Toktoktok
"permisi Nonna,ini saya Lidya saya ingin mengantarkan gaun yang akan anda gunakan."
Pintu tersebut dibuka oleh para asisten istana,Lidya meletakkan gaun yang akan digunakan Jean,"Nonna saya permisi.""Terima kasih."
Jean yang sudah selesai dirias dengan cepat para asisten tersebut membantu memasangkan gaun itu ke badan ramping Jean,"Nonna sangatlah cantik." Jean tersenyum,para asisten merasa baru pertama kali Jean tersenyum kepada mereka.
Tidak lama kemudian Jean sudah selesai,seorang asisten membukakan pintu untuk Jean namun ternyata di depan pintu sudah ditunggu oleh Papah dan mamahnya yang hari ini juga akan naik takhta. Jean memeluk kedua orang tuanya dan sang kakak,"Congratulations my parents and my brother."
"Selamat juga kamu sayang,meskipun setelah ini kamu memiliki title nama kamu harus tetap berjaga okey?" Jean mengangguk dengan apa yang mamahnya katakan.
"Yasudah mari kita ke gedung utama pasti acara segera dimulai." Ucap Papah Juna,mereka berjalan beriringan Jean yang senantiasa memegang tangan sang kakak Karna gugup.
Pintu gedung utama dibuka,"Kami ucapkan selamat datang untuk Raja dan Permaisuri baru kita Raja Juan dan Nyonya Beatrice,tidak lupa kami ucapkan selamat datang Putra Mahkota Tuan Juan Manuel Owais dan selamat datang Putri mahkota kami Nonna Jeannette Gisella Owais." Seketika mereka bertepuk tangan dengan kedatangan keluarga Jean.
Juan dan Jean duduk bersebelahan disebelah kiri sedangkan orang tuanya duduk di tengah - tengah,prosesi penobatan pun dimulai. Jerman akhirnya memiliki Raja baru dan Putra dan putri mahkota baru juga, tidak ketinggalan Juan dan Jean di pasangkan mahkota yang sudah di desain khusus dari Granma mereka sebelum granma menutup usia.
Setelah acara selesai,Jean memutuskan untuk menghampiri Dikta,"Kak Dikta." Jean langsung berlari dan memeluk kekasihnya itu,"Congratulations my princess."
"Thankyou kak."
Namun siapa sangka, tiba-tiba ada suara ledakan yang cukup kerasa di depan gedung. Tanpa berfikir panjang,Jean berjalan mendahului Dikta dan Gavin yang masih saling menatap dan akhirnya mengikuti dimana Jean berada. Selama proses penobatan penjagaan sudah sangat diperketat dan sudah diletakkan penjinak bom,namun kali ini mereka ke colongan ada seseorang yang dari warga tidak terima ada Jean dinobatkan menjadi Putri. Dan ia akhirnya meledakkan bom.
Jean segera menyuruh orang yang datang diacaranya masuk kedalam gedung dan menutup rapat pintu itu,Jean segera mencari keluarganya namun saat Jean akan berbalik ia melihat granpa nya ditahan orang yang diduga melemparkan bom.
"Lepaskan granpaku." Ucap Jean
Orang tersebut tertawa dengan sangat kencang,"Kau pikir dengan kematian kekasihku kau bisa seenaknya menjadi Putri Jerman? Harus nya Leona lah yang menjadi Putri Jerman bukan kau pembunuh."
Yaps orang itu adalah Agra kekasih Leona yang ingin membalaskan dendamnya Karna sang kekasih kehilangan nyawa ditangan Jean.
"Suruh semua orang masuk kedalam gedung jangan sampai keluar aku akan menyelamatkan granpa." Ucap Jean kepada salah satu anak buahnya dan memintanya untuk memperketat penjagaan.
Tiba-tiba srek,Jean menyobek gaun bagian bawahnya menjadi gaun pendek saat ini,Juan membawakan Panahan pedang pistol untuk Jean gunakan.
"Kenapa kau membawa alat berbahaya itu?apa kau ingin pak tua ini mati?"
Granpa menatap kedua cucunya itu sangat menyayangi mereka dan meminta mereka untuk pasrah apapun kondisi granpa nantinya,"kau sudah berani menyentuh granpaku."
Seketika raut wajah Jean berubah menjadi singa kelaparan,amarah nya sudah memuncak.
Syung
Seketika Jean melepaskan anak panahnya tepat di lengan tangan Agra,dan dengan cepat Juan menarik granpa untuk menjauh dari nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and King Of Mafia
Fanfiction(Selesai) Princess and King of Mafia,menceritakan kisah antara Princess Jeannette Gisella Owais yang merupakan putri mahkota Kerajaan Jerman yang memiliki kerja sampingan yang sangat ia rahasiakan dari kalayak publik yaitu princess mafia atau bisa d...