Jilid 161

1K 20 1
                                    

Lian Hong yang mengamuk dengan kipasnya, setelah merobohkan belasan orang, melihat betapa para pengeroyoknya mundur dan bahkan melarikan diri, agaknya jerih menghadapi pengamukan Kiki atau ikut membantu memadamkan api. Melihat betapa ia ditinggal tinggal musuh, gadis ini melihat kesempatan amat baik!

Kenapa ia tidak menyelinap masuk dan membantu Kui Eng, pikirnya. Iapun cepat menggunakan kegesitan tubuhnya untuk meloncat ke dalam, dan melihat betapa pintu menuju ke belakang terbuka dan di situ tidak nampak penjaga yang agaknya sudah menjadi panik, iapun cepat menyelinap masuk!

Kiki mengalami hal yang sama. Iapun merobohkan beberapa orang penjaga dan melihat betapa para penjaga lainnya menjadi gentar atau sibuk memadamkan api, dan ia ditinggal sendiri, iapun cepat menyelinap dan berhasil memasuki pintu belakang yang ditinggalkan penjaga.

Ci Kong menghabiskan bahan bakarnya, membakari apa saja yang dapat dibakarnya. Ketika para penjaga melihatnya dan mengeroyoknya, dia mengamuk, merobohkan dua orang dan berlari ke bagian lain untuk memancing perhatian mereka.

Diapun dikepung dan dikeroyok banyak orang, namun Ci Kong tidak menjadi gentar. Bagaikan orang mencabuti rumput saja, dia menangkap-nangkapi para pengeroyoknya dan melemparkan mereka ke kanan kiri, matanya mencari-cari untuk melihat apakah Kui Eng sudah berhasil menyelinap ke dalam dan ke belakang.

Akan tetapi saatnya amat baik, pikirnya. Sambil berlari-larian ke sana sini menarik perhatian dan mengacaukan para penjaga, Ci Kong melihat betapa pintu yang menuju ke belakang ke arah penjara bawah tanah, terbuka dan ditinggalkan penjaga.

Apakah Kui Eng sudah masuk, pikirnya. Ah, kesempatan baik terbuka dan diapun ingin sekali membantu Kui Eng. Terlalu berbahaya bagi gadis itu kalau masuk sendiri, pikirnya.

Dan selagi para penjaga sibuk memadamkan api dan kacau balau karena agaknya mengira bahwa markas mereka diserbu banyak musuh, tidak sukar baginya untuk menyelinap masuk. Diapun lalu meloncat dengan cepat menghilang dari depan para pengeroyoknya, dan selagi mereka kebingungan harus mencari kemana, diapun sudah menyelinap ke dalam pintu yang menembus ke belakang.

Alangkah heran dan kaget hati Ci Kong ketika dia masuk ke bagian belakang, dia tiba di sebuah ruangan dan di situ dia melihat Siu Coan, Kui Eng, Lian Hong, dan Kiki, sudah lebih dulu sampai. Empat orang itupun heran melihat munculnya Ci Kong, dan tahulah Ci Kong bahwa mereka semua memang memiliki pendapat dan maksud yang sama.

"Ah, kiranya kita berkumpul di sini. Baik sekali, karena kita dapat segera menyerbu ke dalam ruangan bawah tanah."

Akan tetapi, empat orang remannya itu hanya memandang ke kanan kiri dengan muka berubah agak pucat. Ketika Ci Kong memandang, kiranya nampak moncong-moncong senapan, menodong mereka dan lubang-lubang di dinding kanan dan kiri!

"Celaka!" serunya, tahu bahwa mereka telah terjebak ke dalam sebuah ruangan yang ditodong oleh pasukan senapan yang bersembunyi di balik dinding kanan kiri!

"Mari kita cepat keluar!"

Akan tetapi pada saat itu, pintu tembusan dari luar itu telah penuh dengan orang. Kiranya puluhan perajurit dengan rapi telah berjajar di depan pintu dan seorang pria berpakaian panglima tertawa bergelak, diiringi suara ketawa belasan orang temannya yang masuk bersamanya.

Lima orang muda itu memandang dengan muka merah dan mata bersinar penuh kemarahan ketika mengenal bahwa yang masuk ini bukan lain adalah Lee Song Kim! Tahulah mereka bahwa mereka memang sengaja dijebak! Siasat mereka itu ternyata telah dihadapi dengan siasat yang lebih licik dan licin dari Lee Song Kim, sehingga mereka itu digiring menjadi satu di depan pintu terowongan yang menuju ke penjara.

"Ha-ha-ha, kalian seperti lima ekor harimau yang telah digiring masuk ke dalam kandang! Hanya ada dua pilihan, maju kalian mampus atau mundur dan masuk ke dalam kamar tahanan seperti para pemberontak lainnya!" kata Lee Song Kim dengan gembira dan suaranya mengandung kepuasan karena siasatnya memancing lima orang ini berhasil baik.

Pedang Naga Kemala - ASKPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang