Bab 47 - surprise

30 9 0
                                    

"Je? Sayang bangun ini Oma sayang."

Jean seketika bangun setelah mendengar suara Oma nya,"iya sebentar Oma." Jean duduk dulu lalu berjalan masuk ke kamar mandi.

30 menit Jean bersiap akhirnya selesai,Jean berjalan keluar dari kamarnya terlihat semua orang menunggunya untuk sarapan pagi.

"Pagi Oma,pagi opa,pagi Axel dan pagi semuanya." Ucap Jean dengan suasana hati yang sangat meriah.

"Pagi juga non." Ucap Axel

"Pagi sayang,udah yuk sarapan dulu." Ucap opa dan meminta pelayan untuk menyiapkan sarapan Jean

"Hari ini agendaku apa aja Axel?"tanya Jean kepada asisten pribadinya

Axel izin mengeluarkan iPad miliknya yang sudah ada jadwal kegiatan Jean selama beberapa Minggu di Indonesia,"hm aku harus mengurus perusahaan yang dikasih gading dengan cepat,ini semua ulah Gavin tidak mau membunuh gading secara langsung."

"Kamu masih berurusan sama keluarga Wiryatama je?"tanya Oma dan Jean menganggukkan kepalanya

"Gavin tidak menyelesaikan pekerjaannya jadinya Jean harus turun tangan juga kan." Ucap Jean dengan nada lesu

Tiba-tiba seseorang dari lantai 2 turun,Jean menatap orang itu lalu berdiri dan berlari memeluk orang tersebut.

"Kak Juan,kapan sampai?" Tanya Jean kepada sang kakak.

Juan memeluk Jean hangat,"tadi malam,kamu sudah tertidur jadi kakak gaberani bangunin kamu. Gimana semua nya lancar?"

Jean mendongakkan kepalanya menatap kedua mata Juan,"kak Juan pasti sudah tau,jadi Jean tidak perlu memberitahu."

Jean melepaskan pelukannya dan mengajak Juan sarapan bersama,"kak kemarin aku ketemu kakaknya Jessica."

"Lalu?"

"Aku ingin kakak kerja sama dengan dia,aku baru membuat kak Justin putus kerja sama dengan keluarga Wiryatama." Ucap Jean,Juan memegang dagu Jean lalu menepuk kepala Jean pelan

"Kak Juan akan usahakan demi Jean."ucap Juan,Jean langsung memeluk Juan sekali lagi.

"Terima kasih kak,memang kak Juan yang terbaik." Ucap Jean

"Bagaimana denganku?"

Jean menoleh ke suara yang sangat familiar dan ia rindukan,"Kak Dikta?"

Jean berlari memeluk kekasihnya,"i Miss you babe."

Jean menatap kedua mata kekasihnya lalu memeluknya sekali lagi,"kangen kak Dikta."

"Ehem lupa nih ada aku."

"Derren? Astaga pangeran kodokku." Jean melepaskan pelukan dari Dikta dan berpindah memeluk Derren namun dihentikan oleh Dikta,Dikta menarik pinggang ramping Jean lalu memeluknya.

"Sangat posesif ya anda." Sindir Derren

"Sudah-sudah ayo kita sarapan." Ajak Oma kepada Dikta dan Derren yang baru saja keluar dari kamar.

"Ini sangatlah surprise,kalian ada apa disini? Lalu bagaimana kerjaan di Jerman? Papah? Mamah? Kenapa gak ikut kalian"tanya Jean kepada ketiga pria yang tiba-tiba sudah ada di Indonesia.

"Sut diam,aku ingin makan. Sejak kau di Indonesia mengapa cerewet sekali sih Jean,sakit tau telingaku." Ucap Derren.

Akhirnya mereka melanjutkan sarapan pagi tanpa ada yang berani berbicara,setelah selesai sarapan pagi Jean mengajak Dikta ke rooftop rumah nya. Disana ada sebuah kursi panjang langsung melihat pemandangan ibu kota langsung,"kak Dikta kenapa gak ngasih tau kalau mau menyusul ku? Aku sudah bilang aku akan segera kembali ke Jerman."

Princess and King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang