Gavin dan derren membawa Jean keruang kesehatan yang ada di lantai 1,"ini ada apa dengan Jean?" Tanya petugas kesehatan saat melihat ada luka di kaki Jean yang kemudian kaki Jean terkena jatuhan meja dan kursi tadi saat Arum menendang kuat kearah Jean.
"Obati Jean segera." Ucap Gavin yang sudah khawatir saat tau ada luka di kaki jenjangnya Jean,hari ini Jean memakai celana sedikit pendek sampai ke dengkul saja.
Gavin berdiri disebelah Jean sambil memegang tangannya,Jean melihat kearah Gavin,"kenapa kamu memegang tanganku?"
"Aku takut kehilangan mu sayang." Ucap Gavin dengan polosnya membuat Jean dan petugas kesehatan tertawa.
"Lepaskan tanganmu biar dia membersihkan nya,aku tidak akan mati kalau luka gini aja. Percaya denganku masa luka gini aja khawatir sih." Ucap Jean,namun Gavin tetap memegang tangan Jean. Gavin tau,jika luka Jean memang luka kecil namun rasa khawatir nya sangatlah besar.
"Sudah selesai Kak." Ucap petugas kesehatan
"Makasih." Ucap Jean sambil mencoba turun dari tempat tidur,namun dengan sigap Gavin duduk dihadapan Jean memintanya untuk naik di punggungnya.
"Gavin,kamu ngapain?"tanya Jean yang sebenarnya terkejut dengan tindakan Gavin.
"Udah naik,aku tau kakimu terluka." Ucap Gavin
Brak
Seseorang membuka pintu ruang kesehatan siapa lagi kalau bukan Juan,"Jean,ada apa denganmu?" Tanya Juan yang panik setelah tau di kelas Jean ada kericuhan
"Jean gapapa kak,luka biasa." Ucap Jean
Juan melihat luka dibagian kaki Jean,"siapa yang lakuin ini?"
"Kak,udah ini luka kecil lagian udah dibersihin dan diobatin kok gausah lebay." Ucap Jean menolak memberitahu siapa yang membuatnya seperti ini
Juan menghela nafas nya,"dek,di luar ada Alvin dia ingin berbicara denganmu."
Jean terkejut,"kak kenapa di kampus? Kenapa gak diluar aja,aku keluar aja ya."
Gavin menahan Jean,"kalau keluar biarkan aku menggendong mu sayang."
Jean sebenarnya terkejut dan merasa bersalah setelah kejadian kemarin Jean enggan memanggil Gavin dengan nama romantis sedangkan Gavin berusaha untuk menjadi kekasih yang romantis untuknya,"setelah urusan Arum,kita urusi masalah kita." Akhirnya Jean mau digendong oleh Gavin di punggungnya dan membawa Jean ke luar yang dimana Alvin sudah ada diluar.
Alvin yang melihat Jean terluka langsung ikut panik,"nonna muda apa yang terjadi?"
Gavin, menurun kan Jean pelan dan membantunya duduk di kursi kosong sebelah Alvin,"makasih Gavin,kak Alvin ada yang bisa Jean bantu sampai kak Alvin rela kesini?",
"Bisa kita bicara berdua saja?" Tanya Alvin meminta yang lain pergi sebentar.
"Aku gak bisa meninggalkan kekasihku sendiri kak." Ucap Gavin menolak meninggalkan Jean sendiri.
Jean menoleh kearah Gavin lalu tersenyum,"aku akan baik-baik saja,tunggu di cafetaria aku akan kesana ."
Akhirnya Gavin menurut dan pergi membiarkan Jean berbicara berdua dengan Alvin, sebenarnya ada rasa ketakutan Jean akan berpaling dengannya namun Gavin ingat siapa Arum sebenarnya. Setelah kejadian kemarin,Gavin meminta asisten pribadinya untuk mencari tau siapa Arum dan akhirnya dia tahu kebenarannya.
"Nonna,maafkan saya yang lalai menjaga Arum." Ucap Alvin meminta maaf atas semua kejadian yang di lakukan oleh Arum.
"Kak,dia bukan Arum Salsabila." Ucap Jean mencoba menyadarkan bahwa itu bukan Arum asli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and King Of Mafia
Fanfiction(Selesai) Princess and King of Mafia,menceritakan kisah antara Princess Jeannette Gisella Owais yang merupakan putri mahkota Kerajaan Jerman yang memiliki kerja sampingan yang sangat ia rahasiakan dari kalayak publik yaitu princess mafia atau bisa d...