Jilid 57

1.6K 23 0
                                    

Seng Bu lalu memperkenalkan Sheila sebagai seorang gadis yang kehilangan semua keluarganya yang tewas oleh mereka yang anti bangsa kulit putih dan bahwa dia telah menyelamatkan gadis itu dari gangguan penjahat-penjahat yang hendak memperkosanya. Mendengar ini, orang-orang yang kebanyakan berjiwa pendekar itu ikut merasa simpati dan mereka menyambut kedatangan Sheila dengan sikap ramah, apalagi setelah mendengar dari mulut Sheila sendiri betapa gadis asing yang pandai bicara daerah ini mengagumi perjuangan mereka.

Sheila pandai bicara daerah, dan sikapnya juga ramah, wajahnya manis menarik, maka sebentar saja semua orang merasa suka dan kasihan kepadanya. Di dalam rombongan besar ini terdapat pula wanita-wanita, ada wanita yang menjadi anggauta keluarga para pejuang itu, ada pula wanita gagah yang memang menjadi anggauta pasukan.

Mereka yang tidak suka akan kekerasan bekerja sebagai pelayan dapur umum. Karena adanya para wanita yang menerima Sheila sebagai seorang sahabat, maka gadis inipun merasa senang dan tidak terasing hidup di antara para pejuang itu.

Dan lucunya, para wanita di dalam rombongan itu, dan juga sebagian besar di antara mereka, diam-diam menganggap bahwa Sheila adalah pacar atau calon isteri Gan Seng Bu! Semua orang menganggap hal ini sebagai suatu yang lumrah, bahkan ketika mendengar desas-desus ini, baik Seng Bu maupun Sheila hanya senyum-senyum saja. Hanya ada satu orang yang menerima berita ini dengan alis berkerut, dengan hati yang tidak suka dan orang ini bukan lain adalah Ong Siu Coan!

Mula-mula Ong Siu Coan juga bukan merupakan anggauta Thian-te-pang. Akan tetapi sejak kecil dia memang bercita-cita untuk menentang pemerintah Mancu dan berjuang untuk mengusir penjajah dari tanah air. Maka, begitu bertemu dengan perkumpulan seperti Thian-te-pang yang terdiri dari orang-orang yang memiliki cita-cita demikian pula, hatinya segera tertarik dan diapun menggabungkan diri.

Dan Siu Coan merupakan seorang pejuang yang gagah perkasa, berilmu tinggi, sehingga sebentar saja namanya terkenal sekali di antara orang-orang Thian-te-pang, bahkan dia dianggap sebagai seorang tokoh Thian-te-pang walaupun dia tidak menjadi anggauta secara syah.

Dalam perkelahian dan penyerbuan terhadap pasukan pemerintah, Siu Coan selalu berada di depan dan dicontoh oleh lain-lainnya, bahkan menjadi pemimpin mereka. Ketika berjumpa dengan sutenya dalam keributan di sekitar Kanton, Siu Coan membujuk sutenya untuk bergabung. Seng Bu tidak memiliki cita-cita seperti suhengnya, namun dia berjiwa pendekar dan melihat bahwa Thian-te-pang terdiri dari orang-orang gagah yang juga membela kaum lemah, diapun tidak berkeberatan untuk menggabungkan diri.

Ketika melihat sutenya pulang ke hutan bersama seorang gadis kulit putih yang cantik, mula-mula Siu Coan hanya tersenyum saja dan menyambut dengan sikap biasa saja. Akan tetapi, aneh sekali, begitu mendengar bahwa gadis itu adalah pacar dan calon isteri Seng Bu, mulailah timbul perasaan tidak enak di dalam hatinya.

Dia sendiri tidak tahu bahwa itu adalah permulaan perasaan iri! Mulailah dia memperhatikan Sheila dan makin diperhatikan, makin kagum dia, karena baru sekarang dia melihat bahwa Sheila adalah seorang gadis yang cantik sekali, dan memiliki bentuk tubuh yang amat menggairahkan!

Perlu diketahui bahwa Thian-tok yang menjadi guru dua orang pemuda itu adalah seorang datuk sesat yang berhati kejam sekali. Juga Thian-tok, seperti kebanyakan datuk sesat lainnya, mempunyai watak mata keranjang dan suka menggoda wanita. Memang, setelah usianya tua sekali, yaitu setelah menjadi guru kedua orang muda itu, kegilaannya akan wanita tidaklah seperti dahulu di waktu muda.

Dahulu Thian-tok terkenal sebagai pengganggu wanita, tidak perduli wanita itu isteri orang yang sudah mempunyai anak, ataukah gadis yang masih remaja, asal dia tertarik tentu akan diculiknya begitu saja. Ketika dia menjadi guru Siu Coan dan Seng Bu, hanya beberapa kali saja dia menculik wanita dan hal inipun diketahui oleh dua orang muridnya.

Pedang Naga Kemala - ASKPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang