"kak,mau sampai kapan kamu menyembunyikan ini dari Jean? Dia berhak tau kondisi kakak." Ucap Gavin saat sampai di halaman rumahnya
Dikta berhenti menatap sekitar lalu menatap adiknya,"aku gamau Jean pergi kalau tau keadaan aku sekarang Gavin."
"Justru jika dia tau dari orang lain itu bakal lebih sakit,lebih baik dia tau dari kakak langsung." Ucap Gavin,ia sangat khawatir dengan kondisi Dikta dan menyuruh nya untuk jujur kepada Jean.
"Yang dikatakan kak Gavin benar kak Dikta,aku rasa Jean berhak tau kondisi kakak. Aku yakin dia akan menemanimu kak." Ucap Derren kepada Dikta
Krek suara pintu terbuka
"Kenapa kalian malah diluar." Gavin dan Dikta terkejut seseorang membukakan pintu untuk mereka
"Mamah?"
"Tante?"
Dikta dan Gavin saling menatap satu sama lain lalu memeluk mamah,"mamah,kapan datang?"
"Ayok masuk,udara malam tidak baik untuk Dikta." Ucap sang mamah,lalu mengajak kedua anaknya dan keponakannya masuk.
"Kalian dari mana?"tanya sang mamah saat melihat ketiga laki-laki nya itu baru tiba dirumah
"Habis main Tante." Ucap Derren
"Kalian ini ah sudahlah kalian istirahat saja, Dikta gimana kabar kamu sayang?"tanya sang mamah yang terlihat begitu khawatir terhadap Dikta
"Dikta baik saja kok mah,Dikta juga rutin check up sama dokter yang ada disini. Derren selalu mengawasi Dikta mah."ucap Dikta mengingat sepupunya adalah mahasiswa kedokteran
"Mamah khawatir sama kamu sampai lupa pulang ke Indonesia." Ucap sang mamah yang sedih Karna putranya tidak merindukannya.
Mamah Dikta memang sudah tiba sedari tadi saat mereka sedang asik bermain hingga pukul 10.00 malam mereka baru pulang.
Kebesokan harinya,dirumah Jean sudah banyak yang bekerja terlihat dari pelayan dirumah yang sudah bangun lebih pagi daripada Jean.
"Non sarapannya sudah siap." Ucap pelayan Jean saat ada di depan pintu kamar Jean.
"Iya bi." Jean segera keluar kamar lalu berjalan menuju ruang makan terlihat Juan sedang sarapan dan mengerjakan beberapa pekerjaan.
"Morning kak." Ucap Jean sambil menuangkan air kedalam gelas yang ia ambil dari lemari yang ada diatas kepalanya.
"Eh pagi dek,tumben udah mandi?"tanya Juan saat melihat Jean sudah rapi
"Hari ini aku akan kuliah kak." Ucap Jean sambil duduk disebelah Juan lalu menatap pekerjaan sang kakak
"Hah? Kamu kuliah? Lukamu gimana?" Tanya Juan dengan nada khawatir,mengingat luka yang Jean terima dibagian perut itu belom sepenuhnya sembuh.
"Aku tau ini udah gak sakit kak,oh ya kakak gak ke markas lagi?" Tanya Jean saat mengingat mereka sudah lama tidak mengunjungi markas
"Aku sudah menghubungi Nathan untuk mengurus yang ada di markas." Ucap Juan tanpa menoleh ke arah sang adik
"Kak,kemarin Jean ditawarin buat jadi model. Jean boleh gak?" Tanya Jean seketika Juan menoleh ke sang adik
"Memangnya uang dari papah dan aku kurang Je?"tanya Juan mengingat bahwa Jean setiap bulan mendapatkan uang dari papahnya dan Juan meskipun Jean juga mendapatkan penghasilan dari penjualan organ manusia di pasar gelap miliknya dan perusahaan kosmetik yang dia miliki di Korea.
"Jean kan punya brand kosmetik yakali Jean gak nyoba jadi model,kan itung-itung Jean gak ngeluarin uang buat model catalog jadi bisa pakai Jean hehehe." Ucap Jean mencoba memohon kepada sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and King Of Mafia
Fanfiction(Selesai) Princess and King of Mafia,menceritakan kisah antara Princess Jeannette Gisella Owais yang merupakan putri mahkota Kerajaan Jerman yang memiliki kerja sampingan yang sangat ia rahasiakan dari kalayak publik yaitu princess mafia atau bisa d...