Princess and King Of Mafia

Bab 121 - Kebahagiaan

7 hari kemudian, tepat hari ini akhirnya Jean berhasil menyakinkan Gavin untuk kembali dan berkumpul dengan keluarga kecil mereka di Jerman. Dan, hari ini mereka memutuskan untuk berpamitan kepada Oma dan Opa mengingat nanti siang mereka harus sudah kembali ke Jerman mengingat kembali Jean adalah Ratu Jerman, Jean sendiri enggan memberatkan Jayden yang sekarang masih setia menggantikan posisi Jean untuk sementara waktu. Jayden juga sudah meminta maaf kepada Gavin persoalan kemarin membuat Jean menjemput Gavin,setelah selesai berpamitan mereka bergegas menuju lapangan lepas landas yang langsung diantar oleh Mario, karna Axel dan Alex akan ikut ke Jerman. 

Jean juga sempat bertemu dengan Justin dan berterima kasih karna sudah menjaga oma, opa dan juga Gavin selama di Jakarta. Mobil yang dikemudikan Mario telah memasuki lapangan lepas landas, Gavin bergegas keluar lebih dahulu untuk membukakan pintu untuk istrinya dan Gerald yang berada di gendongan Jean karna sedari kemarin Gerald sangat rewel dan akan diam jika di dekapan Jean. 

"Gerald aku saja yang menggendongnya sayang, kamu lebih dulu masuk kedalam." Jean menurut dan menyerahkan Gerald kepada Gavin, sedangkan dirinya bergegas masuk lebih dahulu dibantu oleh Daniel dan juga Arion yang setia di samping Jean.

"gimana markas disana Kak Arion?"tanya Jean kepada Arion,setelah dirinya duduk di kursi yang ada di dalam jet pribadinya

"semua aman nonna, namun ya begitu masih ada musuh yang mengincar anda dan tuan muda, namun saya rasa. Lebih baik anda kembali ke swiss untuk beberapa bulan kedepan non, mengingat setelah ini nonna melahirkan." ucap Arion

Jean juga merasa, selama di swiss dirinya sangatlah aman. Dan, beberapa bulan lagi ia juga akan melahirkan dan Swiss adalah kota yang pas untuk dirinya menyembunyikan kelahirannya.

"aku akan bicara kepada kak Jayden terlebih dahulu, terima kasih kak."ucap Jean

Sebenarnya, semenjak di Jakarta. Jean bukan hanya berdiam diri, dia sudah tau jika banyak yang ingin menyerang dirinya, apalagi saat dia sedang hamil. Jean selalu mantau markas di Berlin, Meskipun disana ada Petter, Arsen, Haruto dan lainnya namun disana tidak adanya Arion bahkan Daniel yang memang ia percaya menjaga markas utamanya.

Tidak lama kemudian, Jean mendengar suara tangisan Gerald, dengan cepat Jean berdiri dan mengambil Gerald dalam pelukan Gavin, seketika tangisan Gerald mereda,"biarkan Gerald bersamaku dulu sayang." Gavin mengangguk, tidak lama kemudian jet nya lepas landas. Semua orang memilih untuk beristirahat karna mereka harus memerlukan 16 jam untuk tiba di Berlin, Jerman.

Selama di dalam Jet, sesekali Gavin melihat Jean yang sangat telaten menimang Gerald meskipun keadaan perutnya sangat besar karna kandungan Jean sudah berjalan 7 bulan.

16 jam kemudian, mereka telah tiba di lapangan lepas landas milik Jean yang berada di tengah kota Berlin, Jerman. Diluar juga sudah terdapat Arsen, Haruto dan Petter yang siap menjemput mereka dengan membawa 3 mobil utama dan 10 mobil pengawal untuk menjaga kehadiran Ratu mereka, yang pertama keluar adalah Daniel, Arion, Axel dan Alex beserta koper milik mereka untuk dimasukkan kedalam mobil yang khusus untuk meletakkan koper mereka. Setelah itu, semua orang menunduk memberi hormat saat melihat  Jean, Gerald dan juga Gavin kelaur," Selamat datang Ratu, tuan muda dan Pangeran Gavin." ucap pengawal dengan kompak

Daniel mempersilahkan Jean beserta Gerald dan Gavin masuk ke mobil yang dikemudikan oleh Arsen awalnya, namun Daniel mengambil alih menjadikan Arsen duduk di depan bersebelahan dengan Daniel yang mengemudikan mobil tersebut. Mereka semua langsung melajukan mobil nya karna mengingat hari semakin malam, dan Jean besok ada urusan di Istana membuat semua serba cepat.

membutuhkan waktu 30 menit, mereka telah tiba di Mansion dan disambut langsung oleh Jayden. Bertepatan juga, Gerald sudah bangun dan merentangkan kedua tangannya kepada paman Jayden,"halo boy, apa kamu merindukan paman tampanmu ini?"