Jilid 80

1.3K 24 1
                                    

Diana bertanya sambil ikut berlari-lari kecil di samping penolongnya.

Tanpa berhenti berlari, gadis itu menjawab.

"Namaku Siauw Lian Hong, dan kau siapa?"

Tentu saja nama itu tidak ada artinya bagi Diana. Ia tidak tahu bahwa nama ini adalah nama seorang gadis perkasa, murid seorang sakti, datuk persilatan terkenal yang lebih mengerikan dengan julukan San-tok, Racun Gunung, seorang di antara Empat Racun Dunia.

Seperti kita ketahui, Lian Hong telah berpisah dari Kui Eng dan kini ia dalam perjalanan hendak melaporkan kepada gurunya tentang Koan Jit yang dijumpainya. Ketika ia melewati hutan itu dan mendengar suara harimau kumbang menggereng, ia terkejut.

Gadis ini sudah banyak merantau dan mengenal keadaan binatang buas di hutan-hutan. Gerengan harimau kumbang itu memberi tahu kepadanya bahwa ada orang yang terancam oleh harimau yang lapar itu. Dan iapun berlari cepat dan pada waktu yang tepat berhasil menyelamatkan Diana!

"Namaku Diana....... Diana Mitchell......."

Nama terakhir itu terlalu sukar bagi lidah Lian Hong. Baru diucapkan saja sudah tidak mampu menirukan. Yang teringat hanya Diana saja, karena nama ini mudah diingat, mudah pula diucapkan.

"Diana, kau cantik sekali. Mata dan rambutmu indah, seperti bintang dan emas!" Lian Hong memuji.

Diana tersenyum gembira. Biarpun ia baru saja terbebas dari bahaya maut yang mengerikan, namun bertemu dan berkenalan dengan seorang gadis seperti Lian Hong ini sungguh menyenangkan hatinya. Ia lalu merangkul pundak Lian Hong yang tingginya hanya sampai di bawah telinganya.

"Lian Hong, engkaulah yang cantik sekali. Cantik dan menarik, dan engkau sungguh gagah perkasa."

Ucapannya itu dikeluarkan secara tersendat-sendat dan tidak lancar, karena ia harus memilih kata-kata dulu. Akan tetapi Lian Hong dapat mengerti dan ia tersenyum, keduanya tersenyum.

"Engkau yang gagah berani, Diana. Engkau seorang wanita berani sendirian saja di dalam hutan seperti itu. Dan ketika harimau itu mengancammu, engkau tidak berteriak minta tolong."

"Aku tidak sendirian, tadinya aku bersama seorang teman pria. Dan aku tidak berteriak karena....... aku sudah kehilangan suara saking takutku. Hi-hik, aku nyaris terkencing di tempat saking takutku."

Mendengar ucapan yang begitu jujur dan tanpa disembunyikan, mau tak mau Lian Hong tertawa dan Diana juga tertawa. Keduanya tertawa gembira dan diam-diam Lian Hong kagum. Gadis asing ini ketawa begitu bebas, dan juga termasuk seorang gadis yang tabah, karena baru saja terlepas dari bencana yang begitu mengerikan, akan tetapi sekarang sudah dapat tertawa-tawa!

Tiba-tiba ia teringat.

"Teman priamu itu? Suamimukah dia?"

Diana terbelalak.

"Suamiku? Ah, sama sekali bukan! Hanya teman biasa. Dia seorang Letnan pasukan keamanan, namanya Peter Dull. Kami berdua menunggang kuda, dan ketika tiba di tempat itu, aku tantang dia berlumba. Aku membalap dulu dan akhirnya kudaku ketakutan, agaknya mencium bau harimau dan diapun kabur.

"Ketika bertemu harimau, dia mengangkat kedua kaki depan tiba-tiba dan aku terlempar! Dan kau sendiri, apakah kau sudah bersuami?"

Ditanya begini saja, Lian Hong sudah merasa malu. Wanita ini bicara tentang suami seperti orang bicara tentang pakaian saja! Lian Hong menggeleng kepala. Diana tertawa.

"Wah, menjadi suamimu harus seorang laki-laki yang kuatnya melebihi harimau kumbang tadi. Kalau tidak, sekali tampar kalau sedang bergurau bisa membuat dia mati!"

Pedang Naga Kemala - ASKPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang