"Gavin?"
Seseorang yang memiliki nama merasa namanya disebutkan langsung menoleh dan tersenyum,"baru tiba Jean?" Jean tersenyum dan mengangguk.
Jean masuk kedalam ruangannya dan duduk di kursi miliknya,"ada urusan apa yang membuatmu kesini Gavin?"
Gavin hanya duduk santai di sofa ruang kerja Jean,"hanya merindukan mantan kekasih ku,apa itu salah?"
Jean yang sedang cek berkas sontak terdiam dan menoleh kearah Gavin sebentar dan kembali mengecek berkas-berkas,"apa kau tidak memiliki kekasih setelah putus dari aku Gavin?"
"Jelas tidak,bisa dibilang aku gagal move on. Karna menurut ku ini ya,kita putusnya aja sepihak aku aja masih punya perasaan sama kamu." Jean terdiam dan pura-pura melanjutkan pekerjaan nya meskipun ia tidak fokus,Gavin menghampiri Jean dan duduk di kursi yang ada disebelah Jean.
"Kenapa kamu terus bekerja disaat aku rela ke Korea untuk menemui mu?" Jean menoleh menatap Gavin dengan menyempitkan kedua matanya,"helo,bapak gavin siapa yang menyuruh anda kesini? Lagian aku juga tidak membutuhkan mu."
Jean selesai dengan cek dokumen lalu duduk dikursi miliknya,"Je? Kamu kelihatan nya lagi capek,piknik yuk." Ucapan Gavin sontak membuat Jean menatapnya,"hah? Piknik? Disaat genting seperti ini? Come on Gavin."
"Kenapa? Takut diserang sendirian? Apa power seorang princess of mafia sudah berkurang?" Jean melemparkan sebuah bolpen kearah Gavin dan langsung ditangkapnya,"hey aku tidak ada maksud menyinggung mu."
Jean hanya berdecak kesal terhadap sikap Gavin yang semakin hari semakin menyebalkan,"sudahlah kau tidak ada urusan denganku kan? Silahkan keluar."
Gavin menunjukkan muka imutnya dengan menopang dagu menggunakan tangannya,"aku sudah bilang jika aku merindukanmu."
"Aku tidak merindukanmu." Ucap Jean singkat
Terlihat Gavin sangat kecewa namun Jean justru tersenyum melihat tingkah mantan kekasih nya,"gak akan mempan jika kau bertingkah seperti demikian Gavin."
Tidak lama kemudian seseorang mengetuk pintu ruangan Jean dan memintanya masuk ternyata Justin yang mendatangi Jean,dengan spontan Jean berdiri,"ada urusan apa kak kau kemari?"
Kedua mata Justin tidak lepas dari Gavin yang terus menatap Gavin hingga Justin tiba di hadapan Jean dengan senyum manisnya,"aku merindukanmu sayang."
Jean hanya menatap nya datar,"kak,aku sudah mengatakan jika jangan temui aku. Akan sangat susah untuk melepaskanmu nantinya kak,kalian di Korea berapa hari?"
"3 hari lagi kita akan kembali ke Jerman, sebelum kembali Juan memintaku untuk memastikan kamu pulang bersama kami." Jean hanya menghela nafas sambil memegang kepalanya,"aku tidak bisa berjanji akan pulang bersama kalian,tujuanku kabur adalah menghindari kalian jika aku kembali sia-sia perjuangan ku."
Saat Justin akan memegang kedua tangan Jean,Gavin dengan sigap langsung menahannya,"Jean sudah risih sama kau kak,bisa tidak kalian kembali saja ke Jerman tanpa Jean?"
Justin menatap Gavin dengan tajam,"kalau kami kembali tanpa Jean,buat apa kita jauh-jauh hanya untuk menjemput nya tapi dia tidak ikut?"
Jean yang mendengar itu sangat marah,"oh jadi kalau aku tidak ikut pulang kalian sia-sia waktu,tenaga gitu? Aku gak minta kalian untuk mencariku,aku sudah mengikhlaskan kebahagiaan ku untuk Jessica dan kak Juan apa lagi yang kalian inginkan? Ingin aku menyaksikan kakakku menikah? Pasti aku datang,tapi bukan pulang bersama kalian. Pulanglah kak,aku akan pulang disaat Jessica dan kak Juan menikah."
"Berarti kamu akan melepaskan aku Jean?" Jean terpaksa mengangguk demi kebahagiaan masing-masing meskipun Jean sakit harus merelakan kebahagiaan nya lagi,"aku melakukan ini Karna aku sayang kalian semua,aku tau seberapa perjuangan Jessica menemaniku disaat aku down dia mempertaruhkan nyawa nya demi aku kak. Jadi izinkan aku membalas kebaikan nya dengan mengizinkan dia menikahi kakakku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and King Of Mafia
Fanfiction(Selesai) Princess and King of Mafia,menceritakan kisah antara Princess Jeannette Gisella Owais yang merupakan putri mahkota Kerajaan Jerman yang memiliki kerja sampingan yang sangat ia rahasiakan dari kalayak publik yaitu princess mafia atau bisa d...