Bab 114 - Ngidam

39 8 0
                                    

"Kakak,hari ini nurut sama papi ya sayang." Ucap seorang ibu yang menatap anak sulungnya yang masih ada di atas ranjang tidurnya.

"Memangnya,Ami mau kemana?"tanya anak kecil itu,ibu itu tersenyum dan mengelus rambut anak kecil itu dengan lembut,"mami akan pergi sebentar ya,ada pekerjaan yang harus mami selesaikan agar bisa bermain dengan Gerald lagi."

"Ami tidak sayang Gerald?" Seketika ucapan anak kecil itu membuat sang maminya terkejut,"bukan begitu kak,mami akan pergi sebentar bersama paman Justin."

"Bukannya paman Justin itu jahat ya Ami? Kata paman Jayden paman Justin itu jahat." Kali ini entah mengapa Jean kebingungan dengan kata-kata yang keluar dari mulut anak berusia 2 tahun,Gerald dikenal anak yang cerdas diusia 1 setengah tahun sudah lancar berbicara.

"Sayang,didunia ini yang jahat in mami udah pasti dihilangkan oleh paman Jayden."ucap mami Jean mencoba mencari cara agar tidak berpikir jika Justin jahat kepadanya.

Jean memeluk Gerald seperti ia memberitahu kan jika maminya akan aman jika bersama Justin,hari ini Jean akan pulang ke jakarta bersama Justin untuk mengerjakan pekerjaan perusahaan di jakarta Karna rencananya Justin akan memegang perusahaan milik Jean yang ada di Jakarta dan memutuskan hari ini Jean yang menemani,Karna harus membagi tugas bersama Gavin untuk menjaga Gerald.

Kenapa tidak Gavin saja? Hari ini gavin juga kedatangan investor dari Korea yang akan bekerjasama dengan perusahaan milik Jean,Gavin menggantikan istrinya untuk bertemu degan investor tersebut.

"Sayang,mami pergi dulu. Kakak Gerald harus janji menjadi anak baik sama paman Jayden dan papi okey? Katakan kepada aunty Gea juga untuk sering bersamamu." Ucap Jean sebelum mencium putra sulungnya sebelum Akhirnya Jean berpamitan kepada semua anggota keluarganya,dan masuk kedalam mobil bersama Justin dan akan di antra langsung oleh Arion.

Jean ke jakarta hanya berdua dengan Justin,Karna di jakarta sudah ada haruto dan Nathan yang sudah lebih dulu terbang ke Indonesia.

Sebelum masuk ke mobil,Jean memeluk Gavin dan memintanya untuk sering memberitahu kabarnya dan juga Gerald,"kabari aku jika sudah sampai sayang." Jean mengangguk lalu mencium seluruh wajah suaminya dan menyusul Justin yang sudah berada didalam mobil,dan Arion melajukan mobilnya ke bandara.

"Nonna,maaf nonna ke jakarta berapa hari?" Tanya Arion sambil fokus mengendarai mobil, terlihat jika Jean sedang membuka iPad milik nya.

"Aku akan ada di Jakarta 7 harian kak,ada apa? Apa aku melupakan jadwalku?"tanya Jean

Arion menggelengkan kepalanya,"tidak nonna,jika nonna memerlukan sesuatu katakan kepada kita." Jean mengangguk,meskipun Jean ada di Indonesia yang dimana jarak Indonesia dan Jerman sangat lah jauh tidak menjadikan jarak dimana asisten beserta keluarganya tetap memantau aktivitas Jean selama perjalanan jauh.

Setiba di Bandara,Arion membantu Jean menurunkan koper miliknya mengingat nonna nya sedang mengandung.

"Tuan,saya titip nonna saya. Tolong jangan sakitin,nonna sedang hamil." Ucapan Arion membuat Justin terkejut,2 tahun bekerja sama dengan Jean namun ia tidak tahu jika Jean hamil lagi.

Panggilan untuk penerbangan Jakarta sudah dipanggil,"kak,aku nitip Gerald kepadamu ya. Aku tahu jika Gavin akan sering sibuk akhir-akhir ini,aku akan segera menyelesaikan jika urusanku sudah tuntas dan akan kembali ke Jerman."

Arion mengangguk paham,akhirnya Jean dan Justin meninggalkan Arion untuk masuk ke gate mereka dan akan melakukan perjalanan menuju Jakarta.

Sepanjang waktu didalam pesawat,Jean lebih sering mengerjakan tugas daripada mengobrol dengan Justin.

Namun berbeda dengan Justin,ia sangat bosan dikala Jean lebih mementingkan pekerjaan nya,"Je? Aku boleh tanya sesuatu?"

"Tanyakan saja kak,apa yang mengganjal dari pikiranmu?"tanya Jean tanpa menoleh kearah Justin

Princess and King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang