C125: Lazar (3)

1 0 0
                                    

Kururururu

Beberapa benda jatuh dari langit seperti meteor.

Pohon-pohon, batu-batu besar dan Margoth yang ada di kulit Gragos yang jatuh dari Gragos mengguncang tubuhnya.

Seseorang berdiri di tengah langit dan bumi yang sedang hancur.

"Arc Mariangt. Kenapa wanita ini tidak pergi sampai akhir?"

Hubungan antara Hansoo dan dia belum diketahui, setidaknya belum.

'Baiklah. Aku juga ingin tetap di sisinya.'

Semua orang sudah melarikan diri.

Sangjin tenggelam dalam pikirannya saat dia menatap langit yang runtuh di kejauhan.

Saat dia masih muda.

Dia selalu menghabiskan waktunya dengan menonton film-film pahlawan.

Dan berpikir dalam hati.

Suatu hari, ia ingin menjadi seseorang yang dapat menerangi orang lain.

Bahkan jika tak seorang pun mengetahuinya.

'Wah, bukankah itu lebih keren?'

Sangjin tersenyum.

Di dunia tempat ia dulu tinggal, mustahil hal seperti itu terjadi.

Karena hal semacam itu tidak mungkin terjadi pada roda gigi.

Dan karena dia hanyalah roda penggerak, hal itu tidak menjadi masalah.

Ketika ia tengah memikirkan banyak hal, ada sesuatu yang melesat melalui puing-puing yang berjatuhan.

Cahaya keemasan yang terang.

Dengan aura gelap di sekitarnya.

"Woo. Keren banget nggak peduli seberapa sering aku melihatnya. Aku harus beli yang kayak gitu kalau ada kesempatan. Violet agak norak."

Sangjin menertawakan tali emas yang menyerbu ke arahnya melalui tanah yang sedang hancur berkeping-keping.

Dia tidak tahu apa yang sedang Hansoo tuju di awal.

Tetapi dia pikir sekarang dia punya sedikit gambaran tentang apa itu.

"Hebat sekali. Terima kasih."

Sangjin tersenyum.

Sambil berpikir dia telah menaiki sebuah perahu yang sangat bagus.

...................................................

Hududududuk

“Uwaaaa!”

“Hindari! Mundur! Mundur lebih dalam!”

“Sial! Ini masih belum aman!”

Klan Okonelly yang bersembunyi jauh di dalam pantat Gragos ketakutan.

Karena terowongan semut tempat mereka berada mulai terkoyak secara keseluruhan.

Udududuk

Terowongan semut gelap runtuh saat mereka menghilang.

Dan Jichan hampir terjatuh berlutut saat melihat pemandangan di depannya.

Kuuuuungg!

Renyah Renyah

Daging Gragos tempat terowongan semut mereka berada telah dikunyah seluruhnya.

Dan menghilang ke dalam mulut macan tutul yang besarnya beberapa kilometer.

[1] ReinkarnasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang