bab 20 - Jerman

45 12 0
                                    

Akhirnya mereka tiba di Jerman,Jean keluar dari pesawat dibantu oleh Dikta Karna selama dipesawat Jean baru bisa istirahat mungkin pukul 2 dini hari membuatnya sangat kelelahan akhirnya Dikta menggendong badan mungil Jean hingga sampai di depan bandara,dan sudah terlihat mobil jemputan mereka.

Khusus kepulangan mereka,papah Juna meminta kepada kakek Julian untuk menjemput nya dengan mobil pribadi saja bukan mobil kerajaan agar tidak menimbulkan keributan atau yang lainnya.

Dikta meletakkan Jean dengan sangat hati-hati kedalam mobil,semua barang milik Jean juga sudah dibawakan oleh asisten pribadi Jean kedalam bagasi mobil. Akhirnya mereka melaju menuju kerajaan (please ini aku ngarang jadi jangan dicari di google ya kan namanya novel🤣)

Kakek Julian langsung menyambut sang putra dan para cucunya,"Selamat datang Juna, Beatrice,Juan dan dimana Jean?" Tanya kakek Julian saat mencari keberadaan cucu kesayangannya itu,tidak lama kemudian Dikta muncul sambil menggendong Jean membuat kakek Julian khawatir dengan kondisi cucunya tersebut. Dengan cepat kakek  Julian menyuruh Dikta meletakkan di kamar milik Jean.

Dikta keluar kamar setelah memastikan Jean sudah tertidur pulas,"apa yang terjadi dengan cucuku nak?" Dikta tersenyum,"tenang saja Granpa,Jean akan segera bangun mungkin kecapean Karna kejadian tadi waktu dipesawat." Kali ini Juan lah yang menjawab pertanyaan kakeknya.

"Di pesawat kalian mengalami kejadian apa?" Juan mengajak kakeknya untuk duduk di ruang keluarga dan menyuruh pelayannya untuk menyiapkan teh untuk mereka semua sambil menceritakan kejadian yang dialami Jean,"apa sekarang Leona ada di tangan kalian? Bawa dia ke markas Juan biar kakek yang menghukum dia."

Juan menahan kakeknya,"Granpa, biarkan Jean yang menyelesaikan karna ini urusan dia,kita tunggu hingga dia membutuhkan kita. Jangan khawatir Granpa,cucu kesayangan mu itu sangatlah kuat jadi Granpa jangan khawatir."

Juan mencoba menyakinkan kakeknya hingga beliau menyetujuinya,Kakek Julian mengajak mereka ke kamar masing-masing yang ada di dalam kerajaan,"nak Dikta,Granpa terima kasih sekali kamu sudah melindungi cucu kesayangan saya. Saya tidak akan tau seberapa hancur saya kehilangan Jean nak, Jean sangat berarti untuk saya dan keluarga. Kalau bukan Karna kepinteran Jean,mungkin kerajaan kami tidak akan bergerak nak." Dikta memeluk pria berumur 80 tahun itu,"tenang tuan,Dikta akan menjaga Jean."

Semua orang akhirnya memilih untuk beristirahat Karna baru tiba dari Indonesia ke Jerman yang menempuh lumayan jauh perjalanan mereka,namun berbeda dengan Jean setelah kepergian Dikta ia memilih untuk membuka laptop dan komputer yang ada di kamarnya. Memang sedari dulu waktu Jean tinggal di Jerman,ia meminta kepada granpa dan papah untuk menyediakan laptop dan komputer yang paling terbaru untuk ia gunakan mengakses sistem lawan,"aku lupa menanyakan di letakkan dimana Leona."

Disisi lain,ternyata salah satu anak buah dari Jean adalah tangan kanan dari Leona. Iya mencoba membuka pintu truk yang baru saja ia terima kuncinya dari anak buah Jean lainnya,ia berhasil membuka pintu lalu masuk kedalam mendekat kearah Leona,"Nonna,ini aku Marcel ayo kita pergi dari sini Nonna mumpung keluarga Nonna Jean sedang istirahat."

Leona menatap anak buahnya tersebut dengan senyum bangga nya,"ah kau rupanya terima kasih sudah menolongku,baiklah kita keluar dari sini dan kita susun rencana lagi untuk menghabisi Jean dan lainnya."

Leona dan Marcel keluar dari truk dan menutup kembali truk itu namun saat ia hendak membalikkan badan ada seseorang menghadang mereka,"oh rupanya ada penyusup di kelompokku dan berpura-pura menjadi anak buahku? Keren sekali rupannya kau Marcel." Ucap Jean sambil menodongkan sebuah pistol tepat di belakang kepalanya.

Marcel dan Leona berputar menghadap seseorang itu ternyata Jean yang ada dihadapannya saat ini,"Nonna ini bukan yang anda sedang pikirkan,saya ingin membawa tahanan untuk masuk markas." Marcel mencoba membuat cerita untuk meyakinkan Jean,namun Jean tersenyum lalu menembakkan pistolnya tepat di kakinya sehingga Marcel terjatuh.

Princess and King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang