Gwanje bersiap masuk dengan ekspresi netral.
'Aku harus mengambil kembali kalung itu.'
Tentu saja fakta bahwa mengambil leher tempat kalung adalah hal yang pasti.
Dia harus bergegas
Capucio akan berhenti mengejar mereka begitu mereka masuk ke terowongan semut dan dia tidak akan mampu membunuh orang-orang itu sendirian pada saat itu.
Dia perlu mengejar mereka sementara orang-orang Capucio dapat mengejar mereka.
Gwanje menyentuh pinggangnya.
'Saya akan menggunakan ini.'
'...Sial. Puluhan ribu?'
Tangan Gwanje tersentak.
Rasanya dia akan benar-benar gila jika dia tidak berhasil menangkap lelaki di depan matanya itu.
Tetapi pikiran tentang puluhan ribu orang yang akan meninggal terus menunda tindakannya.
Saat Gwanje tengah merenungkan masalah ini, sebuah suara terdengar dari lokasi yang tidak diketahui.
Gwanje menggertakkan giginya saat itu.
'Brengsek.'
Yang lainnya pasti sudah hampir mencapai Hutan Tanduk sekarang.
Dia juga harus pergi.
Untuk mengendalikannya.
'Saya akan berkunjung ke sana sebelum saya pergi.'
Dia perlu menenangkan dirinya setelah begitu gelisah.
Gwanje menatap Bali Roper dengan tatapan penuh amarah untuk terakhir kalinya lalu terbang menuju terowongan semut.
........................................
'Apakah dia akan pergi?'
Hansoo mengerutkan kening sambil melihat Gwanje yang mundur di kejauhan.
'Itu agak disesalkan.'
Hansoo sejenak membuat ekspresi menyesal.
Dia akan melemparkan Bali Roper sebagai umpan jika orang itu menyerangnya dan kemudian menangkapnya.
Tetapi orang itu entah bagaimana berhasil menahan amarahnya dan kemudian mundur.
Tentu saja masih ada sesuatu yang diperolehnya dari pertemuan singkat ini.
“Bali Roper. Luar biasa. Saya tidak sabar untuk bekerja sama dengan Anda lagi.”
“...Mmm? Baiklah.”
Bali Roper merasa aneh dengan pujian tiba-tiba dari Hansoo namun ia hanya menganggapnya sebagai Hansoo yang memuji keterampilannya dan mengabaikannya saja.
"Sepertinya aku akan bisa memanfaatkan orang ini di masa depan. Aku harus menjaganya tetap hidup dan sehat."
Hansoo menganggap Bali Roper sebagai umpan yang berguna dan kemudian mengamati sekelilingnya.
Meskipun banyak anggota klan yang tewas, mereka masih mempertahankan kekuatan yang cukup besar.
Dia hanya perlu segera berkumpul kembali dengan Akarons dan membantu mereka.
Hutan Tanduk pada dasarnya adalah tempat tinggal suku Margoth.
Itu tidak akan mudah bahkan bagi lima pilar yang melindungi sang Pendeta.
Pada saat itu seekor merpati pos terbang menuju Hansoo.
Di situ tertulis arah yang mereka tuju, yang sudah Sangjin amati pada merpati pos.