Jilid 102

1.1K 20 0
                                    

Biarpun demikian, teriakan yang mengandung khi-kang amat kuatnya itu telah menembus dinding tebal dan terdengar oleh Sheila. Tentu saja wanita ini terkejut dan bangkit dari kursinya. Tadi ia asyik membicarakan tentang pemindahan kerangka ayah ibunya, dan ia mengajukan permohonan agar kerangka itu dikubur di daerah Kanton saja, jangan dibawa pulang ke Inggeris.

Juga Kapten Charles Elliot dan yang lain-lain bangkit berdiri ketika mendengar pekik yang nyaring memanggil nama Sheila itu. Tentu saja Kapten itu sudah dapat menduga apa yang terjadi, akan tetapi dia pura-pura berkata kepada Sheila.

"Akan kulihat apa yang terjadi di sana."

"Yang berteriak tadi suamiku!" kata Sheila, juga mengikuti kapten yang sudah berlari keluar.

Kapten Elliot dan Sheila, juga beberapa orang pejabat yang tadi ikut rapat, mendengar keterangan dari beberapa orang penjaga bahwa teriakan tadi memang teriakan Gan Seng Bu yang ditangkap dengan tuduhan sebagai penjahat dan pemberontak.

"Suamiku ditangkap? Kurang ajar! Siapa yang menangkapnya? Kapten, apa artinya semua ini!" bentak Sheila dengan mata terbelalak lebar dan marah sekali.

Kapten itu memegang lengan wanita itu.

"Tenang dan bersabarlah, nona Sheila. Yang menangkap adalah perwira Koan, kepala dari pasukan Harimau Terbang. Memang dia bertugas menjaga keamanan dan melakukan pembersihan terhadap penjahat-penjahat dan pemberontak-pemberontak, dan agaknya dia mengenal suamimu sebagai seorang di antara pemberontak, maka lalu ditangkapnya."

"Akan tetapi, suamiku hanya melawan pemerintah Mancu! Dia bukan penjahat, dan harus diingat pula bahwa dia datang untuk mengantar aku. Dia seorang tamu yang harus dihormati, bukan ditangkap! Kapten, aku protes! Suamiku harus dibebaskan sekarang juga!"

"Tenanglah, tenanglah. Aku yang menanggung bahwa kalau memang suamimu tidak bersalah, dia akan segera dibebaskan. Sekarang, biarlah dia mengalami pemeriksaan dari komandan Koan. Dia tidak akan diapa-apakan, hanya ditanyai tentang penjahat-penjahat yang sudah banyak membunuh orang-orang kita, dan yang sudah banyak membajak kapal-kapal kita pula. Tidak patutkah dia ditanyai kalau memang dia dicurigai?"

"Tapi dia suamiku!"

"Benar, akan tetapi dalam urusan ini tidak dipandang siapa saja, nona Hellway. Bahkan aku sendiri, kalau mencurigakan, bisa saja ditangkap dan diinterogasi. Sabarlah dan tinggallah di sini selama satu dua hari sampai selesai pemeriksaan terhadap Gan Seng Bu."

Karena dibujuk dan tidak berdaya membantah lagi, terpaksa Sheila bersabar dan menanti, walaupun hatinya tidak karuan rasanya. Tak seorangpun di antara mereka itu berani mengganggunya atau kurang ajar kepadanya. Akan tetapi hatinya penuh kekhawatiran terhadap suaminya. Ia sama sekali tidak tahu bahwa semua itu adalah hasil siasat yang sudah diatur sebelumnya oleh Koan Jit.

Koan Jit tidak berani menyerbu ke dusun dimana Seng Bu tinggal karena maklum betapa kuatnya dusun yang penuh dengan para patriot itu. Dia menghendaki Seng Bu, sutenya itu yang tahu akan Giok-liong-kiam dan tahu pula akan pengkhianatannya terhadap Thian-tok, guru mereka.

Dia harus mampu menundukkan Seng Bu, kalau mungkin harus dibujuk atau dipaksa untuk membantunya agar kedudukannya menjadi semakin kuat. Akan tetapi kalau tidak mau dan pemuda itu berkeras, dia akan membunuhnya! Dan ternyata siasatnya itu berjalan sesuai dengan rencananya.

Sheila dan Seng Bu datang seperti dua ekor kambing yang dituntun ke dalam rumah jagal! Tentu saja siasatnya ini tidak diketahui pula oleh Kapten Charles Elliot. Kapten itu menganggap bahwa usul Koan Jit untuk mengundang Sheila untuk membicarakan tentang pemakaman kembali keluarga Hellway itu sebagai hal yang sudah sepatutnya. Dia sama sekali tidak mengira bahwa di balik usul yang kelihatan baik sekali itu, tersembunyi pamrih demi kepentingan pribadi Koan Jit.

Pedang Naga Kemala - ASKPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang