Adel Chyntia Sari saat ini berada di kantin kampus bersama sang kekasih. Dylan mereka sedang berbincang-bincang kecil, membayangkan kalau mereka akan berjodoh, bahkan mereka sama-sama yakin kalau mereka akan berjodoh, hidup bersama, dan dikaruniai bayi yang mungil-mungil.
Dylan memgusap poni adel gemas "enak ya kita halu kaya gini, berasa benaran" ucap dylan tersenyum hangat.
Adel mengangguk setuju "lama banget kita lulusnya, aku pengen cepat-cepat lulus, terus kamu lamar aku, deh" imbah adel.
Dylan mengangguk setuju "tapi sayang, lulus kita masih lama, baru juga kita semester satu" lirih dylan.
Adel menekuk wajahnya lesu "tapi enggak papa, yang penting kita sama-sama terus, sampai ajal menjemput kita berdua" adel berusaha menyemangati dirinya sendiri, dan dylan. "Pokonya kamu janji sama aku, kalau kamu enggak akan selingkuh dari aku" adel menunjukkan jari kelingkingnya. Dylan yang paham ia langsung menautkan jari kelingkingnya.
"Janji" ucap dylan sambil mengacak-acak rambut adel gemas pacarnya ini sangat menggemaskan
"I love you" lanjut Dylan tersenyum manis."I love you too baby"
"Elehhh, gue jadi nyamuk disini" kesal mega, sahabat Adel dari kecil.
Dylan terkekeh kecil "meg, jagain pacar gue ya, kalau dia genit sama cowok lain, sentil aja hidung peseknya itu" ucap dylan sambil meledek kekasihnya.
Adel memegang hidungnya. "Sayang, aku enggak pesek-pesek amat, ko, nih ada hidungnya" adela menunjuk-nunjuk hidungnya, menggunakan jari telunjuknya. Memang benar hidungnya tidak terlalu pesek. "Mentang-mentang hidungnya mancung" sinis adel pada pacarnya yang sering meledeknya pesek.
Dylan terkekeh geli "kamu memang pesek, Beby, tapi aku suka ko, yang ada di diri kamu, aku semuanya suka" ucap dylan.
Adel membuang pandangannya sembarang arah, sudah ia pastikan kalau pipinya merah merona seperti kepiting rebus. "Gombal, aku jadi malu" rengek adel menendang-nendang kaki dylan dibawah meja.
Sedangkan mega ia kesal sendiri "kalian pacaran lebay banget sumpah, dari smk sampai kuliah masih aja lebay gini. heran gue" kesal mega.
"Kaya lo enggak lebay aja kalau pacaran" sindir Rudi. Teman dylan bernama Rudi, yang asik main games.
Mega menatap sinis rudi "bodoamat, yang penting punya pacar daripada lo, sama rio, enggak punya pacar. Welk" ledek mega.
Rio yang sedari tadi main games seketika Langsung mendongak menatap mega "gue diem aja, Lho dari tadi, kenapa lo bawa-bawa gue" sinis rio. Diantara mereka memang rio yang paling irit bicara.
Dylan menatap mega tanpa menghiraukan ucapan teman-temannya "meg, ucapan gue tadi serius, kalau pacar gue genit, lo langsung lapor gue" pinta dylan.
Mega mengangguk malas "siap, calon dokter" ucap mega malas.
Dylan, rio, dan rudi, mereka masuk jurusan kedokteran. Sebenernya Dylan ingin masuk jurusan bisnis supaya bisa bareng adel terus, supaya mereka bisa setiap detik bertemu, tapi sayangnya orangtuanya tidak setuju. Mau tidak mau dylan setuju masuk jurusan dokter, dengan syarat ia harus satu kampus Dengan adel, setidaknya mereka sering ketemu setiap hari.
Sedangkan mega, dan adel memilih jurusan bisnis. Padahal adel ingin masuk ke jurusan kedokteran, tapi mamah papahnya tidak setuju. Sangat terbalik dengan dylan.
Adel menganggam tangan Dylan "kamu enggak usah khawatir, aku cinta kamu, mana mungkin aku selingkuh, semua cowok dimata aku blur, hanya kamu yang jelas, dimata aku" ucap adel serius sedikit gombalan hangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
satu hati 2 pria [TAMAT]
Novela JuvenilBagaimana rasanya jika kalian menjalin hubungan dengan seseorang yang sangat kalian cintai, tapi takdir berkata lain, Adel Chyntia Sari, biasa disebut Adel Yang masih berumur 21 tahun, Harus menikah dengan kakak dari kekasihnya sendiri. Kevin April...