Jilid 62

1.6K 26 1
                                    

Lian Hong yang belum begitu mengerti akan arti tulisan itu, memandang heran dan bertanya.

"Suhu, mengapa suhu tertawa setelah membaca tulisan itu?"

"Ha-ha-ha, betapa lucunya! Agaknya si Kwi-ong (Raja Setan) ini selain lihai, juga amat cerdik dan licin, pandai berkelakar pula. Hong Hong, dari tulisannya ini, jelaslah bahwa si Koan Jit itu, murid pertama si gendut Thian-tok, hanya menguasai Giok-liong-kiam palsu.

"Ha-ha, yang dijadikan rebutan selama ini oleh semua tokoh kang-ouw, yang menimbulkan kekacauan dan keributan itu bukan Giok-liong-kiam aseli, melainkan tiruan yang dibuat oleh Kwi-ong ini. Ha-ha-ha!"

"Apakah yang suhu maksudkan dengan semua itu? Aku tidak mengerti......."

Kakek itu masih tertawa bergelak, kemudian setelah ketawanya mereda, baru dia menerangkan kepada muridnya.

"Dari tulisannya itu dapat kita ketahui semuanya, Hong Hong. Kakek luar biasa ini berjuluk Kwi-ong, julukan yang jumawa sekali. Agaknya dialah yang dahulu berhasil menguasai Giok-liong-kiam yang aseli. Tentu banyak tokoh persilatan yang berusaha merebut pusaka itu, akan tetapi dia berhasil membunuh mereka satu demi satu. Lihat saja tengkorak-tengkorak yang berserakan di sini, agaknya itulah musuh-musuhnya yang dibunuhnya karena hendak merampas Giok-liong-kiam.

"Akan tetapi dari tulisannya dapat diduga bahwa dia merasa gentar menghadapi desakan Thian-te-pai yang agaknya pada waktu itu memiliki banyak orang pandai. Thian-te-pai memaksa dia bersembunyi dan bertapa, dan dia lalu memperoleh akal, menyembunyikan pusaka Giok-liong-kiam di suatu tempat rahasia, lalu dia membuat sebuah Giok-liong-kiam palsu. Ha-ha, dia membuatnya dari batu kali atau batu di sumber ini sebagai pengganti kemala.

"Dan agaknya pusaka palsu inilah yang akhirnya terjatuh juga ke tangan Thian-te-pang atau Thian-te-pai, dan menjadi pusaka simpanan perkumpulan itu sampai akhirnya dicuri orang dan menjadi perebutan, dan akhirnya dicuri dari tangan Thian-tok oleh muridnya sendiri.

"Ha-ha, kalau diingat betapa kita semua ribut-ribut memperebutkan benda palsu! Akan tetapi, hanya Kwi-ong inilah yang tahu bahwa rahasia tempat penyimpanan Giok-liong-kiam yang aseli berada di dalam gagang Giok-liong-kiam yang palsu. Dan kini agaknya hanya kita yang mengetahuinya.

"Biarpun pusaka di tangan Koan Jit itu palsu, akan tetapi bagi kita masih tetap berharga, karena di dalam gagangnya terkandung rahasia penyimpanan yang aseli. Dan agaknya, pusaka Giok-liong-kiam itu diperebutkan orang bukan hanya karena pusaka itu berharga dan amat langka, melainkan pusaka itupun menyembunyikan rahasia penyimpanan benda-benda pusaka yang amat berharga. Mengertikah engkau kini, Hong Hong?"

Lian Hong mengangguk dan memandang kagum kepada mayat telanjang yang terendam air sampai ke perut.

"Bukan main. Kakek ini dahulunya tentu pandai sekali, suhu."

Gurunya mengangguk, akan tetapi kakek ini masih terus menyelidiki batu-batu di sekitar tempat mayat itu duduk bersila, dan akhirnya dia menemukan apa yang dicari. Yaitu coretan huruf-huruf kecil di sebuah batu yang merupakan catatan tentang Giok-liong-kiam!

Agaknya di tempat inilah Kwi-ong membuat pusaka yang palsu, dan dia membuat catatan-catatan Giok-liong-kiam aseli agar pelmasuan itu dapat dibuat sebaik mungkin. Catatan itu menggambarkan macam Giok-liong-kiam, ukurannya dan sebagainya.

San-tok lalu mengeluarkan sebuah kipas, dan dengan teliti dia mencatat semua itu di atas kipasnya. Setelah selesai, dibantu oleh Lian Hong, kakek ini lalu kembali memasang batu-batu besar sebagai bendungan dan tak lama kemudian, air sumber yang terbendung itu membuat kolam yang merendam tubuh Kwi-ong berikut batu-batu disekelilingnya. Akan tetapi terlebih dahulu San-tok yang cerdik itu melenyapkan tulisan-tulisan di permukaan batu dengan gempuran-gempuran, menggunakan batu lain sehingga permukaan batu itu hancur dan tulisannyapun lenyap.

Pedang Naga Kemala - ASKPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang