bab 41 - LDR

27 9 0
                                    

2 jam berlalu,Jean dan Jessica akhirnya memilih untuk istirahat sebentar. Terlihat jelas Dimata Jean jika Gading selalu menatap dirinya,"je sebenarnya dia siapa? Kenapa dia menatapmu terus?" Tanya Jessica yang ternyata mengamati gerak gerik Gading

Jean menaruh air minumnya,"dulu adiknya dia bermasalah sama aku,hampir aku eksekusi eh dia minta negosiasi. Dulu memang aku gak se menyeramkan sekarang jadi yaudah aku lepasin dengan syarat gak memunculkan wajahnya di hadapanku."

"Oh gitu? Tapi terlihat jelas dia menyukaimu je." Ucap Jessica

Tiba-tiba telfon Jean berbunyi,"bentar Jes ini papah telfon tiba-tiba."

Jean menjauh dari Jessica untuk mengangkat telfon dari papah.

"Halo pah?"

"Halo anak papak,apa kabar? Gmana lukanya udah sembuh?"

"Sudah lah,gimana kabar mamah sama papah?"

"Kabar kami sangatlah baik,kau tak ingin menginap di istana?"

"Tidak pah, biarkan kak Juan yang meneruskan papah hahaha.",

"Wah jahat sekali kau nak."

"Papah telfon pasti ada sesuatu yang urgent?"

"Iya,tau aja nih anak papah. Kabarnya Gading ada di Jerman ya? Perusahaan kamu mau di hancurkan oleh gendis tapi Juan berhasil menggagalkan cuman papah minta tolong,pulanglah ke Indonesia nak untuk beberapa hari memantau gerak gerik gendis."

"Iya pah,nanti coba jean bicara sama kak Juan dulu."

"Tenang aja nanti Gavin yang akan menjemputmu jadi gaperlu minta Juan mengantarmu."

"Kenapa Gavin pah? Apa Karna kak Dikta sedang sakit?"

"Iya benar,papah gamau Dikta memaksakan dirinya untuk selalu ikut denganmu lagian pasti kamu bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat apalagi menyangkut segera bertemu Dikta yakan? Papah sudah mengabari kak Juan soal kamu ke Indonesia jadi gausah khawatir."

"Iya pah,Jean ngikut aja lagian Jean juga ingin membasmi itu cewe gak ada habisnya."

"Hahaha,yasudah papah tutup ya sayang.

Jean memasukkan ponselnya dengan rasa kesal dengan sang papah yang menyuruhny ke Indonesia tanpa Dikta dan Juan,"kenapa je?"tanya Jessica saat melihat perubahan raut Jean

"Entahlah papah minta aku pulang ke Indonesia tapi tanpa kak Dikta dan kak Juan."ucap Jean menjelaskan kepada Jessica

"Lah? Terus ke Indonesia sama siapa kau je?" Tanya Jessica

"Sama Gavin." Ucap Jean dengan nada kesal

"Hah? Kak Gavin? Kenapa gak minta Derren aja nemenin?" Ucap Jessica

"Entahlah jes,mungkin memang cuman Gavin yang di percaya papah."ucap Jean sambil membereskan alat panahan miliknya ke dalam tasnya.

"Berangkat kapan?"tanya Jessica,Jean mengangkat kedua bahunya menandakan dirinya tidak tau.

Setelah selesai mereka memutuskan untuk pergi ke Starbucks, setiba nya di sana mereka segera masuk dan memesan,"Jes pesankan aku americano ya aku mau angkat telfon dulu." Ucap Jean bersamaan dengan ponselnya berdering.

Jean berjalan menjauh sedikit dari Jessica.

"Halo?"

"Je? Lagi dimana kau?"

"Ada apa sih Gavin kau mengganggu waktu ngopiku."

"Kau beli kopi sama Jessica?"

Princess and King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang