"Jean."
Jean menoleh saat namanya dipanggil,Jean langsung menyalami dan memeluk seseorang itu,"Sayang,ikhlasin papah ya."
"Oma,opa." Ucap Jean menangis didalam pelukan kedua paruh baya itu.
Oma membawa Jean duduk di kursi yang ada di dalam bangunan yang memang sudah dikhususkan untuk memakamkan anggota kerajaan sambil menunggu prosesi jenazah raja Juna di letakkan di peti,Oma memegang kuat tangan Jean,"dimana kakakmu sayang?"
Jean menolah kearah Oma," Oma,Juan bukan kakak kandung Jean."
Oma tersenyum,"Oma sudah tau sayang,maksud Oma dimana kakak Jayden?"
Jean menoleh ke arah Jayden yang sedang berbicara dengan Derren dan memanggilnya,"Oma?"
Oma memeluk Jayden dan Jayden menangis dipelukan Oma yang sangat ia rindukan,"maafkan Jayden yang baru menemui Oma." Oma ikut menangis saat Jayden memeluk nya,"Oma yang minta maaf belum bisa menjemput kamu sayang."
Jayden menoleh kearah opa,lalu melepaskan pelukan dengan Oma dan beralih ke opa,"Jayden?"
"Opa?" Mereka langsung berpelukan satu sama lain.
"Jean sayang,siapa pelaku pembunuhan berencana papah Juna?" Tanya Oma,Jean menoleh kearah Oma sambil sesenggukan,"Juan dan Christina Oma."
Seketika semua orang yang ada disana terkejut bukan main apalagi Oma yang hampir saja tidak sadarkan diri,"kamu serius sayang? Kakak kamu dengan mantan kekasihnya?" Jean mengangguk
"Mereka semua dimana Jean?" Tanya opa
"Mereka ada di markas miliki Jean opa." Ucap Jayden
"Opa boleh melihat mereka?" Pertanyaan opa membuat Jean membulat kan matanya,"jangan opa biar urusan Jean saja."
"Sayang,opa pengen lihat untuk terakhir kali sebelum kamu eksekusi lusa." Ucap opa akhirnya Jean menuruti permintaan opa Karna jadwal eksekusi Juan akan dilaksanakan setelah penobatan Jean.
Prosesi upacara pemakaman dimulai,Jean berdiri diantara Jayden dan juga mamah Beatrice sebagai keluarga dari mendiang raja Juna. Prosesi pemakaman dipimpin oleh pastur di gereja kerajaan tersebut,jenazah raja Juna diletakkan di kapel Aanchen bersama dengan keluarga raja Juna yang dimakamkan ditempat yang sama.
Dirasa prosesi pemakaman sudah selesai,semua tamu yang datang segera pergi meninggalkan kapel satu persatu menyisakan keluarga dan rekan dari raja Juna. Jean berdiri dari tempat duduknya dan berbalik badan,saat berbalik badan ia melihat laki-laki yang pernah memberikan arti cinta sesungguhnya. Jean berlari kearah laki-laki itu dan memeluknya tanpa keraguan,"Maafkan aku yang datang terlambat Jean."
"It's okey kak, Jessica juga menemani Jean sedari tadi dengan yang lainnya." Ucap Jean kepada laki-laki itu
Jean melepaskan pelukannya dan mengajak laki-laki tersebut untuk diperkenalkan kepada Jayden,"Kak Justin perkenalkan dia kakakku ja.."
"Tuan Jayden? Senang bertemu dengan anda lagi."
Jayden tersenyum lalu memeluk Justin,"lama sekali kita tidak bertemu brother."
"Brother?" Ucap Jean yang terkejut dengan keakraban mereka berdua.
"Bro,kayaknya adikmu belum tau kedekatan kita." Ucap Justin kepada Jayden
"Jean,dia Justin sahabat kakak dari jaman sekolah di Swiss kakak juga yang memerintahkan dia untuk menemani kamu selama kakak di Swiss." Ucap Jayden yang membongkar rahasia negara,Justin menginjak kaki Jayden,"jangan di dengerin kakakmu Jean dia agak sedikit aneh."
Gavin dan yang lain ikut bergabung dengan mereka,"kalian langsung pulang atau mau kemana?"
Justin tersenyum kearah Gavin,"maaf Gavin,aku gak akan merebut Jean darimu tapi kalau kau tidak becus lagi akan aku ambil dia darimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and King Of Mafia
Fanfic(Selesai) Princess and King of Mafia,menceritakan kisah antara Princess Jeannette Gisella Owais yang merupakan putri mahkota Kerajaan Jerman yang memiliki kerja sampingan yang sangat ia rahasiakan dari kalayak publik yaitu princess mafia atau bisa d...