My Love 3 "415"

4K 341 53
                                    



Rinka yang terlelap tiba-tiba terbangun karena perutnya sakit. setelah insiden tersebut, tidak ada lagi hal yang terjadi. Aaron juga belum menemukan dalangnya karens sibuk, orang yang dia utus untuk menyelidiki hal ini pun belum bisa memberi kabar.

"Ah!"

Jeritnya sakit memegangi perutnya.

Dia melihat Maliq masih tidur karena memang masih subuh begini. Dia pun berjalan ke arah kamar mandi tapi belum sampai kamar mandi dia merasa cairan sudah mengalir turun dan perutnya semakin sakit.

"Ahh!!!"

Jeritnya keras membuat Maliq kaget, dia segera bangun dan melihat Rinka yang duduk bersandar di dinding. Untung ada dinding yang menahan tubuhnya,

"Rinka!!"

Pekik Maliq sudah berada di depan Rinka dalam sekejap mata.

"Sakit!! Sakit!!"

Jerit Rinka memegangi perutnya. Maliq segera menggendong Rinka kembali ke kasur.

"Tunggu di sini!"

Pesannya dan segera dia keluar untuk memanggil dokter.

"Nn!"

Desah Rinka, sakit di perutnya semakin menjadi-jadi. Dia mencengkram bantal yang dia tiduri karena sakitnya tidak bisa dia tahan lagi.

Maliq kembali lagi membawa dokter serta. Pelayan juga sudah menyiapkan segala sesuatu yang diminta dokter untuk persalinan Ratunya. Maliq sudah memberitahukan pada dokter bahwa Rinka mengeluarkan cairan dari daerah tersebut. Dokter yang bisa mengerti karena tahu ratunya sudah cukup bulan untuk melahirkan.

"Rinka!! Rinka!!"

Pekiknya dan Rinka sudah tidak sadar.

"Rinka!!"

Panggil Maliq dan dia tidak merespon.

"Dokter! Rinka!!!"

"Tenang yang mulia Raja, Yang mulia Ratu hanya kehilangan kesadarannya. Aku akan membangunkannya."

Ucapnya memberikan cairan ampuh untuk menyadarkan Ratunya. Rinka membuka matanya.

"Maliq.."

"Rinka kau baik-baik saja?"

"Perutku sakit,"

"Kau akan segera melahirkan, dokter akan mengurus segalanya."

"Aku takut.."

"Tidak apa-apa, aku bersamamu."

Ucapnya mencium kening Rinka yang mulai berkeringat.

"Aku akan selalu bersamamu."

Dan Rinka mengangguk, dia merasa lebih tenang. Maliq menggenggam tangannya erat. Dokter yang akan mengurus semuanya.

"Tarik napas dalam dan keluarkan yang mulia Ratu perlahan saja, lakukan sampai bayinya lahir."

Pesan dokter dan Rinka mengangguk. Dia sudah melihat dan membacanya diinternet, jadi dia hanya perlu melakukan hal yang sama.

"Nng!! Ahh!!!"

Jeritnya. Tangan Maliq serasa mau remuk karena cengkraman erat Rinka.

"Haa! Haa..!"

Maliq memegang tangan Rinka erat juga, dia tidak peduli pada sakit di tangannya.

"Berjuanglah!"

Maliq menyemangati Rinka. Rinka menangis dan terus melakukan apapun yang diminta dokter,

"Yang mulia sedikit lagi!! Sudah terlihat bayinya!"

"Ahh!!"

Jerit Rinka benar-benar sudah mengeluarkan semua tenaganya, dokternya begitu cekatan menarik bayinya keluar sebelum dia kembali masuk saat Rinka menarik napas.

"Haa..Haa..Haa..."

Desah Rinka lelah. Suara tangisan bayi mereka itu pun membuat ruangan gempar dan nyaring sekali.

Dan matahari pun muncul dari timur menandakan hari sudah pagi.

"Kau sudah melakukan yang terbaik,"

Ucap Maliq senang, dia juga hampir menangis melihat Rinka yang berusaha melahirkan anak mereka. dia mencium ratunya dan meneteskan air mata haru.

Rinka tersenyum pada Maliq , dia tidak bisa lagi bergerak dengan bebas. Dokter melakukan tugasnya dan membersihkan darah yang dikeluarkan Rinka.

Lalu pelayan yang membantu membersihkan bayinya pun kembali dengan balutan kain hangat. Bayinya terlelap, Maliq pun menggendongnya dan mendekatkan pada Rinka.

"Kau lihat jagoan kita sudah lahir."

Ucapnya, Rinka menangis menyentuh jari bayinya. Dia menciumnya,

"Selamat datang,"

Ucap Rinka menangis haru. Seperti bisa mendengar suara ibunya, sang bayi tersenyum kecil dalam tidurnya. Pelayannya ikut menangis karena Ratunya sudah sangat berjuang selama ini.

Lalu pengumuman putra mahkota yang baru lahir pun terdengar ke seluruh penjuru negara mereka.

Dan acara besar akan dilakukan untuk menyambutnya.

Maliq memperlihat bayinya pada rakyatnya saat acara tersebut, semuanya bersorak ria. Berbagai hadiah dikirim dari beberapa negara aliansi, tamu-tamu penting juga datang memberi selamat kepada Raja Maliq dan Ratu Rinka. Benar-benar hari yang baru untuk sang bayi, calon pemimpin masa depan negara mereka.

My Love 3 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang