Jilid 90

1.2K 25 0
                                    

Koan Jit berkelahi mati-matian dengan niat menghancurkan lawan, membunuh lawan. Sebaliknya, San-tok sama sekali tidak ingin membunuh lawannya. Dia tidak mau membunuh Koan Jit, karena hal ini akan mengakibatkan bibit permusuhan antara dia dengan Thian-tok, orang segolongan.

Memang, di dalam golongan sesat terdapat semacam 'kode-etik' atau setia kawan tak tertulis atau terucapkan, melainkan sudah diterima dan diakui oleh masing-masing bahwa mereka tidak saling ganggu.

Kalau San-tok berhadapan dengan Thian-tok sendiri, maka biar perkelahian di antara mereka mengakibatkan kematian sekalipun, tidak akan berakibat apa-apa. Akan tetapi, kalau sampai San-tok dalam suatu perkelahian melawan Koan Jit dan membunuhnya, berarti dia telah menghina pihak Thian-tok dengan membunuh muridnya, membunuh orang yang tingkatnya lebih rendah.

Inilah sebabnya mengapa San-tok berkelahi dengan semangat yang tidak sebesar Koan Jit! Dan selain itu, diapun tidak melihat kepentingannya membunuh Kon Jit, melainkan hanya ingin memancingnya keluar dari tempat persembunyian agar muridnya, Lian Hong, dapat bekerja dengan leluasa.

San-tok mulai merasa khawatir karena muridnya belum juga muncul. Koan Jit merupakan lawan yang amat berbahaya, dan biarpun dengan ketinggian ilmunya dia dapat melindungi dirinya, memutar kipasnya sehingga gulungan sinar senjatanya itu mampu membendung serangan sepasang pedang pendek yang lihai itu, namun usianya yang sudah tua itu membuat keadaan tubuhnya tidak sekuat dahulu lagi. Daya tahannya tidak sebesar dulu, dan kalau dilanjutkan perkelahian itu sampai lama, dia akan terancam bahaya besar.

Tangannya mulai merasa tergetar kalau dia menangkis serangan pedang, dan bajunya mulai basah dengan keringat, sedangkan Koan Jit nampaknya belum berkurang tenaga serangannya, bahkan mengamuk semakin dahsyat.

Legalah hati San-tok ketika tiba-tiba dia melihat berkelebatnya bayangan orang dan Lian Hong, kini dengan pakaian biasa tanpa penutup muka, telah berada di situ, dan gadis ini tanpa banyak cakap lagi langsung membantu gurunya dan menyerang Koan Jit dengan kipasnya.

Tentu saja kemunculan gadis ini melegakan hati San-tok dan menggirangkan hati Diana, akan tetapi mengejutkan hati Koan Jit. Dia mengenal kelihaian gadis ini dan melawan gadis ini bersama gurunya tentu saja merupakan hal yang amat berbahaya sekali kalau tidak mau dikatakan seperti usaha bunuh diri saja. Diapun menggerakkan sepasang pedangnya yang meluncur cepat menyerang ke arah guru dan murid itu dengan dahsyat.

Ketika dua orang lawannya mengelak dengan loncatan ke belakang, diapun melompat jauh dan berlari cepat meninggalkan mereka.

"Ha-ha-ha, jangan mengejar, Hong Hong. Lain kali masih banyak kesempatan untuk membunuhnya!" kata San-tok.

Dan ini hanya gertakan saja, karena Lian Hong juga sama sekali tidak bermaksud mengejar orang itu. Gadis ini memberi isyarat kepada gurunya dengan menepuk-nepuk pinggangnya bahwa Giok-liong-kiam telah berhasil ia tukarkan.

San-tok tertawa bergelak saking girangnya dan dia mengajak muridnya untuk segera pergi dari situ. Lian Hong menggandeng tangan Diana.

"Mari, Diana, kita pergi."

Melihat ini, San-tok mengerutkan alisnya.

"Kenapa harus mengajak gadis bule itu? Tinggalkan saja ia di sini, akan merepotkan saja!"

Sepasang mata Lian Hong yang lebar, bening dan tajam sinarnya itu terbelalak memandang gurunya.

"Tinggalkan di sini? Tidak, suhu. Diana adalah sahabatku, bahkan seperti saudaraku sendiri. Meninggalkannya di sini berarti membiarkan ia terancam bahaya. Suhu tahu bahwa ia dicari oleh Koan Jit dan anak buahnya."

"Diana akan merepotkan saja kalau ikut kita. Selain kita tidak dapat melakukan perjalanan cepat, juga ia mendatangkan kepusingan saja."

"Wah, kakek yang aneh. Tadinya kukira, sebagai guru Lian Hong, engkau tentu orang sakti yang budiman dan gagah perkasa. Tidak tahunya hanya seorang kakek yang curang," tiba-tiba Diana berkata dengan mata bersinar-sinar marah, dan muka yang cantik dengan kulit yang putih itu kini kemerahan.

Pedang Naga Kemala - ASKPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang