menangguk,"Jean butuh support kamu Gavin, hanya kau dan Gerald yang dia miliki. Meskipun aku disini dengan mamah dan yang lainnya, namun support kalian sangat penting. Apalagi Jean sedang mengandung."

Setelah perbincangan panjang, akhirnya Gavin memutuskan untuk istirahat dan menyusul sang istri untuk segera tidur.

Sinar Matahari sudah menyinari dunia, Jean terbangun karna Gerald mencarinya. Jean yang sempat menoleh kesebelahnya melihat jika suaminya sedang tertidur, ia mencium pelan kening suaminya sebelum menggendong Gerald.

"Kita keluar saja ya kak." ucap Jean sambil menggandeng Gerald

Sebenarnya, Jean sangat ingin menggendong anak sulungnya itu. Namun, Gerald ingin digandeng oleh maminya untuk berjalan berkeliling mansion.

"Mami, Kakak pernah denger katanya kalau ibu hamil harus sering diajak jalan- jalan. Kalau begitu, Kakak nemenin mami jalan-jalan berputar di mansion saja ya agar mami tidak kejauhan dan kelelahan."perkataan Gerald membuat Jean tersenyum, dan mereka memutuskan untuk berkeliling dengan jalan - jalan santai dan pelan.

Sedangkan didalam mansion sudah dibuat heboh dengan Gavin yang kehilangan Istri dan anaknya,"Apasih Gavin kenapa bikin keributan?"tanya Jayden yang baru saja keluar dari kamarnya

"Jean dan Gerald tidak ada dikamarnya."ucap Gavin dengan nada khawatirnya

"maaf tuan, Nyonya Jean dan Tuan Muda Gerald sedang jalan- jalan pagi berkeliling di sekitar mansion sedari tadi."ucap Haruto

plak

"mangkanya dilihat dulu atau tanya dulu jangan  bikin heboh mansion, kan gagal bangun siang aku dah ya Gavin bye."ucap Jayden

Bersamaan dengan itu, Gavin menerima telfon sambil melihat istri dan anaknya sedang berjalan beriringan sambil bergandengan berkeliling namson. Gavin melambaikan tangannya saat Gerald menyapa dirinya.

"Halo Kak Justin? bagaimana dengan Jake dan Robert?"

"aku akan ke Jakarta Minggu depan, pastikan Jean tidak mengetahui hal ini."

Princess and King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang