Jilid 176

1K 23 0
                                    

Ceng Hiang adalah seorang gadis yang berhati lembut. Akan tetapi, iapun telah terdidik untuk menjadi seorang pendekar wanita yang gagah perkasa walaupun keadaan ini hanya menjadi dasar wataknya saja, sedangkan kehidupannya tetap sebagai seorang puteri bangsawan.

Ia amat sayang kepada Lian Hong dan maklum bahwa gadis ini marah-marah seperti orang gila karena cemburu. Akan tetapi, mendengar dirinya dianggap seorang pengecut, mukanya berubah merah. Pantang bagi seorang gagah untuk disangka pengecut.

Melihat keganasan serangan Lian Hong, ia berloncatan mengelak sambil memainkan Pek-seng Sin-pouw. Dengan langkah langkah ajaibnya ini, ia menghindarkan diri dan semua serangan, akan tetapi Lian Hong tak boleh disamakan dengan lawan lain.

Gadis ini amat lihai dan cerdik sehingga tak mungkin bagi Ceng Hiang kalau hanya menghadapi amukan Lian Hong itu dengan pengelakan melalui langkah-langkah Pek-seng Sin-pouw saja. Ia terdesak hebat dan beberapa kali nyaris terkena tusukan gagang kipas, maka terpaksa Ceng Hiang lalu menggunakan pedangnya lagi.

Terdengar bunyi berdesing dan nampak sinar berkilat ketika ia memainkan pedangnya, akan tetapi begitu menangkis kipas yang menimbulkan suara berdenting nyaring dan keduanya terdorong mundur oleh kekuatan masing-masing, Ceng Hiang masih membujuk lagi.

"Adik Lian Hong, marilah kita bicarakan masalah ini sebelum senjata kita mengambil korban di antara kita!"

Akan tetapi Lian Hong sudah terlalu marah.

"Kalau bukan engkau, tentu aku yang menggeletak tak bernyawa malam ini!" bentaknya, dan iapun menyerang lagi, tidak memberi kesempatan kepada lawan untuk banyak bicara lagi.

Mereka kini berkelahi dengan seru, walaupun pihak Lian Hong lebih banyak menyerang, sedangkan Ceng Hiang lebih banyak mengelak dan menangkis, dan kalau kadang-kadang ia balas menyerang, itu hanya untuk membendung gelombang serangan yang dilakukan oleh Lian Hong dalam keadaan marah itu. Suara senjata mereka yang sering saling bertemu itu mengeluarkan suara nyaring berdentingan.

Cemburu adalah suatu dorongan perasaan yang amat berbahaya, baik bagi orang lain, terutama sekali bagi diri sendiri. Cemburu menggelapkan pikiran, melenyapkan kesadaran, menimbulkan dendam, sakit hati dan kebencian. Cemburu dapat membuat seorang manusia berubah kejam penuh dengan kebencian.

Cinta asmara antara pria dan wanita tak mungkin sepihak, harus datang dari kedua pihak. Dan kalau orang yang kita cinta itu kemudian menoleh kepada orang lain, hal itu berarti bahwa ia tidak cinta sesungguhnya kepada kita!

Padahal, didalam cinta tercakup kesetiaan, dalam arti kata tidak mau menyakiti hati orang yang kita cinta, kemesraan, dan selalu ada dorongan untuk menyenangkan dan membahagiakan hati orang yang kita cinta. Dan kalau sudah terdapat kenyataan bahwa orang yang kita cinta itu menoleh kepada orang lain, berarti tidak cinta kepada kita, apa gunanya timbul cemburu yang mendatangkan kebencian?

Kalau kita benar-benar mencinta, kita tidak mengharapkan apa-apa lagi! Cinta kasih yang murni tidak mendatangkan cemburu, tidak memperbesar si aku, tidak mengejar kesenangan belaka, tidak ingin memiliki atau dimiliki dengan arti kata mengikat, tidak ingin mengekang orang yang kita cinta.

Cinta kasih adalah kebahagiaan. Dan kebahagiaan berubah menjadi kesenangan kalau sudah mengikat. Dan kesenangan ini hanya merupakan wajah lain saja dari kesusahan. Suka duka tak terpisahkan.

Lian Hong dimabok cemburu. Tadi, tanpa disengajanya, ia melihat adegan di dalam taman antara Ceng Hiang dan Ci Kong. Sayang bahwa ia tidak melihat atau mendengar seluruhnya dari pertemuan antara kedua orang muda itu. Bahkan ia datang tepat pada saat Ci Kong merangkul Ceng Hiang!

Melihat betapa pemuda yang selama ini dicintanya setengah mati itu kini merangkul Ceng Hiang, hatinya seperti dibakar rasanya. Hampir ia terhuyung roboh, akan tetapi dengan air mata bercucuran, Lian Hong menahan perasaannya dan segera pergi meninggalkan taman itu untuk dapat menangis di tempat sunyi dan tidak ketahuan oleh orang lain.

Pedang Naga Kemala - ASKPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang